Pagi tiba aku merasa bosan, Vanya tak ada dirumah, Five belum kembali, Diego juga tak ada dirumah.
Bahkan aku sempat berpikir bahwa akulah yang membawa sial kepada 7 saudara ini.
"Sebaiknya aku pergi kekamar Allison"gumamku.
Lalu aku berdiri dari duduk ku dan pergi menuju kamar Allison, namun Luther sudah dahulu masuk kedalam.
Pintunya terbuka, aku juga tak sengaja mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Kulihat Allison sedang berkemas, apakah dia juga akan meninggalkan kami semua?
"Kau tahu, ini gila. Rutinitas ku selalu sama selama empat tahun, sekarang aku kembali kesini, aku tak yakin harus melakukan apa"
"...dan Wendy datang" kata Luther.
"Aku tahu rasanya" jawab Allison.
"Kau pasti senang bertemu Claire, huh?" Tanya Luther.
"Aku tak berpikir bisa serindu ini pada seseorang" jawab Allison sambil melipat baju-bajunya.
"...tapi aku harus melakukan sesuatu sebelum menemuinya. Kau tahu, suatu hari aku sangat senang kau bertemu denganya"
"Aku?"
"Ya, kau" jawab Allison.
"...kenapa tidak"
"Apakah Claire tahu tentangku?" Tanya Luther.
Sebenarnya apa yang mereka bicarakan, siapa Claire?
Apakah Luther menyukai Allison?
Huh sudahlah, aku mencari makanan didapur saja, perutku sudah keroncongan sekali dan aku sangat lapar.
"Lapar Wendy?"
Aku menoleh kesumber suara tersebut.
D-dia Ben, tapi bukankah dia sudah meninggal?
"K-kau, sebentar bukankah kau sudah—"
"Ya, kau dan Klaus memiliki kekuatan yang hampir sama, bisa berbicara atau melihat orang yang sudah meninggal" jawab Ben.
"...tapi kau tak bisa menghidupkannya kembali"
"Mengapa begitu?" Tanyaku.
"I don't know, tanyalah kepada ayah kita" jawab Ben terkekeh.
Bagaimana bisa, ayah saja sudah tidak ada disini.
"Ben, apa kau tahu siapa Claire?" Tanyaku kepada Ben.
Dan sembari ku santap roti dengan selai kacang ini.
"Claire? Kau tak tahu? Dia adalah anaknya Allison" jawab Ben.
"Really?!" Kataku, aku benar-benar terkejut apa yang dikatakan Ben barusan.
"Iya, mengapa kau tanya seperti itu kepadaku? Apakah Allison berbicara tentang anak—"
"Wendy, apa yang kau lakukan disini?" Tiba-tiba muncullah Allison.
"Ah Allison, aku hanya lapar" jawabku dengan tersenyum.
"Benarkah? Aku mendengar kau berbicara dengan seseorang" jawab Allison.
"Ah benarkah? Sepertinya kau salah dengar Allison, aku hanya sendirian disini" jawabku.
"...baiklah aku akan pergi membaca diruang tengah"
Aku tersenyum kepada Ben dan juga Allison.
Sedangkan Allison terlihat bingung dengan kelakukan ku yang mencurigakan ini, tetapi sungguh aku tidak mencuri apapun apalagi kopi hitam milik Five.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐌𝐎𝐒𝐓 𝐁𝐑𝐎𝐊𝐄𝐍 | 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐫𝐞𝐞𝐯𝐞𝐬
Fanfiction[ON GOING] 𝐒𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐀𝐦𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐢𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐢, 𝐢...