lima

386 54 5
                                    

Happy Reading
Maaf kalau ada Typo
-----

Suara teriakan puluhan orang bergema hingga di seluruh penjuru ruangan. Ratusan orang sangat antusias sekali melihat pertunjukkan yang ada di depannya saat ini. Bukan pertunjukkan menyanyi atau pun menari, namun ini adalah sebuah pertunjukkan tinju.

Masing masing dari mereka saling meneriaki nama jagoannya.

"Ayo ayo!! Terus pukul!! Ayo!! Sikat!"

"Jatuhkan dia!! Yak!! Terus terus!"

"Ayo!! Jangan kasih ampun!!"

"Huhuhu! Jangan sampai kalah!! Aku sudah taruhan untuk ini!!"

Kurang lebih begitulah teriakan teriakan yang di lontarkan oleh orang orang. Mereka sangat semangat sekali untuk menonton pertandingan ini, apalagi saat ini yang sedang bertarung adalah seorang petinju kelas kakap yang paling terkenal dan di takuti se kota ini.

Siapapun yang mendengar namanya pasti sudah tau bahwa dia adalah petinju jalanan yang cukup hebat. Satu pun ia tak pernah kalah dalam pertandingan, maka dengan itulah ia di juluki "Serigala lapar" oleh orang orang di sekitarnya. Ia tidak akan pernah memberi ampun kepada lawannya.

"Yaakkk!!! Menang!!"

Sorak penonton yang berteriak karena pertandingan telah usai dan lagi lagi di menangkan olehnya, yaitu siapa lagi kalau bukan Farhan Jawas. Petinju jalanan yang memiliki wajah garang dengan tato di sekitar tubuhnya. Siapapun yang melihatnya pasti akan merasa takut dan tak berani untuk menatap matanya.

Setelah pertandingan usai, Farhan di datangi oleh pemilik club tempat ia bertarung tadi.

"Weh.. benar benar luar biasa lo!! Seperti biasanya lo selalu menang, dan itu membuat club gue jadi rame!!" Pemilik club itu sangat senang dan berterima kasih kepada Farhan, karena setiap ada pertandingan tinju yang Farhan lakukan, clubnya akan selalu ramai oleh puluhan bahkan ratusan orang orang yang ingin melihat Farhan bertanding.

"Mana bayaran gue." Pinta Farhan. Setiap Farhan menang, ia akan mendapat uang yang cukup banyak dari pemilik club ini.

"Sabar, bentar gue ambilin."

Pemilik club itu memanggil salah satu pegawainya untuk pengambil uang yang telah ia siapkan untuk Farhan.

"Nih bayaran lo." Farhan menerima uang itu dengan tangan kiri, karena tangan kanannya luka dan harus ia perban.

"Oke makasih, kalau gitu gue pamit dulu."

Farhan memasukan uang itu kedalam jaket hitamnya. Melangkahkan kakinya keluar dari ruang club itu di warnai dengan rintik hujan yang semakin deras. Kali ini Farhan berniat langsung pulang, karena ia ingin cepat cepat istirahat.

Saat asik berjalan, Farhan merasa hatinya tak enak. Seperti ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Ketika ia menengok kebelakang untuk melihat apakah ada seseorang yang mengikutinya, tiba tiba ia di serang oleh seseorang yang mengenakan masker di wajahnya.

Orang itu langsung meninju perut dan memukul wajah Farhan. Terlihat di situ badan Farhan sedikit terhuyung karena ia memang tidak siap untuk membalas pukulan itu.

Dug....

Farhan mulai membalas setiap pukulan yang orang itu layangkan. Walaupun Farhan seorang petinju, namun untuk urusan bela diri ia sangat mahir. Dan nampaknya orang itu juga ahli dalam bela diri. Mereka saling adu pukul satu sama lain.

"SIAPA LO HA?!" Teriak Farhan.

"BUKAN URUSAN LO!!" Balas orang itu sambil berteriak juga.

Farhan memukul orang itu habis habis an yang membuat tangan kanannya merasa sangat sakit.

Prangg..

Itu suara yang berasal dari tiang listrik, baru saja Farhan mendorong orang itu hingga kepalanya mengenai tiang listrik yang berada di dekatnya.

Melihat keadaan orang itu sudah tak sadarkan diri, Farhan langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan berlari.

Farhan terus berlari menjauhi tempat itu, hingga membuatnya tak sengaja menabrak seseorang yang ada di depannya dan membuat orang itu jatuh tersungkur ke depan.

Farhan menghentikan langkahnya untuk menengok keadaan orang itu. Ah Farhan bisa merasakan sakit yang di rasakan oleh orang itu, apalagi ia menabraknya cukup keras.

Farhan tak peduli dengan keadaan orang itu dan langsung melanjutkan langkahnya dengan berlari lagi.

Dan sampailah Farhan di pertigaan lampu merah. Keadaan jalan sangat sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang lewat.

Farhan menormalkan jalannya menjadi jalan biasa. Ia mengatur nafasnya yang sedikit ngos ngos an itu.

"Duh tangan gue sakit." Farhan melihat telapak tangannya yang sakit padahal tadi sudah tak seberapa sakit, tapi gara gara kejadian itu tangannya sekarang sakit lagi.

Dorr...

Farhan terkejut mendengar suara tembakan itu. Ia menoleh ke arah sumber suara tembakan itu. Tak jauh dari tempat ia berdiri, Farhan melihat seorang pria yang baru saja menembakkan pistolnya ke arah pria lainnya.

Dorr...

Pria itu menembakkam pistolnya lagi yang membuat korbannya mati seketika.

"Ah sial." Batin Farhan. Ia dan sang pembunuh itu tak sengaja saling bertatap muka. Farhan dengan jelas bisa melihat wajah sang pembunuh itu di bawah penerangan lampu yang minim.

"Sttt..." Pria itu meletakan jari telunjuknya di depan mulutnya sambil menyeringai, seakan akan memberi syarat kepada Farhan untuk diam.

Farhan yang mengerti akan maksud orang itu pun langsung mengangguk dan pergi meninggalkan tempat itu. Ia tak mau ikut mencampuri urusan yang bukan urusannya. Biarkan saja orang itu melakukan apapun sesukanya selama tak mengganggu hidup Farhan.

Dan sekarang faktanya Farhan merupakan saksi mata satu satunya yang melihat kejadian pembunuhan tersebut.

————————

Terima kasih yang sudah membaca :)

Bad Guy | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang