Tiga tahun menjalin bahtera rumah tangga tak pernah sekalipun ada tawa menggema didalamnya.
Isak tangis, jerit frustasi, mewarnai rumah tangganya setiap hari.MENYERAH
Kata itu yang selalu terlintas dipikiran amaira, setiap kali merasakan sakitnya batin yang kerap ia rasakan. Tapi mau bagaimana lagi karna untuk balas budi pada mama mertua, ia harus kuat menjalaninya, meski kemungkinan kecil mama mertua~Eris tau apa yang dilakukan anak terhadap menantunya, akankah ia rela melepaskan wanita setangguh Amaira dalam menghadapi anaknya(?).
" Ama ini kamu beneran mau bawa si kembar ke Jakarta" tanya Rina~Mamah Amaira.
"Bener atuh buu, biar disana Ama engga kesepian"jawab Amaira menahan nyeri diulu hatinya.
"Nanti kalau ngerepotin gimana, mereka rempong orangnya, masih kecil lagi nanti kamu keteteran gimana?" Tanya Rina dengan raut khawatir akan apa yg akan terjadi.
"Engga ada kata buat merasa direpoti sama adik sendiri mah, lagian aku seneng kok, mereka yang bakalan nemenin hari hariku disana" ucap amaira, menghapus kekhawatiran yang Rina rasakan.
"Kalau kamu kesepian kan bisa atuh kerumah teh Winda, gak terlalu jauh juga dari rumahmu kan?
"Tetep aja mah, kan kalau kerumah teh Winda namanya bertamu, masa iya aku harus sering² kesana sedangkan aku udah punya rumah tangga"
"Hmmmm.. yaudah atuh kalau kamu tetep pengen si kembar ikut kamu, tapi kalau kamu keteteran nanti langsung anterin aja mereka ya, atau engga bilang nanti biar dijemput sama Raka."
"Iya mah, tenang aja nanti aku bakal lapor tiap saat perkembangan si kembar heheh"
"Salamin juga buat suami kamu, kenapa gitu udah lama gak ke Bandung lagi"
"Nanti disampaiin" ucap aine. Tersenyum getir.
Tak lama dari itu si kembar datang menggendong ransel dengan warna kuning biru layaknya Upin ipin.
"Teteh hayu fauz udah gak sabal pengen kesana biak bisa liat nanas" tanya fauz~sikembar-2. Dengan ucapan cadelnya.
"Hah nanas?" Tanya Amaira memastikan.
"Monas kasep" timpal rina.
"Iyaa ituu, let's go!" Ucap fauz dengan nada riang.
"Mmm si Aa Faiz diem aja dari tadi, gak mau ikut teteh ke sana ya" tanya Amaira ketika melihat adiknya yang diam saja.
"Engga ko teh, hayu berangkat aku mau jagain teteh disana" ucap Faiz~si kembar-1.
"Yaudah kalau gitu Ama pamit dulu ya mah"
"Hati hati neng, biar kedepannya dianterin raka, mama panggil dulu rakanya"ucap mamah sembari masuk kedalam memanggil raka~adik pertama Amaira.
Amaira mempunyai 4 bersaudara.
•Amaira Latifa
•Raka Aditya
•Faiz Al Munawwir
•Fauz Al MunawwirRaka keluar dengan muka bantalnya.
"Heh bocil awas ya kalau ngerepotin teteh, Aa kurung pas balik" ucap Raka mengancam dengan nada lucu."Wleee kasian deh AA engga ikut" fauz menjulurkan lidahnya.
"Hmm, engga bakal ada yang mijitin AA nih tiap malem"
"Syukulin, huh"
"Heh Fauz engga boleh gitu, yang sopan ngomong sama orang dewasa" ucap amaira tegas.
" Hihihi maaf AA"✌️
⚫⚫⚫
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Terbesar
Ficción Generalkisah wanita lemah yang berada di titik terendah hidupnya, menjalani bahtera rumah tangga dengan pria mapan, tampan, berpendidikan. Sebagai langkah awal menuju kehancuran selanjutnya. "Tuhan,, aku minta disisa umurku kelak,kebahagiaan menyertaiku" ~...