5. Jeruk

23 10 0
                                    

•Selamat Membaca•

Hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana seorang Syahla Anatasya bermalas-malasan ditemani dengan kasur. Sudah pukul 10 pagi Syahla masih tertidur dengan tenang di atas kasurnya.

Sejak tadi, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Syahla, dia Mamanya. Namanya Rita Adena.

Tok … Tok … Tok ….

"Syahla bangun!"

"Syahla cepetan bangun!"

"Syahla anterin Mama ke supermarket, cepetan kamu bangun!"

"SYAHLA BANGUN!"

"SYAHLAAAA" teriak Rita yang berhasil membuat Syahla terbangun kaget.

"BERISIK." Ucap Syahla.

Mamanya Syahla membuka pintu kamar Syahla yang ternyata tidak dikunci. Seharusnya sedari tadi ia masuk dan menyiram muka Syahla dengan air keran agar suara indahnya tidak mubazir.

"Bangun gak kamu!" suruh Mamanya.

"Cepet mandi dan antar Mama ke supermarket!" ucapnya lagi.

"Mama sendiri aja deh sana, kalo nggak minta bang Alvin buluk anterin tuh!" ucap Syahla.

Alvin mendengar suara itu. Dia baru saja melewati kamar Syahla, dan ia memutar balik untuk ke kamar Syahla ketika namanya disebut oleh Syahla.

"Heh, apa lo bilang? Siapa yang buluk?" tanya Alvin.

"Lo," balas Syahla santai.

"Wah, adik kurang ajar lo. Mana ada pangeran tampan gini dibilang buluk, yang ada lo yang buluk," ucap Alvin.

"Diam! Mama pusing dengar kalian ribut terus,"

"Yaudah, gausah dengar," ucap Syahla.

"Nah, bener tuh," ucap Alvin.

"Cepet kamu mandi, Syahla!" suruh Rita.

"Males, Mama sama bang Alvin aja tuh! Kasian dia gabut banget,"

"Heh, enggak … enggak … gue mau nongki, enak aja lo nyuruh-nyuruh gue," tolak Alvin.

"Nah, Alvin nggak bisa. Jadi kamu aja, cepet mandi! Atau uang jajan kamu Mama potong selama sebulan,"

"Wah, sangat tidak adil ini namanya. Mama sangat pilih kasih kepada Syahla,"

"Biasa aja kali ngomongnya, gue jijik dengernya," ucap Alvin.

"Berisik lo buluk, sana keluar! Tempat ini tidak boleh dimasuki oleh manusia berdosa seperti Anda," ucap Syahla.

"Wah, bener-bener kurang ajar lo, sini lo!"

Saat Alvin ingin menyentil dahi Syahla, Syahla langsung kabur ke kamar mandi dengan tubuh yang sempoyongan.

"Awas aja lo," ucap Alvin.

"Sudah, sudah, katanya kamu mau pergi, kok masih di sini," ucap Rita.

"Iya Ma, ini mau pergi. Assalamualaikum," ucap Alvin sambil mencium punggung tangan Rita.

RIFAN ATALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang