Hari ke-3 di desa Panmunjom seperti biasa semua berjalan dengan baik, yah sepertinya!!
"Sersan Lee bagaimana keadaan diperbatasan? Apakah aman atau ada lagi yang tidak beres? Tanya Kim Taecyeon pada Sersan Lee yang baru saja tiba di markas yang berjarak 2 Km dari area perbatasan.
"Aman Kapten, tak ada tanda yang mencurigakan sedikit pun, tetapi aku sedikit heran kamera tersembunyi yang baru saja dipasang kemarin kini telah rusak, padahal yang mengetahui posisi kamera tersembunyi hanya aku dan Sersan Satu Kang Ha Neul, tapi kami pikir itu masalah yang wajar karna daerah perbatasan sering terjadi angin kencang, bisa saja itu penyebabnya.
"Tunggu!! aku tahu betul tentang desa ini, dan ini tidak biasa terjadi. Aku harus mengecek lokasi itu, pasti ada yang tidak beres" ucap Taecyeon sembari meninggalkan Sersan Lee yang sedang bertanya tetapi tak dihiraukan.
Taecyeon menelusuri beberapa pepohonan yang sangat rindang, ia sedikit tersenyum mendapati jejak kaki seseorang yang tak jauh dari area penjagaan tentara Korea Utara.
"Hmm sudah ku duga ada hal yang tidak beres, tempat ini sangat jarang dilalui oleh tentara Korea Selatan, tak banyak yang mengetahui jalan ini karna ini adalah salah satu jalan pintas menuju perbatasan, lagipula tentara Korea Selatan tidak diperbolehkan melintas di tempat ini karna jalan besar ada di sebrang sana" batin Taecyeon sembari ia terus menyusuri jalan setapak itu.
Taecyeon terkejut sembari bersembunyi di balik sebuah pohon. "Itu tentara Korea Utara, apa yang sedang ia lakukan disana, ini telah memasuki area Korea Selatan" dengan waspada Taecyeon mendekati tentara itu.
Skak...
Dengan sigap Taecyeon membengkap tentara itu dan menodongkan senjata miliknya tepat pada kepala tentara Korea Utara itu.
"Apa yang kau lakukan disini? Kau telah memasuki area perbatasan kami, apa kau tak puas dengan luas wilayah mu? Kemarahan Taecyeon hampir memuncak.
"Tolong lepaskan, aku hanya suruhan dari Kapten kami Hyun Bin, aku disuruh untuk mencari kamera tersembunyi dan menghapus data-data nya agar rencana kami dapat berjalan dengan lancar" jawab tentara itu dengan nada sesak nafas akibat dengkapan Taecyeon yang begitu kuat.
"Hyun Bin? Sial bajingan itu ingin membuat ulah lagi!! Rencana apa yang akan kalian buat? Apakah kalian ingin berperang? Kalian tidak puas dengan luas wilayah yang telah kalian miliki atau kalian memiliki rencana untuk menghabisi prajurit tentara milik kami" Taecyeon sangat kesal ingin sekali ia menembak mati prajurit tentara Korea Utara ini, jika bisa main hakim sendiri pasti sudah mati dibuatnya.
"Aku tidak tahu jelas rencana Kapten kami Hyun Bin, aku hanya diberi tugas olehnya, tolong lepaskan aku Kapten Kim" ucap prajurit tentara itu.
"Sekarang aku lepaskan kau, tapi ini sebagai peringatan, sampai aku menemukan mu lagi di tempat ini jangan salahkan siapapun tentang kematian mu" ancam Taecyeon lalu melepaskan begitu saja tentara Korea Utara itu.
***
Pagi telah berganti malam, kini suasana semakin mencekam bagi Kim Yun Ah, besok adalah hari pertama persidangan, jangan sampai latar belakang keluarganya terbongkar, itu akan menjadi mimpi yang sangat buruk baginya.
"Bagaimana keadaan ayah sekarang? Apa dia baik-baik saja di Beijing? Aku sangat merindukan ayah tapi disatu sisi aku takut menemuinya, ini semua kesalahan ayah yang selalu ceroboh itu, ahhg!! lama-lama aku bisa gila memikirkan hal ini" ucap Kim Yun Ah sembari mengacak-acak rambutnya.
"Oh iya siapa sebenarnya pengacara Jung itu? Dan mengapa ia dekat dengan ayah, aku harus mencari tahu hal itu" Kim Yun Ah mengambil sebuah handphone yang ia letakkan di atas nakas dan mulai mencari nama seseorang di kontak nya.
"Annyeonghi jumuseyo!! Pak Han aku Pengacara Kim Yun Ah, ada hal yang ingin aku tanyakan padamu. Apa kau mengenal Pengacara Jung?
"Oh Pengacara Kim kau rupanya, Pengacara Jung? ia aku mengenalnya, dulu ia pernah menjadi pengacara dari pihak pelaku, ia sangat pandai membolak-balikan fakta, tentang kasus pembunuhan berencana, kasus itu sudah menjadi langganan di negara ini, ada apa kau bertanya Pengacara Jung?"
"Pak Han apa kau mengetahui hubungan Pengacara Jung dengan kakek Kim Jae ayahku? Sambung Yun Ah, ingin tahu.
"Oh perihal itu, sebenarnya ada kesalahpahaman, dulu Pengacara Jung adalah orang bawahan dari ayahmu mereka bekerja sama untuk melakukan penggelapan dana, tetapi malah kasus lain yang terjadi, akibat kelicikan Pengacara Jung ia menembak mati seorang detektif terkenal di Korea bahkan dibeberapa benua dan ia menjebak ayahmu dengan menyatakan bahwa pelaku dari pembunuhan berencana itu adalah ayahmu Pengacara Kim.
Bip..
Kim Yun Ah menuntup telepon lalu terduduk termenung, ternyata itulah sebab ayahnya ingin menetap di Beijing dan tak berniat untuk kembali ke Seoul.
"Apa pembunuhan detektif yang dimaksud Pak Han adalah ayah dari Jaksa Park?
-----
To be continue_-저자 : NanaJey_
감사합니다^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny In The Military [On Going]
FanfictionKematian ayahnya membuat Jaksa Penuntut Park Min Young semakin menjadi-jadi dalam menyelesaikan berbagai kasus. Bagaimana tidak di usianya yang masih sangat kanak-kanak menyaksikan kejadian langsung bagaimana ayahnya di tembak mati oleh seorang peng...