chapter 1

202 14 22
                                    

When the shortcomings you have make yourself insecure, rest assured that there are still many who are less than us. Because each of God's creatures will get their own happiness depending on how we believe and give thanks.

Dimanapun dan bagaimanapun juga yang namanya ngejomblo itu terkadang memang bikin bete atawa minder

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimanapun dan bagaimanapun juga yang namanya ngejomblo itu terkadang memang bikin bete atawa minder. Udahlah kalau malam minggu tidak bisa wakuncar trus hari seninnya, saat yang lain sibuk menceritakan mengenai suka dukanya apel di malam minggu bareng pacar, kita cuma bisa jadi pendengar setia yang gak ngerti apapun alias kambing congek. Mau ikutan ngumpul pun juga gak enak, soalnya apa yang harus dibicarakan kalau kita sendiri gak punya bahan untuk diceritakan? Itulah yang dialami oleh Chittaphon Leechaiyapomkul alias  Jung Young Heum (Ten ) selama ini.

Pemuda keturunan Blasteran Korea Thailand itu sadar akan kekurangan dirinya yang susah untuk bicara lancar alias gagap, hingga hal itu membuat cewek-cewek normal baik dilingkungan kompleks tempat tinggalnya maupun di sekolahnya tidak ada yang mau menjadi pacarnya. Padahal Ten ini punya tubuh yang bagus, tinggi dan wajah yang rupawan cendrung manis sih sebenarnya tapi itu tadi karena kekurangannya itu hingga sampai kini dia kelas dua Senior di Kyunghae high School, Ten masih tetap menjomblo.

Sadar akan  keadaannya yang masih jomblo, maka bagi Ten malam minggu sama saja dengan malam-malam biasanya. Selesai mengerjakan tugas sekolahnya ia biasa nonton bersama kedua orangtuanya sekaligus kadang sempat membuat Ten iri sekaligus bete dengan kemesraan kedua orang tuanya yang kadang tidak tahu tempat itu. Ayah Ten adalah seorang manager biasa di sebuah perusahaan swasta kota Seoul ini dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Kehidupan Ten juga biasa saja dan cendrung sederhana.

Biasanya kalo tidak menonton televisi bersama kedua orang tuanya Ten lebih memilih mengurung diri dikamar mendengarkan musik dari stereo tape sambil mengulang kembali pelajarannya atau bahkan mencorat coret dibuku mengungkapkan segala tetek bengek yang berkaitan dengan perasaanya lewat puisi. Karena memang dia punya sedikit kemampuan dalam hal itu.

Begitulah hari-hari yang dilalui oleh Ten. Kegagapan yang udah didapatnya sejak lahir itu membuatnya emang rada minder dalam pergaulan terlebih lagi bila dekat dengan mahluk lawan jenis nya. Atau bahkan cowok-cowok tampan berwajah seme yang selalu menggoda nya dengan sebutan manis membuat dia makin menjadi gagapnya. Ten sebenarnya sudah sadar kekurangannya sejak lama. Selalu serba salah karena para cewek gak mau mendekatinya dan para cowok selalu merendahkan  karena penyakit gagapnya itu.

Ada sih seorang cowok yang naksir berat pada Ten disaat Ten gamang dan meragukan dirinya yang udah belok ato masih normal itu. Bahkan orang tuanya tidak begitu pusing mikirin seksualitas sang anak karena mereka lebih pada keinginan dan kebahagiaan Ten sendiri. Cowok yang naksir Ten itu tetap aja nekat untuk sering datang ke rumah Ten bahkan disaat Ten enggan dan tidak pernah mau menemui itu cowok. Malahan cowok itu lebih akrab dengan orangtua Ten dan sering ringan tangan membantu pekerjaan mereka.

True Love Story  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang