Ep. 02 : Apakah Masih Pantas Dipertahankan?

121 14 1
                                    

"Soobin!"

Soobin menoleh ke sumber suara, lagi - lagi, itu Lia. Soobin tersenyum. Senyuman Lia selalu menular.

"Hai." ucap Soobin.

"Hai, ada yang mau kubicarakan."

"Tentang apa ini?"

"Jadi, apakah kau dan orangtuamu bisa datang ke rumahku untuk makan malam? Ibuku pikir itu adalah ide yang bagus."

"Tentu, tentu saja. Aku akan beritahu mereka. Kami akan datang." Soobin memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.

"Baiklah, terimakasih." Lia tersenyum.

"Permisi lovebird.." Ryujin datang dan merangkul Lia.

"Kalian sedang apa disini?"

"Bukan apa - apa." balas Lia.

"Sungguh? Aku mencium ada yang mencurigakan disini."

"Sudahlah." Lia melepaskan rangkulan Ryujin.

"Baiklah, aku pergi dulu ya, sampai nanti." ucap Soobin.

"Iya." balas Lia.

Soobin tersenyum dan berlalu. Lia memandangnya menjauh.

"Siapa yang sedang jatuh cintaaa.."

"Bukan."

"Kau suka padanya kan??" Ryujin kembali merangkul Lia.

"Hush." Lia menyingkirkan tangan Ryujin lagi."

••

"Kenapa bisa begitu?? Sudahlah, aku akan jemput kau dan bawa ke dokter!"

"Jangan, aku tidak apa - apa."

"Suaramu terdengar seperti orang yang kena flu, aku akan bilang ke Ibu."

"Eunbi, jangan. Tolong bantu aku. Tolong..?"

"Hm, apa yang kau ingin aku lakukan?"

"Ada beberapa hal yang harus disahkan, di kantor, kau bisa ambil alih itu? Itu akan sangat membantu, dan jangan beritahu apapun ke Ibu."

"Baiklah, tapi berjanjilah padaku kau akan cepat sembuh,"

"Iya, aku ini tidak apa - apa."

"Baiklah, jaga dirimu."

"Oke."

Irene meletakkan ponselnya kembali ke meja. Ia bangun dari ranjangnya. Rasanya sangat dingin. Ia merasa tak enak badan sejak semalam, jadi Ia tak bisa pergi ke kantor dan tidur sejak Soobin berangkat ke sekolah.

Irene menuju ke dapur dan menyeduh mi isntan dalam cup. Ia merasa lapar tapi disaat yang sama juga Ia tidak ingin makan. Ia duduk di sofa dan menunggu mi nya matang. Jam menunjukkan pukul sebelas siang. Mantel Seokjin tak ada di tempatnya, Ia memang belum pulang sejak semalam. Sepertinya ia langsung ke kantor, entahlah, Irene tak ingin memikirkannya.

Ia berbaring di sofa. Tubuhnya terasa lebih nyaman saat ia berbaring. Rasanya memang benar seperti yang Eunbi bilang, dia merasa seperti sedang flu.

TWO WIVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang