Short Story : membuka hati pt 3 (Haechan)

26 3 0
                                    

Kelas 12

Dari kejadian waktu itu, membuat mark dan (y/n) menjadi dekat walaupun kini mark susah lulus sari sekolah dan sedang melanjutkan studinya di universitas swasta ternama.


Dan atas kejadian itu juga, malam sehabis konser chenle memaksa (y/n) untuk pulang bersamanya dan jujur soal apa yang terjadi dan tak lupa juga meminta maaf kepada (y/n).


(y/n) memaafkan chenle dan juga sudah berusaha keras dan secara perlahan perasaannya kepada haechan pun mulai pudar setelah chenle tidak pernah mengolok-oloknya lagi dan juga ketika dia dan chenle sedang jalan bersama di sekolah dan berpapasan dengan haechan, chenle selalu menarik (y/n) umtuk melewati jalur lain.


Hubungan chenle dan juga haechan menjadi jauh, tetapi akan berbeda ketika mereka sedang bersama dengan anak-anak basket, chenle akan bersikap seperti biasa saja terhadap haechan seolah tidak pernah terjadi apapun.


(y/n) yang sadar akan hal itu, mencoba untuk berkata bahwa sebaiknya chenle dan haechan berbaikan karna sungguh (y/n) merasa tidak enak membuat teman sejak smp menjadi jauh karena dirinya tetapi chenle selalu saja menolak.


Hari ini chenle ada latihan basket sepulang sekolah, walau sudah beranjak ke kelas 12, tetapi anak-anak kelas 12 masih diperbolehkan mengikuti ekskul basket hingga semester 2 besok.


Dengan kecerobohan chenle, dia melupakan sepatu basketnya dirumah sehingga supir rumah chenle membawakan sepatu itu untuk chenle.




"Neng (y/n)"

"Eh iya, pak wahid mau jemput chenle ya?"

"Bukan neng, bapak mau ngasih sepatunya chenle yang ketinggalan dirumah tapi bapak gak tau ruang ganti basket diamana"

"Oh, sama (y/n) aja pak, biar (y/n) kasih ke chenle"

"Makasih ya neng"

"Iya pak sama-sama"




(y/n) pergi ke ruang ganti basket untuk memberikan sepatu chenle dan sampai di ruang ganti basket bertepatan ada chenle dan juga felix yang baru saja keluar dari ruang ganti basket.




"Le nih sepatu lo, pak wahid tadi nitip ini"

"Baru aja mau gue ambil ke depan, makasih ya, betewe lo gak balik?"

"Ini mau balik, nunggu dijemputㅡ"

"Aduhh ngapa lo sih yang ngasih ni sepatu udah sono balik.. sini dah biar gue anter ke depan"




Perkataan (y/n) dipotong oleh chenle ketika haechan keluar dari ruang ganti basket, dan chenle juga menarik tangan (y/n) untuk mengantarnya kedepan gerbang.


Sebegitu besar chenle ngejaga (y/n) dari haechan.


Haechan sadar bahwa usaha chenle yang besar untuk menjauhkan (y/n) dan dirinya.


Awalnya haechan senang karena chenle mengerti apa yang dimaksud dengan perkataannya kemarin, tetapi entah kenapa usah chenle yang ingin menjauhkan (y/n) dari dirinya malah membuatnya kesal juga.


Dalam hati haechan, dia selalu berkata dengan kesal untuk apa chenle melakukan hal itu, melarangnya untuk melihat (y/n) sedangkan masalahnya hanya dengan chenle.


Seperti sekarang dia kembali kesal dalam hati akibat ulah chenle yang malah membawa (y/n) pergi ketika dia baru saja keluar dari ruang ganti.


Sampai lamunannya berhenti ketika felix berkata sesuatu pada jeno dan juga haechan




"(y/n) sama chenle pacaran?"

NCT Dream ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang