---***---
.
.
.
"Levi--"
.
.
.
kebakaran.
Api dengan cepat membakar bagian dari unit apartement itu-- sang housekeeper yang berada didalam berusaha untuk menghubungi sang tuan rumah yang berakhir tak terangkat,namun saat ia memutuskan untuk langsung bertindak namun sayang sekali ia sudah terjebak diantara kobaran api.
Erwin yang kala itu baru saja sampai ke unit Apartemen Levi yang berada cukup tinggi,mendengar Alarm juga teriakan yang berasal dari Pintu itu langsung sigap berlari juga perlahan asap yang mengebul dari pintu-- mencoba mendobrak masuk menuju sang suara.
seluruh alarm apartement itu dengan sigap berbunyi nyaring,membuat orang-orang yang tinggal disana nampak berhamburan dengan wajah panik mereka menuju pintu yang bertuliskan 'EXIT' juga para karyawan yang membimbing para penghuni disana untuk tenang.
pemadam kebakaran tiba di lokasi setelah menghabiskan 5 menit di jalanan yang cukup padat-- menyingkirkan mobil-mobil yang berisi pengendara egois memanglah tidak mudah,mereka dengan sigap menaiki gondola menuju lantai yang dekat dengan Helipad diatas sana.
sementara Erwin yang sudah menembus api-api yang berkobar disana nampak sedikit kesulitan mencapai sumber suara yang mulai melemah namun ia menemukan sang wanita terjepit lemari kayu warna putih itu-- mencoba sekuat tenaga membantu wanita itu.
sampai akhirnya yang tersisa hanya nafas yang terngah-engah dan kepalanya yang sakit berakhir dengan kabur...
"Tuan Smith!"
"Erwin!"
.
"H-hanji?"
.
.
hening-- Levi terdiam didepan ruang rawat Erwin yang sekarang berada dalam alam bawah sadarnya setelah terlalu banyak menghirup karbon dioksida hasil pembakaran Unit Apartemen Levi yang membuat publik turut gempar atas kejadiannya,Hanji berada disamping Erwin yang tertidur disana.
bersalah, jujur saja Levi merasa sangat bersalah karena sangat egois dengan mengabaikan panggilan Hanji beberapa menit setelah ia ingat Mikasa meninggalkan dirinya di Sky Bar disana-- kini gadis brunette itu nampak murung disamping pria blonde itu.
semua memburuk ketika Hanji tidak bertingkah seperti biasanya-- Levi memang menyebalkan,brengsek malah. namun Hanji tak pernah menghiraukan perkataan pedas Levi itu dan tetap optimis juga sabar menghadapinya namun...
tidak untuk sekarang.
Levi merasa bahwa kini dirinya adalah orang ter-brengsek sedunia-- membuat Erwin celaka karena keegoisan dirinya? yah,ia pantas dijadikan sebagai orang ter-brengsek sedunia karena terlalu egois nan skeptis.
Hanji berhenti berbicara sesudah ia membanting stirnya dijalan dan berbalik dari rute yang awalnya ia tuju-- persetan dengan Levi,batas kesabarannya sudah berakhir pada pria cebol itu. persetan dengan semuanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door
Fanfiction[18+] Mikasa yang sebenarnya model terkenal menyamar diantara orang-orang seumurannya untuk berkuliah sebagai anak culun dan tertutup sementara seorang vokalis band ternama menyamar menjadi manusia biasa yang hobi bersih-bersih diapartementnya, ham...