"Yasmin??? Nggak mau bangun juga?? Apa perlu kak Yeji siram pake minyak panas?!!" teriak Yeji ketika Yasmin tak kunjung bangun, padahal jam sudah menunjuk pukul 06:45. Sebentar lagi bel sekolah segera berbunyi.
Yasmin merengut, gadis itu paling tidak suka jika waktu tidurnya harus terganggu.
"Lima menit lagi deh, kak. Please, ya? Yasmin baru aja bobo selesai subuh tadi." kata Yasmin, makin merapatkan selimut dan memeluk guling semakin erat.
"Kamu siswi baru lhoo, Yaz! Masa iya pertama masuk sekolah udah telat, nggak bagus banget kesannya!" kata Yeji, makin marah dan menarik tubuh bongsor Yasmin.
Dengan mata masih merem melek, Yasmin terpaksa bangun dan berjalan ke kamar mandi. Namun sampai kamar mandi, Yasmin justru menutup kembali mata sambil bertumpu pada wastafel.
"Yasmin?? Kalau lo tidur di kamar mandi, gue nggak segan-segan bawa minyak panas kesini terus siram ke wajah elo!!" teriak Yeji geram.
Kemudian Yasmin langsung melek, bergegas mandi dengan bibir maju seperti bebek.
🌻🌻🌻
Sampai di sekolah sekitar sepuluh menit, Yasmin langsung turun dari motor scoopy merah muda milik Yeji. Menyerahkan helm kemudian, sebelum akhirnya merapihkan rambut dan ngaca di kaca spion motor Yeji.
"Udah cantik, kok." kata Yeji, menggandeng tangan Yasmin dan membawanya menuju ruang guru.
Disepanjang kooridor, banyak siswa dan siswi memperhatikan Yeji dan Yasmin. Yeji sih, tidak terlalu peduli dengan tatapan mereka. Toh, sudah biasa. Sementara Yasmin, gadis itu malah menatap balik wajah mereka dengan tatapan aneh, sebelum akhirnya bertanya pada salah satu siswa disana.
"Kenapa kok liatin? Ada yang aneh, ya?" tanya Yasmin, membuat siswa itu gelagapan dan memberi senyum kecil.
Yeji menarik Yasmin, menyuruh gadis itu agar kembali berjalan lagi. "Elo ngapain, Yaz?? Jangan bikin gue malu!!"
"Gue nggak ada yang aneh, 'kan? Semuanya normal ya, nggak? Kok mereka liatin gue terus, kenapa?" tanya Yasmin bertubi-tubi.
"Ssut.. Lo reseh kalau belum makan roti!" kata Yeji, kemudian menyerahkan roti dari saku jaket kepada Yasmin.
Yasmin senang, kemudian diam setelah berhasil mengunyah roti dari Yeji.
Yeji senyum senang ketika Yasmin tak lagi mengoceh. Yeji terus berjalan lurus kedepan, bersama Yasmin yang Yeji gandeng disebelahnya. Kemudian tak lama, Yeji mendapat pesan agar segera menuju ruang osis. Ada urusan penting katanya, Yeji harus bergerak cepat.
Namun, Yeji tidak bisa begitu saja meninggalkan Yasmin. Mengingat anak itu adalah siswi baru dan belum tahu tentang sekolah ini, apalagi jalan.
Ditengah pusing Yeji, pemuda dengan bola basket ditangan, muncul dari arah lapangan. Yeji senyum senang, kemudian memanggil pemuda itu.
"Taehyun!! Sini lo!!" teriak Yeji, membuat pemuda dengan nama Taehyun itu menghampiri.
"Kenapa?" tanya Taehyun, ketus pula.
"Gue minta tolong, elo. Bisa, 'kan?" tanya Yeji.
Taehyun mengangguk setelah melirik sekilas Yasmin, gadis itu tengah menatap Taehyun tak percaya. Apalagi menatap Taehyun dengan mulut terbuka dan nampak potongan roti disana.
"Anterin Yasmin ke ruang guru." kata Yeji.
Taehyun mendengus. "Kenapa nggak sama elo aja?"
Demi apapun. Suara Taehyun lembut menusuk telinga Yasmin, sampai rasanya ingin request lagu pengantar tidur dan Yasmin bisa tertidur nyenyak.
"Gue ada urusan. Elo bantuin gue, ya? Please!"
Taehyun mendengus, lalu mengangguk. "Yaudah."
Yeji tersenyum, kemudian segera bergegas untuk menuju ruang osis. Namun sebelum itu, Yeji sempat berpesan kepada Taehyun.
"Jagain, Yasmin! Awas aja kalau Yasmin sampe lecet!" teriak Yeji, tiba-tiba protective, padahal tadi pagi sudah bersiap mau menyiram Yasmin dengan minyak panas.
"Kalau lecet gimana?" tanya Yasmin, membuat Taehyun mendelik dan menatap Yasmin aneh.
"Gue kirim elo, maksudnya Taehyun, ke kandang macan!!" teriak Yeji lagi, membuat Yasmin tertawa keras.
Tapi tidak dengan Taehyun.
🌻🌻🌻
"Eh? Yasmin, 'kan ini?" tanya Chaeryeong, begitu gadis itu keluar dari ruang guru.
Yasmin senyum, kemudian bersalaman dengan Chaeryeong. "Iya, hehe. Yasmin Hwang."
Chaeryeong mengangguk. "Kemarin kemana? Kok nggak ikut kumpul sama kita??"
Yasmin mengingat hari kemarin. Hari dimana datang Yeonjun ke rumah Yeji, lalu tak lama disusul oleh beberapa pemuda lain, serta teman-teman cewek Yeji.
Setelah Yeji datang selesai acara kondangan, mereka semua langsung makan-makan, ngobrol asik, sampe ujung-ujungnya pada pacaran.
Yasmin yang merupakan orang baru, memilih masuk kamar dan mengurung diri. Walaupun sayang karena harus memutuskan pandangan dari makhluk indah, macam Taehyun.
"Nggak kemana-mana, kok. Diem aja di kamar, hehe." kata Yasmin.
"Kenapa ngurung diri?? Padahal join aja, lho." kata Chaeryeong.
Yasmin senyum kikuk. Sebenarnya tidak enak mengobrol banyak dengan Chaeryeong, apalagi disini ada Taehyun. Kasian dong, kalau Taehyun harus diabaikan??
Chaeryeong melirik jam yang melingkar ditangan, kemudian bergegas pamit begitu tahu waktu masuk tinggal beberapa menit lagi.
"Duluan ya, Yasmin. Sampai ketemu lagi nanti!!"
Yasmin mengangguk, kemudian melambaikan tangan.
"Chaeryeong cantik, ya." celetuk Yasmin.
"Suka lo sama dia?" tanya Taehyun asal.
"Yakali. Gue lebih suka yang lagi berdiri disisi gue, sih." kata Yasmin dengan kekehan kecil, kemudian melengos masuk begitu saja.
Meninggalkan Taehyun yang sedang mencerna kalimat Yasmin.
"Nggak jelas." katanya.
°°°
jangan lupa vote + comment 😉