Tester Kok Masak

1.4K 321 51
                                    

   Pas Suna melesat ke kamar mandi, [Name] udah masuk ke ruang tataboga. Yang ada di dalem ruangan otomastis kaget, dong.   

"Kalau mau meledug'in dapur, mending lu keluar aja deh, [Name]."

"Yha, ketukel ini, gue gabakal nyentuh kompor kok, hehe~" [Name] cengar-cengir sambil ngusak rambutnya yang agak pendek.

"Kalau gitu mending lu keluar aja, beban tau nggak?!" -Kaori, Suzumeda Kaori.

"Yeelah, gue cuman menawarkan diri jadi tester, kali." -[Name]

"Emang kamu bisa dipercaya kalau jadi tester?" -Bu Boga alias Bu Tataboga, nama aslinya Bu Dyah. Tapi gara-gara murid SMA Akiserian 1 itu kreatif, jadi ya setiap manggil guru pake nama mapel yang dipegang.

[Name] nepuk dadanya bangga, "The best of sommelier, ini."

"Heh, ngawur. Kamu siapanya Ikhsan Tahdinal, hah?" Bu Boga refleks nabok punggungnya [Name]. Soalnya ya itu, ngawurnya nggak maen-maen.
(Sommelier itu tester wine alias anggur)

"Saya gurunya, bu." [Name] masih kaya tadi, cengar-cengir nggak jelas.

Bu Boga cuman bisa geleng-geleng kepala. "Ya udah, daripada cuman enak-enakan jadi tester, mending kamu bantuin temen kamu yang lain. Kamu juga sekalian, heh, sipit!" Bu Boga agak teriak pas manggil Suna yang udah ada dibelakangnya [Name]

[Name] sama Suna cuman mangguk-mangguk.

Dan... Mereka berdua mulai dibabuin sama anak-anak kelas X.IPA.1

"Sun, ambilin kecap manis, Sun." -Futakuchi

"Itu kecap asin, bego!"

"[Nameeeee], cuka-nya jangan dideketin ke kompor!" -Ennoshita

"Yang ini kurang garem sama makaroni-nya kurang empuk." -[Name]

"[Name], ambilin panci ukuran paling kecil!" -Kaori

"Yash, selesai!" Pas udah selesai, mereka langsung cuci tangan.

"Sun, cobain dulu saosnya, gih." Ini ketukel yang nyuruh, Kawanishi Taichi.

"Skip. Udah di cobain sama si [Name] noh." Suna nunjuk [Name] yang lagi noel-noel sambel yang ada di panci.

[Name] nengok pas namanya dipanggil, "Agak kurang pedes, Nish." -[Name]

"Yaampon, itu lidah atau beton, sih? Udah sepedes itu juga." -Ennoshita

"Ya harus pedes, dong. Kalau buat seblak tapi sambelnya nggak pedes sama aja boong. Iya, 'kan girls?"

[Name] noleh ke arah cewek-cewek yang manggut-manggut setuju.

[Name] senyum bangga, serasa di dukung dia tuh.

"Nah betul tuh, seblak kalau nggak pedes, bukan seblak namanya." -Aida

"Anjir," Yang nggak suka pedes otw pundung di pojokan.

"Nah tapi, kalau nggak suka pedes mending ditambahin garem sedikit pas makan nanti. Biar nggak monoton banget rasanya. Dikasih lada juga enak. Hum, tapi gue lebih suka kalau di seblaknya di kasih jamur yang udah di rebus pake garem, trus dikasih minyak wijen dikit." [Name] ngomong sambil ngerebus jamur tiram.

Yang lain melongo, soalnya awal-awal [Name] masuk dapur pas kelas satu dulu itu dia keliatan kayak nggak bisa masak sama sekali.

Tapi sekarang doi malah keliatan kayak profesional.

Selesai [Name] masak jamur—mereka sama Bu Boga cuman ngeliatin, btw—dia langsung ngambil seporsi di mangkuk habis itu di kasihin ke Bu Boga.

Racikannya; seblak yang udah jadi + parsley dikit + lada hitam(biar nggak pedes-pedes banget) + jamur yang udah direbus + minyak wijen.

"Ini bu, silahkan di coba." [Name] udah kayak butler di restoran. Naruh mangkuk di depan Bu Boga sambil agak nunduk gitu. Padahal mah, isi mangkuknya cuman seblak.

Tapi gara-gara di hias, jadi ya kayak mushroom soup encer warna merah.

"Enak, rasanya bervariasi." -Bu Boga

"Enak lagi jamurnya digoreng, bu." -[Name]

Yang lain otw ngambil mangkok habis itu makan.

Iyasih, enak. Seblak yang tadinya cuman kerupuk, makaroni, ayam sama bakso udah sekarang jadi tambah jamur yang rasanya lebih seger soalnya di rebus sendiri.

Kerupuknya empuk, jamurnya masih agak kriuk gara-gara nggak terlalu mateng.

"Trus, kok lu nggak boleh masuk ruang tataboga, kenapa?" -Suna

"Gue ngerusak oven, Sun." :D

Batas Suci

Stalker Ya, Bang?  [ Male Reader x Semi Eita ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang