Seorang Dion bagi The Cross adalah sosok pemimpin yang keren. Sebenarnya The Cross nggak ada leader, tapi karena sifat Dion yang seperti leader, makanya anak-anak The Cross pada menganggap Dion adalah leader mereka.
The Cross sendiri di bentuk karena mereka sering sunmori bareng dan menariknya lagi, semua anggotanya adalah orang berada. Orang-orang pasti berpikir alasan lain kenapa Dion cocok jadi leader mereka adalah Dion adalah yang paling kaya diantara mereka.
"Dion!" Panggil cewek berseragam putih abu-abu dari pinggir lapangan.
Dion pamit ke teman-temannya dan menghampiri cewek yang sedari tadi duduk di pinggir lapangan.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya Dion sembari mengelap keringatnya.
"Nih," gadis itu memberi Dion botol minum.
Dion menerimanya sambil tersenyum, "makasih sayang" katanya mengacak rambut gadis itu.
Viona Cyzarine, gadis berwajah khas Indonesia dengan kulit sawo matang dan mempunyai senyum manis adalah pacar Dion.
Walau keduanya sama-sama orang kaya, tapi mereka tidak di jodohkan layaknya di cerita-cerita novel. Keduanya memang sama-sama suka sejak awal SMP.
"Mau main lagi?" Tanya Viona.
"Iya. Kamu pulang duluan aja ya"
"Biasanya juga begitu"
Viona mempoutkan bibirnya. Bukan sekali dua kali kayak gini tapi ini adalah hal yang biasa.
"Vioooooo, besok aku anter pulang ya" kata Dion.
"Ku ramal besok ga bakal jadi, liat aja" balas Viona.
~~
Seperti ucapan Viona kemarin malam, Dion nggak jadi nganter dia pulang. Alasannya karena ada latihan mendadak dari ekskul sepak bola.
Tapi Viona nggak se-bete itu, karena udah tau pasti bakal nggak jadi. Pulang aja akhirnya tanpa bilang atau chat apapun ke Dion.
"Vio chat lo nggak, Ja?" Tanya Dion di sela waktu istirahatnya.
Dion dan Raja memang sama-sama punya hobi yang sama yaitu bermain sepak bola.
"Enggak tuh. Emangnya tadi nggak ketemu?"
"Marah kayaknya"
"Bukan kayaknya, tapi emang marah cewek lo. Makanya luangkan waktu lo buat dia dikit aja dong" kata Raja memarahi sahabatnya.
"Nggak bisa"
"Aneh ya Vio, kok betah pacaran sama lo padahal nganterin balik aja nggak pernah"
Baru saja ingin membalas perkataan Raja, mereka sudah di panggil couch untuk melanjutkan latihan.
~~
"Emang Dion punya pacar?" Tanya Anna berbisik pada Nara di sebelahnya.
Mereka sedang mengintip Dion yang sedang berbicara di koridor dekat penyimpanan alat olahraga. Niatnya mau pulang, eh ngeliat Dion jadi kepo.
"Itu yang lagi lo liat apa, Anna?" Sahut Nara.
Nara tentu tahu dengan Dion dan Viona yang berpacaran karena mereka kan satu sekolah dari dulu.
"Ngeliat apa sih?" Suara berat yang tepat di telinga Anna membuatnya langsung menengok.
Al bersama Raja ada di belakang mereka berdua.
"Liat aja sendiri, emangnya nggak punya mata apa lo?!" Kata Anna dengan judes.
"Kan kan judes banget, hati-hati aja nggak punya pacar" kata Al.
Anna mencubit pinggang Al yang membuatnya kesakitan. Mau teriak tapi mereka kan lagi ngintip, nanti ketauan.
"Chill, An, kalo nggak ada yang mau sama lo, sini sama gue aja" kata Raja mencoba melepaskan cubitan Anna dari pinggang sahabatnya.
"Gila" sahut Anna yang lanjut mengintip Dion.
Dion sendiri sudah tahu bahwa ada yang mengintip, tapi biarlah.
"Maaf ya, aku nggak pernah ada waktu buat kita" ucap Dion.
"Nggak apa-apa. Aku udah biasa" sahut Viona.
"Tapi dari awal pacaran loh, kita baru sekali jalan bareng"
"Terus?"
"Aku janji, malming kita jalan"
"Nggak usah janji"
"Aku serius, Vio"
"Liat aja nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossroad
Teen Fiction"Rel, kita temen kan?" "Maunya?" ~ "Na, makasih ya setahunnya" "Apaan sih? Kayak abis putus lo!" ~ "Jangan cuma gara-gara cewek persahabatan jadi hancur"