Plans change.

10.6K 889 131
                                    

Behind The Story

Jihoon mengusap wajahnya kasar sambil menyunggingkan sebelah bibirnya setelah membaca pesan dari benda pipih itu.

"Ck, belum kapok juga ternyata"

Salahkan dirinya sendiri, ia terlalu sibuk dengan dunianya hingga sama sekali tidak mengetahui jika Seojoon ayahnya perlahan mulai membangun kembali bahagianya. Bahkan kini sudah melangsungkan resepsi pernikahan.

Tapi, tidak ada kata terlambat dalam kamus Jihoon.

"Just do the plan."




Pagi itu, Jihoon mendapati Luna dan langsung menarik pergelangannya untuk ia bawa ke rooftop.

Tanpa memperdulikan tatapan siswa-siswi disana, terlebih lagi para penggemar Jihoon yang menatap Luna dengan tatapan seperti ingin menikam.

Walaupun sebenarnya mereka sudah mengetahui hubungan diantara keduanya sebagai kakak beradik yang dengan sangat cepat menyebar seperti wabah.

Mata Luna sedikit berair menahan tangisan dan juga rasa sakit karena Jihoon yang menekan menarik lengannya cukup kencang.

Kemudian Jihoon menutup kembali pintu rooftop begitu mereka tiba, dan menarik Luna kembali tapi tidak sekeras tadi.

Jihoon menarik pinggang Luna sambil mengangkat lengan gadis itu yang sudah membekas merah.

"Gue ga mau kasar sama lo, makanya nurut" Ujarnya sambil mengusap pelan lengan Luna.

"Gue bukan budak yang harus nurutin semua kemauan lo"

Detik berikutnya Jihoon semakin menarik tubuh kecil itu hingga tubuh mereka benar-benar bertemu. Reflek Luna langsung menahan kedua tangannya di dada agar memberikan sedikit jarak diantara mereka.

Jihoon hanya tersenyum kecil. Dengan lengan yang masih berada di pinggang Luna, ia mendudukkan dirinya yang mana membuat gadis itu ikut terduduk juga dipangkunya.

Lengan kekar itu masih setia di pinggang Luna yang kini sudah mulai memberontak meminta untuk dilepaskan.

Jihoon mengulum bibirnya, ia merengkuh dan membawa tubuh Luna masuk dalam dekapannya.

*Sialan ni cewek, dia ga ngerti apa ya posisinya lagi duduk dimana* Jihoon membatin.

"Lo itu milik gue, otomatis lo harus nurut sama pemilik lo." Ucap Jihoon lagi dengan suara yang sedikit tertahan karena ulah Luna yang masih saja menggeliat.

"Awas! Emang nya gu-"

Jihoon menarik dagu Luna dengan lengan kirinya, dan memposisikan tubuh gadis itu menyamping. Luna memejamkan mata karena kini bibir mereka sudah menyatu. Jihoon melumatnya agresif tapi tidak menuntut, permainan yang Jihoon berikan seperti minuman beralkohol, memabukkan. Ia sangat mahir membuat Luna mabuk dan merasa nyaman.

Lengan sebelahnya ia pergunakan untuk menopang tubuh Luna diatas pangkuannya. Detik kemudian pupil mata Luna membesar, ia sangat terkejut saat membuka mata ternyata mereka kini sedang menjadi tontonan.

Luna beberapa kali mendorong dan memukuli Jihoon, tapi itu bukan hal mudah.

Setelah beberapa saat menjadi tontonan gratis, Jihoon melepaskan tautan bibir mereka. Dan Luna langsung menarik kerah seragam Jihoon untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus.

"Diliatin tau!" Tuturnya pelan.

Jihoon menoleh dengan santai kearah belakang punggungnya, dan mendapati teman-temannya yang sudah terdiam membeku. Bahkan Junkyu tidak bisa menutup kembali mulutnya yang menganga lebar.

My Little Sister || Jihoon TREASURE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang