Ep. 03 : Yang Memulai Yang Menyelesaikan

114 13 0
                                    

"Tadi itu super keren." Soobin sangat takjub.

"Terimakasih." Lia tersenyum senang. Ia berhasil memenangkan juara pertama dalam kontes itu. Sebelumnya Lia mendapat posisi ketiga, Lia menggunakan itu sebagai motivasinya agar lebih baik.

"Kita harus foto." Soobin mengeluarkan ponselnya. Lia mengangkat trofinya dan tersenyum di kamera. Mendekat ke Soobin.

"Itu bagus." Lia tersenyum melihat hasilnya.

"Nanti kirimkan padaku ya fotonya." ucap Lia.

"Oke. Ayo kesana." Soobin menunjuk ke arah dimana orangtuanya dan orangtua Lia berkumpul.

"Iya."

Lia dan Soojin berjalan ke arah itu. Mereka tadi berjalan bersama orangtua mereka dari aula menuju keluar, namun Lia dan Soobin melambat agar mereka bisa berada sedikit di belakang.

"Hei. Bagaimana kalau kita makan malam dulu?" Ibu Lia menawari.

"Ya, mari. Ini juga sebagai ucapan terimakasih sudah datang menonton." Ayah Lia menambahkan.

"Ya, tentu. Mari." Seokjin mengiyakan.

"Ah, Nona Kim!" Ibu Lia tampak menatap ke suatu penjuru, sontak Ayah Lia, Lia, Soobin, Seokjin dan Irene menoleh ke arah yang sama.

Di arah yang mereka lihat, ada seorang wanita, Ia juga menatap ke arah Ibu Lia.

Ia adalah Jisoo.

"Kemari!" Ibu Lia melambai dengan riang.

Irene sangat terkejut. Ia tiba - tiba merasa sangat marah namun semua tidak boleh terlontar begitu saja. Ia sekilas menatap Seokjin, Seokjin juga tampak terkejut, sama terkejutnya dengan Irene, jelas ini bukan rencana Seokjin.

Jisoo mendekat dengan berlari kecil. Setelah cukup dekat untuk menyadari bahwa ada Seokjin dan Irene disitu, ekspresinya berubah. Kini Irene, Seokjin dan Jisoo, semua tampak terkejut dalam diam. Tentu tidak ada di antara mereka yang merencanakan ini. Jisoo berjalan pelan, lebih dekat.

Ia membungkuk pada semua orang.

"Ini Nona Kim Jisoo, dia tutor musik Lia." Ibu Lia memperkenalkannya pada semua.

"Salam kenal." ucap Jisoo. Jisoo tidak pernah tahu bahwa Lia dan Soobin berteman. Ia tahu dimana Lia tinggal tapi Ia pun juga tak pernah tahu Lia dan Soobin bertetangga, karena Jisoo tidak tahu dimana Irene tinggal.

"Mari ikut makan malam bersama kami."

"Ah.. Maaf, tapi.."

"Ah sudahlah Nona Kim, Lia menang juga karenamu, mari ikut dengan kami. Tidak apa - apa, ini sebagai ucapan terimakasih. Ayo."

"Ah, Baiklah."

Mobil mereka beriringan menuju sebuah restoran yang dipilih orangtua Lia. Sepanjang perjalanan, di dalam mobil Lia, keluarga mereka tertawa - tawa. Tentu saja, putri mereka baru saja juara, tentu mereka senang. Di mobil Jisoo, Ia sangat bingung, Ia tidak tahu harus apa, Ia merasa sedikit kesal, dan Ia masih terkejut dengan fakta bahwa muridnya selama ini mengenal Soobin. Ia ingin sekali meninggalkan rombongan itu dan pergi tapi itu bisa jadi masalah. Di mobil Seokjin, semua tampak diam. Soobin melihat - lihat foto - fotonya dengan Lia tadi, juga melihat beberapa video dari penampilan Lia. Seokjin dan Irene tidak berbicara satu patah kata pun.

Seokjin merasa terpojok. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap nanti. Ia tidak pernah mengira sesuatu seperti ini akan terjadi. Irene, Ia merasa sangat marah dan terganggu. Tidak, bukan cemburu, Ia tidak peduli lagi pada hal itu. Fakta bahwa Jisoo harus muncul di hadapannya itulah yang sangat mengganggunya. Ini melanggar perjanjian, dan yang membuat Irene semakin marah adalah, Ia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Seokjin soal ini, ini semua terjadi tanpa sepengetahuan Seokjin. Tanpa sepengetahuan siapapun.

TWO WIVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang