"Tamaa.... " (Ucap Indah dengan nada yang pelan)
"Selamat Ulang Tahun yah Tama" (Ucap Indah dengan senyuman)
"Sebenarnya aku tidak berniat datang menemuimu dan tidak berniat untuk memberitahukan perasaanku kepadamu"
"Ahh tunggu apa maksudmu Indah?" (Tanya Tama kebingungan)
"Karena bisa mengucapkan selamat ulang tahun saja,bagiku seperti sebuah mimpi" (Ucap Indah dengan memegang kedua tangan Tama)
"Hanya dengan ingatan yang kita buat setengah jam ini, rasanya aku seperti bisa hidup 70 tahun lagi" (Ucap Indah dengan menahan air mata)
"Karena itulah jika perasaanmu padaku juga sama, aku sangat bahagia. " (Ucap Indah sedikit sendu)
"Tangan Indah dingin sekali dan gemetaran" (Ucap Tama dalam Hati)
"Bohong,kamu bohong kan ?" (Tanya Tama kepada Indah)
"A-aku... pulang dulu yahh " (Ucap Indah sambil menangis dan pergi meninggalkan Tama)
"TUNGGU!" (Teriak Tama dan berlari mengejar Indah)
"INDAHHHHHHHHHH!!!!" (Tama menggapai tangan Indah dan memeluknya)
"Di dunia yang tak masuk akal yang masa depan diputuskan pemerintah" (Ucap Tama dalam hati)
"Perasaan cintaku bukanlah sebuah kebohongan!"
"Aku menyukainya,benar-benar menyukainya" (Ucap Tama dalam hati)
Di lain tempat
"Eh ada sebuah Email??? " (Ucap seorang Gadis)
"Surat pemberitahuanku??? "
"Pratama Maulana Zen? " (Ucap seorang Gadis penasaran)
"Seperti apa yah orangnya? " (Masih penasaran)
Di rumah Tama
"Besok? kenapa mendadak sekali? " (Ucap Tama kaget)
"Tak apa kan? " (Ucap Ibu Tama)
"Ada pepatah yang mengatakan Makanlah selagi panas " (Ucap Ibu Tama lagi)
"Soal kehadiranmu ibu sudah mengurusnya"
"Hore" (Ucap Ayah dan Adik Tama)
"Ibu memang hebat,tak pernah ada celah" (Ucap Ayah Tama)
"Yeayyyy Ibu akhirnya kita bisa ketemu dengan besanan" (Ucap Ayah Tama kegirangan)
"Yeayyyy akhirnya pah Tama mendapatkan surat pemberitahuannya (Ucap Ibu Tama sangat senang)
"Sejak aku mengungkapkan perasaanku,aku tak punya kesempatan bicara dengannya lagi" (Ucap Tama dalam hati)
Keesokan harinya
"Tama? kau sedang apa? dan lagi mengapa kamu menggunakan topeng aneh itu" (Tanya Kabil yang menyadari keberadaan Tama)
"Itu Tama? " (Tanya Agus)
"Pa-pagi" (Sapa Tama dengan malu)
"Bukannya kamu izin hari ini? karena ada pertemuan keluarga? " (Tanya Agus kepada Tama)
"Aku bolos pada pertemuan keluarganya hahaha" (Ucap Tama dengan santainya)
"Karena kita memang bersumpah tak menikahkan?" (Ucap Tama)
"HAHHHHHHHHH" (Seisi kelas kaget dengan pernyataan Tama)
Akibat kejadian itu Tama diinterogasi wali kelasnya di ruang olahraga
"Kenapa Pak? saya datang ke sekolah untuk belajar?" (Ucap Tama membela diri)
"Belajar memang penting,tapi masa depanmu jauh lebih penting (Ucap Wali Kelas Tama)
"Kalau tak mau menyesal jangan bertingkah yang aneh-aneh deh!"(Ucap Wali Kelas Tama dan pergi meninggalkan Tama)
"Menyesal? justru aku datang ke sekolah agar tidak menyesal nantinya" (Gerutu Tama)
"Tama..." (Ucap seseorang yang berada di luar ruang olahraga)

KAMU SEDANG MEMBACA
Milikmu
Historia CortaKebohongan memang dilarang namun cinta lebih dilarang lagi, pada saat anak di Vertivella berumur 16 tahun jodoh mereka telah ditentukan oleh pemerintah Negara Vertavilla para anak muda tidak perlu mencari pasangan mereka,semua orang telah menerima h...