22.

16.4K 1.2K 229
                                    

Luna mulai membuka matanya setelah beberapa jam tak sadarkan diri, untungnya saja, Haruto dengan sigap membawanya ke rumah sakit segera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna mulai membuka matanya setelah beberapa jam tak sadarkan diri, untungnya saja, Haruto dengan sigap membawanya ke rumah sakit segera.

Noa juga sih, pemuda berkebangsaan Jepang itu patut diacungi jempol, skill nya dalam mengemudi sudah seperti menyaingi Toretto dalam movie Fast & Furious.

Saat pandangannya sudah pulih sepenuhnya, Luna langsung mendapati wajah Haruto yang tengah menatapnya sangat lekat, pemuda itu senantiasa duduk di samping kanan brankar yang ia tempati.

Dirinya jadi bertanya-tanya dalam hati, *am i in heaven now?* Kenapa saat baru membuka mata, pandangannya langsung tersuguh kan oleh pemuda yang visualnya bak malaikat.

"Nghh, eh! Ko gue disini? Kan tadi gue tidur di sekolah." Ucap Luna dengan panik.

Tapi Haruto tidak menjawabnya, dia masih memandang lekat gadis dihadapannya itu, membuat Luna sedikit kebingungan.

"Haruto? Answer me please!?"

"Answer this first." Jawab Haruto sambil melirik ke arah pergelangan tangan Luna.

Luna menarik dan menyembunyikan tangannya yang kini sudah tertutup perban.

"Lo lupa janji kita, Na?"

Luna tampak berpikir sambil memiringkan kepalanya, kemudian dia teringat apa maksud Haruto.

"Oh, iya deh iya, gue bakal nraktir lo ice cream sebulan full mulai besok." Ucap Luna disertai kekehan kecil yang terdengar seperti dipaksakan.

Haruto diam dan kembali menatap Luna dengan tatapan yang sulit diartikan.

Luna tersenyum lebar kemudian tangan kiri nya memegang lengan Haruto yang sedari tadi menggenggam sebelah tangannya dengan erat.

"Haru, kalo gue nyerah, lo janji ya harus tetep berjuang meskipun ga bareng gue. Inget kata-kata gue, harapan nyokap lo itu cuma diri lo lagi, jadi lo ga boleh nyerah,"

"Sama jangan pernah berhenti berharap, ga akan ada harapan yang sia-sia, semua harapan lo pasti membuahkan hasil yang baik suatu saat nanti,"

Penuturan Luna membuat dada Haruto sesak seketika, tapi gadis itu tetap berbicara dengan senyuman yang tak luput dari wajah cantiknya itu.

"Ehm, satu lagi."

Haruto langsung memeluk tubuh Luna erat, yang mana itu membuat Luna sedikit terkejut.

"Haru—to gue,"

"Ngomong lagi gue cium lo."

Luna hanya menghela nafas samar, membiarkan Haruto memeluknya untuk beberapa saat, hingga pintu bangsal itu terbuka.

"Astaghfirullah maaf, salah kamar." Ucap Yedam, lantas, ia memundurkan lagi langkahnya.

"OHH MY ICE" Kangmin yang tepat dibelakang Yedam langsung menutup seluruh wajahnya menggunakan kupluk hoodie Yedam.

My Little Sister || Jihoon TREASURE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang