13.

26.7K 1.6K 356
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu, Jihoon mulai terbangun saat sinar mentari mulai menerobos masuk melalui celah jendela dan mengusik tidurnya yang nyenyak akibat malamnya yang indah.

Cahaya tersebut memaksanya untuk segera beranjak. Dengan mata yang masih tertutup rapat, ia tersenyum kecil, dan kembali mengeratkan pelukannya sambil mencuri kecupan kecil pada bahu obyek yang terdapat di pelukannya.

Terlintas kembali bayangan akan apa yang mereka lakukan semalaman, membuatnya merasa seperti ingin melakukan nya lagi.

































"Kok, bau minyak urut sih?" Ucap Jihoon setelah mengendus leher Luna, dan karena pergerakannya itu, membuat obyeknya itu sedikit terganggu lalu bergerak risih karenanya.

Kemudian Jihoon membuka sebelah matanya untuk memastikan.

"K- kakeeekkk, ngapain iihhh!" Jihoon terkejut, dan langsung melepas pelukannya kemudian terduduk dengan sangat tegak.

Bagaimana tidak terkejut, ternyata yang ada di pelukannya itu ialah kakeknya sendiri yang tengah pulas tertidur.

"Hish berisik kamu, Ji! Awas sana ah kakek mau tidur lagi." Kesal kakek Park yang tidurnya terusik. Lalu ia mengambil guling untuk melanjutkan tidurnya kembali sambil memunggungi Jihoon.









"Hah? Ini, ini kok bisa jadi kakek sih!" Jihoon mengacak rambutnya frustasi. Pikirnya, ia tidak mungkin bermimpi.

Bayang-bayang Luna yang mendesahkan namanya masih melekat bahkan terngiang di telinganya, semua itu rasanya terlalu nyata.

Akhirnya pemuda itu bangkit untuk membersihkan diri, sekaligus mencari keberadaan Luna, untuk memastikan bahwa dirinya tidaklah bermimpi.

Saat melewati ruang makan, langkahnya terhenti karena oma yang menyapanya.

"Eh.. cucu oma satu lagi udah bangun, cepet mandi, sarapan, terus ajak adik kamu keliling, kakek kamu masih tidur ya?" Oceh omanya tanpa menatap ke arah Jihoon karena matanya masih fokus menata makanan diatas meja.

Jihoon masih terdiam.

Tidak tidak tidak.

Dia sangat tidak terima jika itu memanglah sebuah mimpi, Jihoon menggeleng mencoba yakin pada pendiriannya.

"Kamu sih Joon! bapak udah tua begitu tengah malem malah diajak ngopi sambil main catur sampe pagi." Omanya masih saja mengoceh.

"Ya maaf, Bu. Kan sekali-kali mumpung disini." Timbal papa Seojoon.

Oma menggeleng heran atas jawaban anaknya itu, dan kini dirinya menoleh kearah Jihoon, karena cucunya itu masih saja diam berdiri tanpa ada pergerakan disana.

"Cepet mandi! kenapa malah diem aaj, JIHOONNNN! kamu ngompol?!" Teriak oma saat melihat kearah Jihoon. Dan karena boxer yang dipakai Jihoon berwarna abu-abu, jadi itu akan terlihat jelas jika basah.

My Little Sister || Jihoon TREASURE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang