5

1.7K 398 122
                                    

Kriett......

Doyoung masuk keruangan itu lalu diikuti oleh Jaehyuk Haruto dan Junghwan dibelakang.

"Sepi, langsung ke lab utama dan ambil vaksin itu" suruh Hyunsuk melalui earpiece.

"Kok bisa?" Ucap Junghwan sambil berlari mendekati lab utama.

"Mungkin mereka gak disana, tetap jaga-jaga" jawab Yedam.

Junghwan memasukkan semua vaksin itu kedalam tas sejenis duffle bag berwarna hitam. Jaehyuk juga melakukan hal yang sama di tas yang berbeda. Doyoung menjaga pintu masuk lab utama, sedangkan Haruto mengambil satu suntikan vaksin lalu berlari menuju lab yang berisi Jihoon dan yang lain.

....

"Bang" Haruto memberikan suntikan vaksin itu ke Mashiho.

Mashiho dengan cepat berdiri lalu mengambil suntikan vaksin itu.

Mashiho sedang bersiap untuk menyuntikan vaksin itu kebadan Jihoon yang lain memegang tubuh Jihoon supaya tidak bergerak.

"Semoga bisa" ucap Haruto dengan tangan yang mengusap rambut.

Mashiho mulai menyuntikkan vaksin itu kepada Jihoon.

Tubuh Jihoon bergetar hebat matanya terbuka lebar dan kuku runcingnya, mata putihnya, serta kulit pucatnya mulai menormal. Setelah itu Jihoon tidak sadarkan diri.

"Udah?" Tanya Hyunsuk yang baru masuk kedalam laboratorium itu dengan nafas terengah-engah, lalu disusul yang lain dibelakanganya.

Haruto, Jeongwoo, Mashiho, Yoshi diam menunduk dengan tatapan memelas ingin menangis.

Air mata mulai menetes membasahi pipi. Tangisan yang samar-samar mulai terdengar memenuhi ruangan dari ke-empat laki-laki itu.

"Ke- kenapa?" Tanya Junkyu dengan mata yang mulai berair.

Junkyu berjalan menuju bangsal yang ditiduri oleh Jihoon dia memeluk tubuh itu. Tubuh yang dia rasakan dingin.

"Mashi, kita berhasil kan?" Tanya Asahi berjalan mendekati Mashiho lalu memeluk saudaranya kembarnya.

Tangis mereka pecah dan semakin bersaut-sautan saat Junkyu meneriaki nama Jihoon dalam pelukanya.

"Ki- kita berhasil" ucap Mashiho yang masih sesegukan akan tangis kebahagiaan, melepas pelukan Asahi.

"Hah?" Heran mereka serentak lalu menarik ingus masuk kedalam hidung bersamaan.

"Kita berhasil!!!!!!" Teriak Haruto lalu lompat-lompat dengan Jeongwoo dengan tangan yang berpegangan masih dengan tangis haru mereka.

Brak.....

"NGEPRANK LU CERITANYA?!?!" Tanya Doyoung dengan suaranya yang bindeng.

"Apa si kita dari tadi nangis haru bodoh!" Mashiho melempar bekas suntikan tadi ke kepala Doyoung, untuk tidak menusuk kulit kepalanya.

"Kok lu gak ngasih tau?!" Tanya Hyunsuk mengelap ingusnya.

"Ngajak belut emang" Junkyu lipat lengan bajunya sampai sikut lalu berakting seperti petinju.

"Gelut bang" ujar Junghwan membenarkan Junkyu.

"Sama aja, maju lu Yosh" ucap Junkyu menantang Yoshi dengan dua jari tangannya yang maju mundur.

"Salah gue dimana?" Heran Yoshi.

"Dihongkong! berani-beraninya lu pada ngibulin kita" kata Asahi ikut-ikutan Junkyu

"Ngibulin apa si? Kita cuma nangis bahagia" Jawab Haruto sambil melepas tangan Jeongwoo.

"Kok lu gak ngasih tau!!??" Tanya Doyoung menjitak kepala Haruto.

ZOMBIE VIRUS [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang