Raja masih ingat pulang. Ia ingat kala ikrarnya pada hati, bahwa ia ingin meyakinkan rasa yang hadir ditengah rasa cinta pada kekasihnya.
Ketika memasuki rumah ia disuguhi pemandangan yang tak lain ialah si kembar yang sedang menggambar.
Fauz menyadari bahwa Raja pulang, girang bukan main, ia bersorak gembira.
"Yeayy A laja pulang"
Faiz melirik sekilas dan meneruskan kegiatannya.
"A laja berarti nanti kita makan dilual sama a laja. Asikk"
"Makan diluar?" Beo raja.
"He-eum makan diluar, teteh sakit jadi engga masak"
Sudah dipastikan. Batin Raja.
"Nanti kita makan baleng² kan A, sama AA juga kan?kan kan?" Tanya fauz, dengan nada seperti di Ipin, dikartun Upin Ipin.
"Hemm" jawab raja, namun tak melunturkan senyum merekah seorang bocah tersebut.
Raja melirik kearah Faiz, yang nampaknya tak ingin ikut larut dalam pembicaraan Raja dan fauz. Raja hanya mengedikkan bahu acuh.
Raja berjalan keatas meninggalkan keduanya.
Dalam kamar, tatapannya langsung tertuju pada Amaira yang berada dibalik selimut macam janin dalam perut.
Raja mendekat dan menempelkan punggung tangannya pada dahi Amaira. Refleks.
"Lu tu orang terbodoh yang gua temui, yang sialnya pernah bersanding bersama dipelaminan"
"Tolol, bodoh, bego, mau mauan tidur dikamar mandi" umpatnya dengan mata tak lepas dari wajah Amaira yang terlihat gelisah dalam tidurnya.
Raja menjulurkan tangannya, menyusap keringat pada dahi Amaira.
Padahal ruangan ini ber-AC.Gerakan ringan penuh kelembutan itu, membuat Amaira nyenyak akan kembali tidurnya.
Setelah dirasa Amaira cukup tenang, Raja beranjak menelpon seseorang untuk membawakannya makanan.
Tak Taulah sepertinya ia tidak tega mengajak atau bahkan meninggalkan Amaira untuk sekedar makan siang seperti keinginan si kembar.
Rasa itu kembali hadir!
Segera Raja tepis. Ia melepas jas menanggalkan kemeja putih yang masih melekat ditubuhnya.
Raja beranjak kekasur dan langsung berbaring disebelah kiri Amaira.
Tanpa ragu dengan gerakan secepat kilat raja langsung merengkuh tubuh itu.
Seakan memberi ketenangan mendalam untuk Amaira.
Biarlah untuk saat ini egois karna faktanya, ialah yang merasa tenang akan pelukan ini. Lebih tepatnya raja yang memeluk.
Raja menempatkan wajahnya pada ceruk leher Amaira.
Aroma strawberry dari badan Amaira menguar menusuk Indra penciuman raja.
Oh My God
Raja tidak kuat dari pertahanannya untuk tidak mengisap leher jenjang nan mulus itu.
Karna napsu menguasainya, akhirnya ia mengecupnya. Ingat! Hanya mengecupnya, karna ia tidak mau membangunkan amaira dan melihatnya melakukan hal tidak senonoh terhadapnya.
Raja beranjak menuju kamar mandi untuk menuntaskannya! You know-lahh.
⚫⚫⚫
"Enggh.. " lengguhan Amaira kala matanya terbuka.
"Hah raja ngapain kamu disitu" kaget saat pandangannya jatuh pada seorang pria disampingnya yang tengah berkutat dengan laptop.

KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Terbesar
General Fictionkisah wanita lemah yang berada di titik terendah hidupnya, menjalani bahtera rumah tangga dengan pria mapan, tampan, berpendidikan. Sebagai langkah awal menuju kehancuran selanjutnya. "Tuhan,, aku minta disisa umurku kelak,kebahagiaan menyertaiku" ~...