Part 6

55 20 52
                                    

Di dalam kantor Bank BRI, Azura melihat ke arah AC, dia merasa sedikit kedinginan, karena volume AC nya sedikit di naikkan.

"Huftt" dia meraba lengannya, dan badannya menjadi sedikit menggigir.

"Silahkan berikutnya" teriak Azura, memanggil orang selanjutnya.

Seorang laki-laki memakai kemeja hitam, membawa berkas. Kemungkinan itu catatan yang akan dia bacakan kepada Azura.

"Simpanan deposito lima juta, bayar satu bulan tagihan air, enam ratus ribu pengiriman uang, dan bayar satu bulan tagihan listrik" ucap orang itu.

"Mohon maaf pak, bisa diulangi lagi pak?" tanya Azura.

"Saya tidak bisa mengingatnya dengan jelas" lanjut Azura, dia bingung mau yang mana dulu di cek.

"Apa kamu baru kerja disini?" tanya orang itu.

"I-iya pak" jawab Azura.

"Oke, simpan saja cek ini dulu" orang itu memberikan ceknya kepada Azura.

"Baik pak" Azura menerima cek tersebut.

Sementara itu, Benni, pacarnya Azura, sudah memperhatikannya dari tadi, dia mengerutkan keningnya melihat Azura, sepertinya dia belum terlalu mahir dengan pekerjaannya itu.

"Permisi pak" ucap pegawai yang lain. Benni membalikkan badannya menghadap pegawai yang memanggilnya.

"Ini adalah pegawai magang baru, yang menggantikan saudara saya yang sakit untuk sementara waktu" jelas pegawai itu. Lalu pergi meninggalkan Siska dan Benni.

Yap! nama pegawai magang itu namanya Siska Enjelita.

"Hallo pak" sapa Siska, lalu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Hallo" sapa Benni balik, dan melakukan hal yang sama kepada Siska.

"Siapa nama kamu?"

"Nama saya Siska Enjelita pak"

"Ohh Siska yah" ucap Benni.

"Nama yang bagus" lanjut Benni.

"Kalau bapak kenal saya lebih lama lagi, bapak akan tau saya tidak hanya mengatakan nama, tetapi cinta" jelas Siska, lalu dia menyengir.

"Oh yaa" Benni menganggukkan kepalanya, lalu mengibaskan rambutnya ke arah kiri.

~~~

"Penumpang datang" teriak tukang ojek bernama Samsudin.

Darma dan Ramdan yang mendengar teriakan Samsudin, lalu melihat siapa penumpang yang datang.

Ternyata penumpang yang dimaksud Samsudin adalah Azura. Dia sekarang sedang berjalan ke arah pangkalan ojek, sambil memainkan ponselnya.

Dia datang dari arah yang sama seperti waktu dia terjatuh kemarin, sekitar dua hari yang lalu.

Bisa-bisanya si Samsudin bilang itu penumpang, padahalkan dia belum sampai ke tempat pangkalan ojek itu.

"Wow, itu bukannya cewek yang waktu itu ya bro" ucap Ramdan, sambil menepuk bahu Darma.

Darma tidak menjawab ucapan Ramdan, dia sekarang sedang melihat Azura yang begitu sangat cantik yang sedang berjalan sambil memainkan ponselnya.

Tiba-tiba dari arah belakang Azura, muncul seorang laki-laki berbadan gemuk dan tinggi.

Dia melihat ke arah pangkalan ojek dan menemukan Darma dan Ramdan, dia berfikir kalau dialah yang dilihat oleh Darma dan Ramdan.

KANG OJEQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang