stagnan

8 1 0
                                    

"harusnya gue tau, buku ini ga bakal dibaca siapapun. buku ini gagal karena cuma nyeritain masa lalu. leo dengan kerandomannya, itu doang. ga pernah ada cerita gue dibelain karena leo lebih suka nike, ga pernah ada cerita gue bisa dapetin hati leo. harusnya gue ga pernah nulis buku ini." gia mulai putus asa sama tulisannya. kesel karena mulai mempertanyakan keberadaan buku ini, kesel karena dia ga dapetin apa yang pantas buat hidupnya.

tapi yasudah, nasi udah jadi bubur. gia juga berpikir mungkin ini karena tugas kuliah yang banyak makanya mulai merasa down.

*********

hari itu gue kesenengan, leo kok bisa bisanya ngomong gitu. apa pengen naikin pangkat gue dari sahabat semati jadi pacar? atau gimana deh.. gue pun bingung banget.

"iya gi, gue tau lo lebih suka es jeruk ketimbang kopi. makanya ga gue tawarin buat minum ini. ini sih gue bisa minum sendiri."

"hah buset, gila lo le. ya jangan lah. nanti lo mati siapa yang nemenin gue!!!!" sungut gue saat itu, sunsetnya udah beres. sekolah makin gelap. waktunya pergi ke cafe tempat kita berduaan dulu. iya, cafe yang ada rooftopnya itu.

******

"sebenernya nike masih suka sama gue, gi." kata leo sambil menyesap kopinya, menikmati angin sepoi sepoi sambil minum kopi yang gue liat lumayan pahit itu.

"masa iya? bukannya lo yang keliatan getol sampe ngeghosting gue dari kehidupan lo?" gue memberikan dia tatapan mengintimidasi.

"itu sih karena gue masih salting."

"salting kenapa?"

"tugas akhir sekolah kita."

"iya, maksud gue ada apa?" bingung ga si lu jadi gue?

"kan kita disuruh pentas.."

"school olympic maksud lo?"

haduh gue kudet banget masalah ginian. ga punya temen anak OSIS masalahnya jadi gue ga paham-paham banget juga.

"iya. kita disuruh jadi romeo dan julietnya."

"HAH SERIUSAN LO LE?" gue terperanjat denger suaranya leo. ada raut kesenengan disana. masih kaget perasaan gue yang gak karuan ini dibales sama leo.

kalo boleh jujur, iya oke ga munafik gue liat leo sebagai cowok. tapi itu kaya several frame aja, maksud gue.. kadang leo terlihat gentle tapi makan es krim belepotan tuh kaya anak kecil banget!!!!!

ada lagi, pas main futsal, top score sih.. keren banget dia emang.. tapi abis itu dia ngobrol ke nike bukan gue dulu.

GAK POKOKNYA GUE GA SUKA.

tapi kok gue marah ya. kenapa sih le, gue jadi bingung sama lo dan perasaan gue sendiri jadinya.

"heh ngelamun aja lo, nanti kesurupan." kata leo sambil nepuk pundak gue.

"gue yakin lo pasti ngebayangin yang nggak-nggak soal gue." lanjutnya dengan percaya diri.

GAK PLIS, GAK GITU KONSEPNYA LEO......

"yuk pulang." kata gue mengalihkan pembicaraan, mulai bosen.

"kenapa sih?" tanya leo sambil menaikkan sebelah alisnya.

"kenapa ga nike aja?" tanya gue.

"untung-untung gue pilih lo, gianina. gue mendingan ketemu sama lo lebih sering daripada sama arunike."

but did you realize that we're so stagnant, leo?

"arunike lebih cantik sih le, not gonna lie."

gue inget disini ada jeda waktu yang cukup lama, tapi entah kenapa hati gue tersentuh banget.

"gia, apa lo gak sadar kalo lo cantik juga?"

leo barusan ngomong kaya gitu ke gue? gak mungkin.

"semua cewek cantik, gi. ga munafik gue. ada alasan kenapa gue lebih milih lo ketimbang arunike."

"pertama, lo cantik. in your own way and it way makes you look flawless than any woman in the world. kecuali nyokap gue ya. itu beda lagi."

jujur, gue belum pernah dipuji siapapun atas kerja keras gue selama ini.

"kedua, lo hardworker. inget gi, lo volunteer dimana-mana and everyone feel so helpful because of you. inget itu, tolong."

gue ga pernah merasa se-spesial ini sebelumnya? oh my god, jangan nangis dong pas di suasana begini.

"ketiga, gia.. it's so hard to win your heart even today i don't know to do. i'm so clueless. gue ga bisa romantically expressing my affection so i'm feel so sorry about that." leo nunduk.

gue merasa bersalah tiba-tiba. apa apa bawa nike tanpa tau sebenernya leo emang udah mutusin kontak sama dia.

rasanya mau bilang ke galileo, kejar arunike sekarang. karena gue ga yakin gue pantes buat leo. klise banget, tapi gue takut. gue takut kita makin stagnan.

not gonna lie ㅡ mingyu jihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang