chapter 4

40 8 10
                                    

There is a lof of love and sincerity. But of all that acceptance regardless of physicality and shortcomings is the most important thing in achieving true love.

# TRUE LOVE STORY 4 #

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# TRUE LOVE STORY 4 #

Bel tanda berakhirnya jam sekolah berdentang kencang. Begitu guru keluar kelas, seketika para siswa pun ikut berhamburan keluar bagai kan anak ayam lepas dari kandangnya. Riuh rendah bunyi ciapannya  entah itu gembira atau malah kelaparan. Namun sebenarnay lebih pas lagi kalau disamakan  dengan narapidana yang batu saja mendapat kebebasn setelah terkurung bertahun-tahun lamanya dipenjara. Ya, bagi mereka yang malas sekolah, atau memang gak niat untuk pintar, belajar didalam kelas seperti berada di dalam sel tahanan saja. Tapi kebanyakan para siswa, terutama anak-anak remaja seperti siswa Junior dan Senior high School ini memang begitu adanya. Mereka itu pengen sekolah, tapi setiap kali mengikuti pelajaran apalagi kalau sudah susah pelajaran seperti berada dalam tahanan penjara saja layaknya.

Untuk Ten hari ini memang lain dari hari biasanya. Ini hari biasanya Ten paling akhir keluar kelas sekarang justru sebaliknya. Ia kelihatan bergegas, bahkan terburu-buru meninggalkan ruang kelas. Malahan dia pakai acara nyerobot teman-temannya yang berada didepan sehingga teman-temannya kaget melihatnya untuk kemudian terlongong bengong kayak sapi ompong, menunjukan rasa heran akan tingkah ajaib Ten. Gimana gak heran coba? Kalau itu Doyoung, Mark ataupun Yuta bahkan Heechan itu sudah biasa, karena mereka emang selalu begitu. Nah kalau Ten yang ngelakuin jelas aneh karena Ten memang bukan tife orang yang gak sabaran seperti itu.

" Ada apa dengan sigagap? " guman seorang siswi sebut saja dia Rose  dengan wajah menunjukan rasa heran.

" Molla.... Jangan-jangan dia kesurupan ya? " komentar temannya Jisoo.

" Kesurupan apaan siang bolong gini? "

" Setan kali! " kata Jisoo tak peduli.

" Gimana bisa elo beranggapan begitu? "

" Soalnya gak biasanya dia berulah seperti itu kan? Biasanya dia selalu paling akhir keluar kelas. Tapi hari ini dia seperti nya terburu-buru meninggalkan kelas, apa itu gak aneh? " Jisoo menjelaskan alasannya.

" Ya, emang aneh sih. Tapi, ada apa ya dengan sigagap itu? "

" Ah, sudahlah! Ngapain kita ngomongin dia? Biarin aja dia mau gimana, itu kan haknya dia! " kaya jiso akhirnya.

" Iya sih, itu emang haknya Ten, enggak ada yang bisa ngelarang juga selama haknya itu enggak merugikan orang juga! " begitulah percakapan  kedua anak cewek itu tentang keheranan mereka atas kelakuan Ten hari itu.

True Love Story  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang