2. Kecewa

44 10 7
                                    

"Tama, kamu duluan saja tak perlu menungguku mungkin ini akan lama" (Menyuruh Tama pulang duluan karena harus membersihkan kelas)

"Ouhh yaudah duluan yah" (Keluar meninggalkan ruang kelas)

"Woke" (Kabil masih sibuk dengan pekerjaannya)

Setibanya dirumah Tama berbaring di atas kasurnya sambil memikirkan obrolan yang terjadi pada mereka sewaktu di sekolah.

"Kebahagiaan yang telah dijanjikan, masa depan yang terjamin, hebat sih memang,akan tetapi.... (Terus memikirkan tentang obrolannya)

" Yahhh, aku tak mau seperti pecundang, aku ingin mengungkapkan perasaanku padanya!!!,mungkin aku juga sebentar lagi akan mendapatkan surat pemberitahuanku bisa jadi lusa disaat umurku genap 16, dan aku hanya cinta padanya bukan pada yang lain, hanya pada indah saja!!!.

"Apapun yang orang lain katakan,besok aku akan mengungkapkan perasaanku padanya, selama lima tahun ini aku terus menyukainya"

"Aku tidak boleh mundur lagi" (Begitu yakin)

Keesokannya ketika di sekolah

"Ahh sepertinya jantungku berdegup kencang" (Sambil memegang dadanya yang sebentar lagi akan meledak)

"Indah ada dimana yah? apa sebaiknya aku menunggu sepulang sekolah saja, ah sepertinya tidak akan bisa untuk berbicara sepulang sekolah" (Masih mencari indah disekitaran sekolah)

"Ahh itu dia, matanya yang begitu besar, rambutnya yang panjang, serta badannya yang ideal, mataku langsung bereaksi padanya" (Berbicara didalam hati)

"I-indah,Selamat Pagi" (Memanggil Indah yang ada dihadapannya)

"Boleh bicara sebentar??? " (Meminta izin kepada Indah)

" Ouh, boleh sih" (Indah kebingungan akan tingkah Tama)

"Maaf,kalian duluan aja aku akan menyusul kalian" (Indah menyuruh temannya untuk pergi duluan)

"Ouhh yaudah kita duluan yah indah" (Jawab salah satu teman indah)

"Ahh sepertinya dia akan ditembak,entah berapa cowok yang sudah mendekatinya bulan ini" (Kedua temannya berbicara sambil pergi meninggalkan Indah dan Tama)

"ehh a-aku, namaku... Tama dan kita pernah sekelas selama setahun di SD" (Masih agak gugup)

"ouhh, eh benarkah ?" (Indah mencoba mengingat kembali)

" HAHHH" (Tama seketika panik)

"Ka-kamu tidak mengingatnya" (Tanya Tama memastikan)

" Waktu kelas berapa yah ? siapa wali kelasnya?" (Tanya Indah)

"Waduh bagaimana ini,apa yang harus kubilang,sama sekali tak terpikir olehku" (Berbicara di dalam Hati dan kebingungan)

"Jadi,yang ingin kamu bicarakan padaku apa ?" (Tanya Indah)

"Ah! Tidak! Tidak ada kok, maaf karena sudah menghentikanmu" (Tama tidak tau harus berbicara apa) 

"Begitu yah, baiklah" (Indah berjalan dan perlahan meninggalkan Tama di lorong kelas)

"Sudah kuduga, akan seperti ini" (Tama masih terpaku dan hanya bisa melihat Indah pergi dari hadapannya)

"Mungkin momen itu istimewa bagiku, tapi Indah sama sekali tak mengingatnya" (Mengingat kenangan kembali sambil mengepal tangannya)

"Malam ini pukul 19:00, di Taman di belakang SD kita! akan kutunggu disana!" (Teriak Tama)  

"Itu pun jika kamu mau datang, tapi... mungkin aku akan tetap menunggu" (Tama berteriak dan pergi meninggalkan Indah)

Tepat pukul 19:00 

"Indah lama sekali yah" (Tama berjalan menuju Taman)

Pukul 20:35

"Pukul 20:35 yah???" (Melihat kearah jam tangannya)

Pukul 21:48

"Tak ada harapan... sepertinya hatiku sudah hancur" (Termenung dan merasa kecewa)

"Ouh iyah " (Mengambil ranting pohon yang ada dibawahnya)

"Hei kamu, sudah pukul 22:30 loh" (Seseorang menegurnya dari belakang)

"Polisi??? ma-maaf saya terlalu asik melukis diatas pasir itu,saya akan segera pulang" (Sambil menunjuk ke arah pasir yang sudah dia lukis) 

"Melukis di pasir??? Yasudah saat pulang hati-hati yah." (Ucap polisi itu)

"Baik pak" (Jawab Tama)

"Saya tinggal yah" (Ucap Polisi itu sambil pergi meinggalkan Tama)

"Iyah,Terima kasih pak" (ucap Tama)

"Huhh, sepertinya semuanya hanya angan angan" (Masih merasa kecewa dan perlahan pergi meningalkan Taman itu)

"Maaf, tunggu" (Seseorang datang dan menarik bagian belakang baju Tama)

"Siapa???" (Kebingungan sambil berbalik badan )

MilikmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang