line | 5

479 44 12
                                    

Waste noooo timeeee

Gabut. + inspirasi

.

.

.

.
-

"just kept that pretty smile on,ok?"

-
.

.

.

.

"Mikasa-"

Deg!

"E-eren?"

-
"Mikasa!"

"Apa kau baik-baik saja?" Ujar seseorang berambut hitam sepertinya menyadarkan lamunannya dikursi penumpang mobil milik blonde yang baru saja ditemui beberapa waktu lalu,Annie.

"A-ah iyaa aku baik-baik saja" ujar Mikasa tersenyum samar diantara kegelapan sementara sasha serta sang empunya mobilpun sudah menunggu diluar,mina mengangguk dan turut menyingkir dari hadapan Mikasa.

"keren sekali Annie- kau benar-benar diundang oleh marco?" Ujar sasha nampak bersemangat melihat club malam yang cukup mewah diatas diisi oleh para muda-mudi yang nampak bersenang-senang.

Annie mengangkat pundaknya tak peduli sementara Mikasa hanya menunjukan wajah datarnya- bosan tenggelam dalam sekumpulan orang-orang.

"Tunggu sasha!" Ujar mina mengejar sasha yang mulai menggila sementara Mikasa berjalan sendirian dibalik Annie yang berjarak jauh dengannya,Berjalan tanpa menunjukan ekspresi bahagia sama sekali.

"hai-! aku harap kalian menikmati pesta kecil ini!"

-

semua orang nampak menunjukan raut wajah bahagia dan mabuk-- Mikasa?

ia rasa tidak.

semua orang ini-- orang-orang yang bahkan tidak ia kenal tengah berbahagia dengan alkohol bersama dirinya yang memilih duduk diam menonton sasha yang berdansa di lantai dansa bawah setelah meneguk cukup banyak bir yang dapat membuatnya mabuk dengan camilan yang terus menerus ia makan.

pesta? ia rasa ia sudah sangat bosan untuk berpesta entah dimanapun tempatnya dimana-mana disekelilingnya terdapat banyak orang asing membuat dirinya seolah-olah terasing sendirian duduk dikursi bar dengan gelas champagne,sendirian walau tenggelam dalam sekumpulan orang-orang.

melihat bagaimana kilas balik seluruh kejadian dahulu bersama sang kekasih-- bukan, lebih baik ia berhenti memikirkan pria berambut cokelat itu sebelum akhirnya...

"apa kalian tahu tentang Mia Anne?"
"kenapa memangnya gadis itu?"
"konon katanya kesuksesannya sekarang itu karena hubungannya dengan CEO agensinya"
"maksudmu,jadi gadis itu semacam simpanan atau bagaimana?"
"dia itu (katanya) bisa sukses karena dia menjadi jalang si CEO!"

"Cukup!

Batin Mikasa tertahan setelah geram mendengar bisik-bisik gossip dari mulut para gadis yang tidak tahu diri dengan dandanan mereka yang mengikuti style 90'an itu-- sangat merusak citra vintage pakaian mereka itu sebagaimana mereka merusak diri juga ketenangan Mikasa.

 Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang