PROLOG

25 20 0
                                    

🐻

"Tidak!!!"

Keringat dingin mulai bercucuran di dahi seorang gadis yang baru saja terbangun dari mimpi buruknya. Mimpi yang seolah-olah memunculkan memori lama yang sempat ia pendam.

Terdengar nafas yang terengah-engah. Tatapan matanya hanya tertuju pada satu arah, yaitu pada sebuah bingkai foto yang kosong.

Gadis itu langsung menyambar segelas air mineral yang berada di nakas sebelah kiri tempat tidurnya. Ia langsung menandaskan air minum itu dan meletakannya kembali di atas nakas.

Gadis itu mulai melihat jam yang bertengger di dinding kamarnya yang berada persis di atas jendela hadapannya.

"Masih jam 2 ternyata."

Terdengar helaan nafas kecewa.

"Kenapa mimpi itu lagi sih. Padahal tadi udah baca doa sebelum tidur," eluhnya.

Ia kembali melihat jam dinding yang masih berdenting menunjukkan waktu yang terus berputar tanpa memberikan jeda sedikit pun untuk berhenti sejenak.

Setelah lama melihat dentingan jam yang terus berputar. Ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela samping kanannya. Sehingga memudahkannya melihat kondisi di luar sana. Ya, ia tak menutup tirai pada jendela tersebut.

Terlihat hanya angin yang berusaha menggoyahkan pertahanan para daun dan ranting. Untuk meminta mereka patah dan jatuh berguguran. Seolah-olah angin tersebut mengajak sang daun dan ranting pergi jauh ke tempat yang lebih indah.

Keadaan langit malam masih seperti biasa. Para bintang sudah mulai beranjak dari tempatnya. Hanya beberapa saja yang masih setia menemani para makhluk yang masih berkutat dengan urusan dunia.

Sedangkan sang rembulan tak menampakkan pesonanya. Mungkin karena para awan iri pada bulan sehingga mereka menutupinya.

Gadis itu tersenyum kecil seraya menatap kawanan bintang yang berkelap-kelip di hamparan laut angkasa. Seakan para bintang sedang menyapa para makhluk melalui kerlipan yang indah meskipun terlihat kecil.

Gadis itu mulai beranjak dari tempat tidurnya.

"Mending sekarang sholat aja deh. Habis itu belajar. Daripada gabut," ujar gadis itu seraya menguncir rambut panjangnya.

Lalu ia langsung membuka pintu kamar dan segera pergi ke kamar mandi untuk melaksanakan hajat dan mengambil air wudhu. Selepas itu, ia langsung mengambil mukena dan melaksanakan shalat tahajud dua rakaat.

Selepas itu, ia mengaji sebentar dan berdoa kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang tidak mungkin dikabulkan oleh Tuhan.





AUTHOR NOTE :

Hai !!!
Apa kabar?
Gimana suka gak sama part ini ?
Sampaikan pendapat kalian di kolom comment, ya!!
Jangan lupa share.

Happy Reading
Love you, guys !!

😊


-- makasih --
🐧🐻

KEMBANG APITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang