[m/n] yang dalam perjalanan menuju kombini. Kaki penjangnya melangkah dengan ringan. Dia tidak ingin terburu-buru, pagi ini udaranya sangat sejuk. Sangat cocok untuk bermalas-malasan di dalam kamar. Tiduran di atas kasur, memeluk guling, dan bermain ponsel. Rasanya sangat nyaman untuk seseorang yang hobinya 'rebahan'.
Sayangnya sang ibunda terkasih tidak membiarkan dirinya. [m/n] yang awalnya ingin bermalas-malasan di rumah, lebih tepatnya di dalam kamarnya. Dia ingin memanfaatkan hari-hari terakhir libur sekolahnya dengan bermalas-malasan. Pasalnya beberapa hari lagi, sekolahnya akan dimulai kembali. Dia lelah menghadapi tumpukan tugas yang kian menggunung.
Beruntung kedua orang tuanya ini memiliki otak yang encer. Sebagai bibit dari keduanya, Koushi dan Daichi, [m/n] tentunya memiliki kepandaian yang memadai. Bisa dibilang cukup melebihi rata-rata kepintaran anak seumurannya. Berbeda dengan Ryuichi yang kapasitas otaknya pas-pasan. Berbanding terbalik dengan Kiyori yang pintarnya melebihi rata-rata.
Meanwhile~
"Haciuuuh!!" Seorang remaja laki-laki bersurai hitam dengan gaya poni yang di belah tengah. Bersin menghadap ke arah kembarannya.
"Dih jorok, kalau bersin itu tutupi mulut dan hidungmu!" Kiyori, saudara kembar Ryuichi berkata dengan ketus. Dirinya merasa jijik dengan kakak kembarannya.
"Baru bersin dimarahin, gimana kalau aku hami-" Perkataan Ryuichi terputus.
Plak~
"Lambemu! (mulutmu) " Kiyori langsung melukis cap lima jari di wajah kakaknya dengan aesthetic. "Kalau ayah atau ibu mendengar perkataanmu, kemungkinan ibu akan menyuruhmu tidur di ruang tamu lagi. Tanpa alas dan selimut, mampus kamu..."
"Bentar, kenapa akunya dimampusin?" Ryuichi yang tidak terima. Dia merasa adiknya ini tidak mengormatinya. Mentang-mentang lebih pintar.
"Karena...kamu pantas..." Kiyori berkata dengan lugasnya.
"Ha?"
"Kamu ini narsis..."
Stap~
"berisiknya minta ampun, bahkan ibu kadang tidak tahan..."
Stap~
"tidak bersikap, sikapmu...sangat... well aku tidak akan menyebutkannya secara langsung, intinya sikapmu buruk...."
Stap~
"tukang bohong, setiap ibu membuat atau membeli camilan. Kamu dengan ahlinya menipu ibunda tercinta. Suka ngebohongin adik kelas lagi..."
Stap~
"mesum tingkat internasinal, bahkan aku yakin tidak ada yang menandinginya...sangat menjijikkan... "
Stap~
"dan yang terpenting kamu ini bodoh, padahal pertanyaan mudah masih saja salah...huuuh...bodoh sekali. Aku heran siapa yang mau menjadi kembaranmu..."
Stap~
"C-cukup...Kiyo-kun...a-aku tidak kuat...ukh..." Ryuichi meremas kedua tangannya di depan dada. Memulai dramanya, belajar dari serial tv yang selalu ditonton neneknya sampai marah-marah.
"...Bu...ibu mengidam apa saat mengandung kami, kenapa dia begitu...begitu...ukh..." Kiyori yang frustasi dengan kakak kembarnya.
"Ngomong-ngomong Kiyo, soal bersin tadi sepertinya ada orang yang sedang membicarakanku. Aku ini memang sangat tampan dan terkenal." Nah kan, sifat narsis kakak kembarnya muncul lagi.
"...mati sana..." Siapapun, tolong Tanaka Kiyori yang baik hati ini.
Kombini
"Sawara-ehem, daging sudah, sayur sudah, bumbu sudah, buah-buahan sudah, pasta dan mie instan sudah, persediaan kopi untuk papa sudah, manisan untuk mama sudah, berarti tinggal susu kotak...untukku hehe." [m/n] mengecek barang apa saja yang sudah dia dapat. Kalau ada yabg tertinggal bisa gawat, dia akan mendengarkan ceramahan ibunda terkasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beta or...? ||Akaashi Keiji x Seme Male Reader||
FanfictionDiceritakan... Seorang Alpha yang menyamar menjadi seorang Beta demi ketenangan dirinya. Alpha yang polos dan tidak mengerti tentang 'cinta'. Lebih tepatnya dia tidak mengerti bagaimana perasaannya sendiri. Seorang Beta yang cantik, selalu tenang da...