II

892 142 31
                                    

Guntur menyenggol lengan Langit. "Dia kesini" bisik Guntur.

Langit tidak menyahut ucapan Guntur. Entah apa yang difikirkan Langit yang pasti dia ingin berkenalan dengan dua cewek yang kini tengah berjalan kearahnya, ah lebih tepatnya pada cewek dengan rambut berkuncir kuda.

Ya.... kalo berani sih.

"Ini anak kenapa si?" ujar seorang cewek. "Mikir utang?".

"Woy Langit!" seru Arjuna.

Langit yang tadi bengong tersadar.

"Oalah bengong" celetuk seorang cewek. "Gue kira lo udah kesambet Jamet sekolah".

"Dia emang bukan kesambet Jamet sekolahan lagi Lan tapi udah kesambet luciper" celetuk Guntur.

"Luciper, luciper... LUCIFER OGEB" ujar Saga ngegas, membuat Guntur mencibir pelan.

Apasalahnya toh cuman beda F sama P, pikir Guntur. Ya maklum lidah dia kan Jawa beda dengan Saga yang fasih bahasa latin.

"Nah kan si bapak ngegas" timpal Arjuna sambil ketawa ketiwi. Sedangkan Fajar cuman menggeleng-gelengkan kepala prihatin memiliki teman kurang belaian macam teman-temannya ini.

Langit mendengus, "Ada apa?" tanyanya.

"Nih kue titipan nyokap lo, tadi mak gue nyuruh nitipin ke lo. Ya, lo tau sendiri emak gue sibuk terus rumah lo jauh" ujarnya Bulan lalu menyondorkan kotak tersebut dan diterima Langit.

Namun mata langit tertarik dengan cewek yang kini tengah diam saja disamping Bulan.

Mata Bulan seolah menanyakan sesuatu pada keempat laki-laki yang duduk itu.

"Gini loh Lan........." ujar Guntur gantung. "Nah gitu".

"Sumpah ya Tur Lo, lo Goblok bgt. Tapi gue suka, Pertahankan" ujar Arjuna menepuk pundak Guntur. Guntur cumanman cengengesan gaje.

Bulan tidak faham sumpah. "Apasih njiran, gak mudeng gue".

/Gak mudeng: Gak ngerti/

"Plis ya Lan, lain kali kalo disaut guntur jangan dimasukin pikiran, lo gak akan paham sama bahasanya si Guntur. Bikin esmosi" ujar Fajar pada Bulan.

"Si Langit mau sksd sama yang ada di samping lo Lan. Gitu aja ribet" ujar Saga ceplas-ceplos.

Langit pun dibuat salting, lalu menimpuk Saga dengan kotak berisi kue tadi. Cewek yang ada dipintu masuk saat Langit membuka mata itu adalah Pelangi.

Bulan sekarang faham. Dia melirik Pelangi yang ada disampingnya, cewek itu tengah mengerutkan kaningnya menatap Bulan berpura-pura tidak mengerti.

Bulan tersenyum jahil.

"Udah kan, ayok kita balik udah mau bel" ujar Pelangi menarik tangan Bulan.

"Waduh Lang, ngajak balik tuh" seru Guntur.

"Pegang tangannya kek to apa kek, kayak di sinetron sinetron gitu" seru Arjuna. Namun tidak ada yang digubris.

"Tapi Ngi, lo gak mau kenalan dulu sama mereka-mereka?" ujar Bulan.

"Ayo Lan, udah mau bel" rengek Pelangi.

"Aduh neng Ngi Ngi kok cepet banget" ujar Arjuna.

"Iya, padahal kan bel nya belum bunyi" ujar Guntur menggoda.

"Makin takut dia sama lo berdua kek om om" ujar Fajar.

"Pedo!" timpal Saga.

Bulan dibuat tersenyum gemas dengan tingkah gadis didepannya ini, sangat menggemaskan. Disatu sisi dia terkejut ketika Pelangi merengek seperti ini, yang dia tau Pelangi itu tidak mudah menunjukan ekspresinya berlebihan.

Still With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang