Kucuran demi kucuran air membasuhi sekujur tubuhnya, rasa nikmat menjalar kesetiap inci dirinya ketika bulir demi bulir air mengalir dipermukaan kulitnya.
Nathan akhirnya menyelesaikan mandinya dan segera merapihkan dirinya. Mengenakan setelan hitam yang rapih dan terlihat mewah. Nathan menatap pantulan dirinya di cermin dengan wajah acuh. Melihat dirinya begitu sempurna? Mungkin itu yang orang pikirkan saat menatapnya, tapi bagi Nathan dirinya bukanlah wujud kesempurnaan, melainkan lebih salah dari pada sebuah kesalahan.
Setelah merasa dirinya lebih layak, Nathan akhirnya keluar dari kamarnya. Ia langsung disambut oleh Edgar yang juga sudah siap sama seperti dirinya.
Mereka pun sama sama pergi meninggalkan apartement mewah Nathan, dan mereka langsung disambut oleh sebuah limusin putih yang sudah terparkir tepat didepan apartement.
"Kenapa tidak pakai porsche ku saja Edgar?" Tanya Nathan saat melihat mobil limusin lah yang siap mengantarnya, bukan mobil porsche hitam yang sering ia gunakan.
"Nyonya besar yang mengirimkan ini untuk anda Tuan, beliau bilang ini adalah pertemuan penting." Jawab Edgar.
"Dia pikir aku membawa rombongan" tukas Nathan.
Akhirnya mereka menaiki mobil limusin itu walau Nathan sebenarnya tidak begitu suka. Ia sangat jarang menggunakan limusin itu karena Nathan sering kali kabur dari acara acara penting yang diadakan keluarganya seperti sekarang, dan mengendarai limusin hanya akan mempersulitnya.
Mobil itu melaju meninggalkan pelataran gedung apartement nya dan kini sedang melintasi jalanan. Nathan tahu, jika ibunya sudah mengiriminya limusin maka itu tandanya ia akan terjebak dalam acara membosankan yang keluarganya itu selenggarakan. Tidak, mereka tidak menyelenggarakan acara keluarga penuh kehangatan seperti pada umumnya, semua ini tidak akan jauh dari bisnis. Dimana nantinya ia yakin bahwa banyak kolega bisnis ayahnya turut serta hadir dan menguasai acara seakan akan merekalah keluarganya.
Nathan muak dengan semua ini, keluarganya, bisnis yang ayahnya bangun, dan semua orang dengan muka dua itu sungguh membuatnya muak. Dia tahu, jika ayahnya yang saat ini sudah buta itu tidak memiliki perusahaan raksasa, pasti ayahnya tidak akan diingat oleh dunia. Dan mirisnya karena saat ini ayahnya adalah pemilik perusahaan raksasa yang saat ini Nathan kelola, semua orang akan sangat menaruh simpati terhadap ayahnya dan dirinya, yang tak lebih untuk sekedar menjilat.
Beberapa saat kemudian mobil limusin putih itu meluncur pelan memasuki pelataran sebuah mansion mewah bernuansa klasik yang didominasi warna krem dan emas. Inilah, rumah utama keluarga Wayne, alias rumah milik ayahnya Nathan.
Saat mobil itu berhenti persis menuju pintu utama, seluruh tamu undangan yang masih berada disekitar pelataran langsung memakukan pandangan mereka pada sesosok laki laki yang baru saja keluar dari sebuah limusin putih dengan gagah.
Siapa lagi kalau bukan Nathan, yang selalu bisa menjadi pusat perhatian seluruh dunia. Tampan, gagah, dan karismatik, aura aura yang selalu melekat pada dirinya. Beberapa orang mencoba menyapa Nathan, lalu Nathan membalasnya dengan senyuman hangat.
Jangan kaget bila melihat sikap Nathan yang berubah total ketika ia berada didalam tubuh Jonathan Wayne sebagai pewaris tunggal perusahaan raksasa Wayne Corp. Dirinya akan selalu bersikap rendah hati, penuh wibawa, ramah, dan disegani dalam satu waktu. Sebuah sikap yang tak akan bisa dielak sekaligus bertolak belakang dengan para petinggi perusahaan pada umumnya, sebuah dominan yang positif, itulah yang ditanamkan orang orang dipikirannya ketika melihat sosok Nathan.
"Nathan ku" sambut seorang wanita paruh baya dengan gaun brukat biru tua dihiasi dengan ornamen batu sapphire dibeberapa bagian pada gaunnya, melambangkan sosoknya yang bergelimang kekayaan dan sangat berpengaruh. Dia adalah Tamarha Wayne, ibu Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH'S QUOTES
RomanceTampan, tinggi, kaya raya adalah figur dari seorang laki laki bernama Jonathan Wayne. Siapa lagi kalau bukan sesosok lelaki karismatik nan diktator yang juga selalu menjadi panutan semua bawahannya. Tumbuh sebagai pewaris tunggal dari keluarga kaya...