001. Cesafano

826 69 3
                                    

Jangan lupa tekan bintang dan komennya, ya.

Happy Reading

***

Suara musik DJ dari dalam club terus mengalun keras diiringi dengan lampu kerlap kelip yang memberi cahaya ditengah kegelapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara musik DJ dari dalam club terus mengalun keras diiringi dengan lampu kerlap kelip yang memberi cahaya ditengah kegelapan. Di atas dance floor sana ada banyak perempuan dengan pakaian minim bahan sedang meliukkan tubuh mereka di hadapan pria yang sedang menjamahi mereka. Ciuman dan pelukan seolah-olah menjadil hal yang lumrah dilakukan di tempat itu.

"Tambah lagi, sayang." Seorang cowok berkemeja hitam dengan tiga kancing terbuka di bagian atasnya sedang menuangkan wine ke dalam gelas kecil. Lalu menyodorkannya pada gadis yang sedang duduk manja di sampingnya.

Gelengan kepala menanadakan kalau gadis itu tidak mau. "Gue udah nggak kuat.." ucapnya dengan nada pelan nyaris dengan sedikit desahan akibat satu tangan cowok itu sedang mengelus paha telanjangnya karena mengenakan dress pendek di atas lutut.

"Sedikit aja kalau gitu, ayo." Mencoba memaksa, akhirnya gadis itu mengulurkan satu tangannya mengambil gelas kecil dari tangan cowok itu. "Gitu baru namanya Cesa," sambungnya saat melihat gadis itu mulai menenggak gelas dan meminumnya hingga tandas.

"Udah!" Cesa memberikan gelas tersebut. Kemudian menyandarkan tubuhnya di sandara sofa.

"Mabuk berat kayaknya, Ron!" seruan itu berasal dari salah satu temannya.

"Biarin aja, emang itu yang gue mau," sahutnya. Dia adalah Aaron Mahendra mahasiswa Teknik yang memang memiliki kebiasaan buruk.

"Gue ke toilet dulu deh, habis ini mau ke kamar. Gue ngantuk banget mau tidur." Lagi, kata teman Aaron yang duduk disebrang. Hanya dia yang tidak dikelilingi oleh wanita penghibur di sini atau kekasihnya. Baginya, dia sedang menjaga perasaan perempuan yang ia sukai. Dan Aaron sudah banyak kali menawarkan untuk memilih perempuan di sini. Tapi, sayangnya, dia tetap tidak mau.

"Oke," jawab Aaron.

Malam minggu seperti ini memang selalu dihabiskan oleh Aaron dan teman-temannya untuk datang ke club dengan alasan untuk menangkan diri dari segala tugas kuliah.

"Ron, cewek lo modar noh. Bawa ke kamar aja langsung," ucap Niko—teman sejurusan Aaron.

Aaron melirik Cesa yang sudah tertidur namun tangannya bergerak meraba dada Aaron.

"Aktif bener tuh tangan," tambah Niko.

"Gue kasih dia sedikit obat perangsang," celetuk Aaron santai.

Niko dan Aldi yang ada di sana melebarkan kedua matanya. "Anjir, buat apa?" tanya Aldi.

"Ya, buat senang-senanglah," jawab Niko yang diangguki oleh Aaron.

"Kalau gitu gue ke kamar dulu." Aaron berdiri seraya mengulurkan tangannya untuk menggendong Cesa dan membawa gadis itu ke lantai atas.

"Cesa-Cesa lo itu gampang banget buat didapetin," gumam Aaron sambil menaiki anak tangga satu persatu.

Cesafano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang