Baru aja Nara tutup mata, hpnya malah bunyi. Rasa keponya meningkat akhirnya dia ngambil hp yang di taruh di bawah bantal dan liat siapa yang chat
0852++++++++
p
svb farrelSebelum jawab, Nara mikir dulu. Save nggak ya save nggak ya. Karena bimbang, Nara nelpon Anna.
"Halo? Kenapa, Nar?"
"Ada yang minta save back, gue save back nggak ya, Na?"
"GUE KIRA APAAN!! Kebiasaan banget. SAVE BACK AJA SIH SUSAH BANGET. BYE!"
Greget banget Anna tuh sama sikap Nara yang begini. Apa ya? Kayak apa-apa nanya dulu dan biasanya Nara nanya tapi di kasih jawaban dia malah tetep make pilihan dia.
Farrel IPS 2
dn
ok
tq cantik ;)Cuma Nara read doang tanpa ada niat bales pesannya sedikitpun. Males juga ngeladenin orang model Farrel.
~~
Setelah Nara save Farrel, doi sering banget ngechat kalo udah nggak di sekolah, bahkan waktu di sekolah pun Farrel secara terang-terangan negor kalo ketemu.
Emang nggak sampe ngobrol panjang lebar, tapi ya negor doang.
"Dia masih sering chat lo?" Tanya Anna waktu ngeliat Nara liat hp serius banget.
Mereka lagi ada di UKS nemenin Anna pura-pura sakit. Yap, pura-pura. Karena Anna nggak suka pelajaran sejarah jadi doi memutuskan untuk pura-pura sakit. Laknat sekali waketu satu ini.
Soal Nara yang ikut, itu nggak di rencanakan, tadinya mau pergi sendiri aja tapi tau-tau Nara bilang dia mau nganterin. Ya angkut ajalah.
"Basa-basi" jawab Nara ngasih unjuk isi chat mereka.
Anna membenarkan kacamatanya dan menghela nafas. Menurutnya Farrel menggunakan trik pdkt yang sangat amat klise, tidak menarik sama sekali.
"Kalo di tanya 'udah makan belom?' jawab dong 'emangnya lo mau beliin?' Gitu, Nar" kata Anna sedikit kesal.
Nggak tau tiba-tiba kesal.
"Nanti"
Anna merebahkan tubuhnya di atas bangsal. Dari tadi di UKS duduk mulu, apa gunanya ada bangsal?
"Eh, Na, chat dari Raju nih. Raju siapa tapi?"
"Raja"
Raju Anjim
udh blm pura-pura
sakit y?( ͡° ͜ʖ ͡°)fitnah
dengar ya pakbaca kali
iya mksd sya bgtu
gue bnrn sakit tautrs knpa main hp?
bkn y istirahatcieee bapak ketu
perhatian( ͡° ͜ʖ ͡°)njs
readAnna tertawa melihat jawaban dari Raja. Seneng banget bisa godain anak itu. Nara yang ada di sebelahnya kaget begitu sahabatnya tertawa cukup keras.
"Kenapa sih?" Tanya Nara penasaran.
"Nih" Anna ngasih hpnya.
"Kebiasaan ya lo" komentar Nara setelah tertawa.
"Oh iya, jadi gimana?" Tanya Anna menaruh hpnya.
Alis Nara bertaut, "apanya?"
"Farrel"
"Gimana ya? Gue bukannya nggak suka, tapi ga nyangka, kaget aja gitu. Secara The Cross tuh bukan geng abal-abal" jelas Nara.
Serius, The Cross itu bukan geng yang cuma ngumpul-ngumpul nggak jelas. Ngumpulnya paling sunmori, atau ya kalo lagi pada gabut ya ngumpul, dan nggak pernah aneh-aneh juga walaupun mereka ada uang. Enggak 24/7 harus ngumpul.
"Tapi ya, gue liat-liat, Farrel fuckboy ya?" Kata Anna.
"Anaknya emang friendly sih, Na"
"Beda ya yang mana friendly dan ngedeketin sana sini"
~~
Raja melirik ke meja kosong di sebelah kanannya. Lucu aja kalo di pikir-pikir. Entah emang Anna kegeeran atau cuma bercanda.
"Ja, siapin woy!" Tegur Dion yang duduk di belakangnya.
Raja langsung meluruskan pandangnya ke depan.
"Berdoa, beri salam"
"Assalamualaikum wr.wb, terimakasih bu!!"
"Wa'alaikumsalam anak-anak"
Setelah kepergian guru itu, anak-anak langsung menyusul keluar dari kelas tanpa peduli bangku mereka yang tidak di taruh ke atas meja. Mau tidak mau, yang piket hari ini harus mengangkat bangku-bangku mereka supaya menyapunya lebih bersih.
"Heh heh! Enak ya bolos" ucap Raja begitu melihat Anna dan Nara memasuki kelas.
"Kenapa sih? Sirik?" Jutek Anna.
Baru saja Nara ingin keluar dari kelas meninggalkan sahabatnya dan kabur dari tugas piketnya hari ini, Farrel sudah lebih dulu menarik tasnya.
Layaknya emak-emak, Farrel memberi tatapan galak dan memberi Nara sapu yang ia pegang tadi.
"Cepet! Gue tungguin" titah Farrel melangkah keluar dari kelas dan berdiri di depan pintu.
Mau tidak mau, karena sudah tertangkap basah Nara menyapu. Berbeda dengan Ketu dan Waketu yang nggak selesai-selesai debat, sampe Al yang ngeliat dari tadi udah bosen banget.
"Sebagai Waketu, harusnya lo menjadi contoh yang baik buat anak-anak, bukannya bolos kayak tadi," oceh Raja.
"Lo udah merasa menjalankan tugas Ketu dengan baik gitu?" Sahut Anna tak mau kalah.
"Enggak tuh"
"Yaudah fokus sama tanggungjawab masing-masing aja"
"Tapi kan kita sepaket"
"Beda toko! Bye!"
"Anna! Kok gue di tinggal sih??!" Teriak Nara begitu melihat Anna pergi dari kelas.
"Lo sih, Ja!"
Sudah capek berdebat, Raja pun pergi meninggalkan teman-temannya. Disusul Dion, Al dan Rey. Sisa Farrel.
Selesai naro sapu di lemari, Nara bingung ngeliat Farrel masih di depan kelas. Ngapain? Pikirnya.
"Ngapain masih disini?" Tanya Nara.
"Nungguin"
"Siapa?"
"Lo"
Nara diem, masih se-kaget itu ngobrol sama seorang Farrel salah satu anak The Cross. Ya walaupun satu SMP, Nara itu bukan anak yang se-terkenal The Cross. Tau nggak sih perbandingannya itu kayak selebgram sekolah sama orang kutu buku, nah gitu tuh.
Seantero sekolah tau siapa itu The Cross, tapi cuma yang pernah sekelas yang kenal Nara itu siapa. Emang Nara bukan anak kutu buku, tapi dia tipe orang yang pendiem banget, malah cuma sama Anna dia berani ngeluarin sisi bobroknya.
"Ayo gua anter!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossroad
Genç Kurgu"Rel, kita temen kan?" "Maunya?" ~ "Na, makasih ya setahunnya" "Apaan sih? Kayak abis putus lo!" ~ "Jangan cuma gara-gara cewek persahabatan jadi hancur"