V

569 110 23
                                    

Kelima cowok berparas tampan dengan tampang tengilnya yang kini sedang berjalan dikoridor tampak menjadi pusat perhatian para siswa yang sedang berlalu lalang. Kelima cowok itu Langit, Fajar, Saga, Guntur dan Juna. Walaupun masih kelas 1 kelima cowok itu memang sudah populer dari SMP. 

Pertemanan mereka diawali dari saat MOS dulu, kelima cowok itu kerap kena hukuman saat MOS entah itu melanggar peraturan, membangkang anggota Osis, kadang juga telat, bahkan kelima cowok itu hampir tidak kuat mengikuti MOS dan berencana bolos.

"Anjay gue berasa cakep bener" ujar Guntur dengan gaya coolnya.

"Cewek kiw" ujar Guntur genit sambil bersiul saat ada cewek lewat membuat cewek tersebut tersipu malu-malu anjing. Eh

Saga menjitak kepala Guntur. "Gak usah sok ganteng lo, kalo habis sunat aja lo masih pakek sarung".

"Sirik aja, gak usah sok ganteng lo kalo nembak cewek aja lo masih pakek kertas" sindir Guntur saat teringat jaman SMP, sahabatnya itu pernah nembak cewek pakek kertas.

Guntur dan Saga memang satu SMP bahkan dari kelas 1 sampai kelas 3 keduanya selalu berada di kelas yang sama tak jarang mereka dibilang saudaraan atau bahkan homo.

Pernah dulu saat Guntur memiliki pacar namun kini sudah menjadi mantan, alasannya karena cemburu dengan Saga karena Guntur lebih suka bermain ps bersama Saga ketimbang jalan sama dengannya, lebih parahnya lagi mantan Guntur Insicure dengan Saga karena Saga walaupun cowok tapi terlihat lebih cantik, namanya juga bocil jadi wajar kalo masih labil. Namanya juga Guntur tingkat kepedeannya melebihi Langit kalo cewek itu gak betah sama dia tinggal ganti. Sedangkan Saga nasib cowok itu ditolak gara-gara Cewek yang pernah ditembak menggunakan kertas juga Insicure dengannya. Sangat impersif 😌.

Fajar, Juna dan Langit juga sama bedanya mereka sahabatan dari kecil, rumahnya pun sebelahan tak jarang juga rumah Fajar jadi target penginapan karena kamar Fajar selalu bersih dan rapi.

"Gak like gue sama lo njing" ujar Saga dongkol setengah mampus.

Keempat cowok itu berakhir terbengek mendengarnya terkecuali Fajar yang tampak kalem.

Bug!

Langit menabrak pundak seseorang hingga membuat cowok itu maju dua langkah.

"Kalo jalan tuh liat-liat dong!" ujar seseorang cowok dibelakang.

Langit membalikan badannya beserta keempat sahabatnya. Langit menatap penampilan cowok didepannya dari bawah hingga keatas yang berpakaian rapi tidak sepertinya yang selalu urakan, matanya menyipit kala melihat almamater kelas cowok itu, ternyata kakak kelasnya tingkat akhir.

"Wiss... Santey kak, gue minta maap" ujar Langit sopan karena dirinya mengaku salah.

Cowok itu menukik alisnya tajam. "Masalahnya lo sama temen-temen lo ngalangin jalan orang, ga sopan".

Cewek yang ada di disamping cowok tersebut mengelus lengannya supaya si cowok tidak tambah emosi. "Udah sayang mending kita ke kantin aja yuk nanti keburu bel, ga usah ngeladenin bocah".

Kelima cowok itu menyingir tanmpa disuruh, dengan perasaan dongkol Si cowok mengiayakan perkataan Ceweknya lalu pergi dari hadapan kelima cowok yang kini menatap keduanya berbagai macam ekspresi.

"Tuh kakel songong bener" ujar Guntur mengangkat dagunya tinggi.

"Tau tuh, ceweknya kecentilan lagi. Dih gelay" saut Juna.

"Seharusnya tadi lo gak usah minta maaf Lang, ga sopan" ujar Saga julid meniru kakel tadi.

Langit terkekeh lalu merangkul leher Saga menggunakan tangan kirinya sedantkan tangan kanannya dimasukkan dalam saku, lalu memasang wajah tampannya. "Lagi Pms kali".

Still With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang