Sastra Bluey Sindra

120 43 13
                                    


Happy Reading All

Yang lagi berjuang semangat ya

"Silahkan maju puisi,coba praktekkan cara baca puisi yang baik dan benar",tegas Bu Eka selaku guru bahasa Indonesiaku

"Lah kok saya Bu",kataku menunjuk diri sendiri

"Namamu puisi,pasti bisa baca puisi dengan bagus..silahkan.."

"Jadi kalau nama saya puisi harus bisa begitu bu?"

"Iya"

"Mana ada kayak gitu Bu,di dekat komplek saya ada namanya pantun,dia gak bisa berpantun sama sekali,ya kan Dyt",tanyaku pada Dytia Harlp selaku sahabat pertama ku di SMA ini,Ginger school National.

"Yang mana si?"seru Dytia bingung

"Itu yang baru lahir kemarin dit"

Hahahaha
Puisi menatap sambil nyengir kepada Dytia,lain dengan Dytia yang menatapku kesal.

"Sudah..sudah,ada ada saja kamu ini puisi,silahkan maju ke depan,cepat seru Bu Eka dengan tegas

"Baik Bu"
Sebelum puisi benar-benar meninggalkan kursinya,sesorang mengetuk pintu

Selamat,batinku.

"Permisi Bu Eka,ini ada siswa baru di sekolah ini,pindahan dari Jakarta dan saya tempatkan di kelas ini"seru pak Bahasa selaku kepala sekolah

"Oh baik pak,silahkan masuk nak"

"Saya permisi"seru pak Bahasa dan benar benar berlalu dari kelas ini

Bu Eka memandang puisi,lalu berkata

"Kamu kenal pak Bahasa puisi?"

"Kenallah Bu,orang dia bapak saya Bu"

Iya memang benar Bahasa Sejawan Lurk atau kerap disapa pak Bahasa itu orang tua dari Puisi Ingrid Lurk dan sudah memiliki istri bernama Jenaka Current Lurk. Pak Bahasa adalah kepala sekolah di sana, sesekali beliau mengajar Matematika,jika si guru berhalangan.aneh memang nama Bahasa tapi mengajar matematika,haduh haduh..

"Heh,gak ada sopan-sopan nya kamu sama orang tua sendiri"

"Dimana ya yang gk sopan Bu?"tanyaku sok ramah

"Sudah..sudah,gara gara kamu saya lupa memperkenalkan siswa baru kita ini,"lalu ditatapnya si anak baru

"Silahkan perkenalkan namamu nak"lanjutnya

Si murid baru itu mengangguk lalu mulai memperkenalkan diri

"Nama saya..."ucapanya menggantung karena tiba tiba

"Sastra Bluey Sindra"teriak puisi dengan lantang

Krik krik krik
Semua menatapku horor,puisi hanya membalasnya dengan nyengir

Tak percaya,ya sudah,batin puisi berkata

Dia siapa,batin murid baru lagi

"Lanjut nak"

"Nama saya Sastra Bluey Sindra"

Semua menatap puisi kembali,puisi memutar bola matanya malas.

"Saya pindahan dari Jakarta,semoga bisa berteman dengan baik"lanjut lalu tersenyum.

"Baik nak,silahkan berdiri"

"Duduk Bu"sahut satu kelas

"Maaf maaf ,silahkan duduk nak"

"Giliran yang bening ma ibu salah tingkah,heran saya Bu"siapa lagi kalau bukan mulut mercon si puisi

"Heh mulutnya dijaga,anak siapa sih kamu"

"Anak bapak saya bu"lanjut puisi nyengir

"Sudah sudah silahkan nak,kamu puisi maju cepat"

"Ya,besok aja ya bu"

"Gak ada ..gak ada,cepat.."

"Baik Bu,"tetapi keberuntungan seakan berpihak untuk puisi,sebelum dia maju ke depan,lonceng berbunyi untuk istirahat.

Selamat,batin puisi

"Baiklah,kita akhiri,Minggu depan semua bisa,selamat istirahat dan selamat siang"

"Siang ibu"

Dilain tempat,dekat jendela dua orang sedang berbicara

"Nama dia Puisi bro,cewek barbar,pecinta cogan makanya dia tahu nama Lo,karena dia akan hafal semua nama nama cogan disekolah mana pun itu"seru Aldy Atey teman sekelasku

"Kok bisa"

"Gak tahu,oh iya nama gue Aldy Atey,dan gue tegasin jangan jatuh hati sama dia,karena gue suka sama dia lanjutnya dalam hati,lalu dia menepuk pundak Sastra lalu benar benar beranjak.sesekali sastra curi pandang kepada puisi

Dia siapa?batin sastra

Oh iya,aku mau bilang ini itu cerita dari Abg kandung Hanna Sindra,penasaran siapa itu Hanna Sindra,makanya Baca I Don,t Know,cerita aku yang satu lagi.

Gimana part ini?
Semoga senang ya
Yang lagi berjuang
Selamat berjuang
Ingat disamping Doa yang terpanjat harus ada kerja keras

Semangat






Sastra PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang