Part 4. Kembali bersekolah.

2.7K 400 23
                                    

"Hahahaha aku tidak akan pernah mengira putramu akan setampan ini Daichi. Walaupun diriku ini lebih tampan hahaha..." Kuroo yang bertama dikediaman Sawamura. Dirinya memuji [m/n] yang berpenampilan melebihi rata-rata.

"Cih, kalau memuji jangan setengah-setengah." dengan santai Daichi meminum kopi yang sudah disediakan Koushi di atas meja.

"Hei aku ini memuji dengan tulus asal kamu tau!" Kuroo langsung saja membalas dengan nada main-main.

"Tidak pernah berubah ya Kuroo-san." Koushi yang duduk disamping Daichi menggelengkan kepalanya pelan. Kapten kucing satu ini masih sama saja, mungkin lebih parah.

"Hahaha tentu saja aku tidak berubah, aku masih setampan dulu bukan?" Kuroo yang salah mengartikan perkataan Koushi langsung berpose seperti waktu SMA dulu.

"...iya..." Koushi yang berkeringat langsung saja mengiyakan. Tidak sopan jika menampar seseorang dengan kenyataan yang keras.

"Kamu juga masih terlihat manis dan cantik Koushi-san..." Dengan kilat jahil di matanya. Kuroo mengedipkan mata ke arah omega bersurai abu-abu semi putih di depannya. Membuat omega manis satu anak itu duduk dengan kaku.

"...Mau mati huuuh?!?" Daichi yang mengeluarkan aura hitam dipatu dengan wajah marahnya. Sungguh terlihat menyeramkan di mata orang yang melihatnya.

"Hahahahaha kamu ini serius sekali, lagipula tidak mungkin aku menduakan istriku yang manis." Kuroo kembali tertawa, dirinya merasa puas. Puas telah berhasil memancing amarah dari rivalnya semasa SMA.

"Cih...aku heran kenapa Kenma-san mau dengan orang sepertimu..." Daichi yang tidak mau kalah, membalas Kuroo dengan seringai licik.

"Haaah, apa maksudnya itu?" Dengan perempatan imajiner yang memenuhi kepalanya. Kuroo juga mengeluarkan aura hitam yang kental.

"Ha.ha.ha.ha!" Daichi yang tersenyum juga mengeluarkan aura hitam yang tidak kalah kental.

'...heih...melihat mereka seperti ini, jadi nostalgia rasanya...' Koushi yang mengingat jabatan tangan antara Suaminya dan Kapten Nekoma dulu.

"...Ayahmu menyeramkan ya, [m/n]?" Kensu yang mengintip dari ruang makan merasa takut dengan muka mengamcam Daichi.

"Erm...tidak juga, dia hanya akan menunjukkan wajah iti saat serius atau sedang marah saja..." [m/n] berkeringat saat melihat Kensuu yang mengintip dibalik pintu.

'Padahal tadi dia bilang tidak ingin ikut campur urusan orang dewasa...tapi kenapa dia menguping...' [m/n] hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Hei Kensu, suka teh susu?" [m/n] bertanya sambil menyeduh teh di teko yang berisi air panas.

"Ya, kenapa?" Kensu yang masih fokus menguping hanya mengiyakan pertanyaan yang dilontarkan [m/n].

"Dingin atau hangat?" Membuka kemari pendingin [m/n] melirik Kensu yang masih fokus menguping. Tangannya terulur mangambil susu original yang baru saja dia beli.

"Aku suka yang dingin..." Sekali lagi, Kensu menjawab secara tidak sadar.

"hmm..." Mendengar jawaban itu, [m/n] mengambil beberapa balok es. Dirasa sudah cukup dia menutup pintu lemari pendingin. Tangannya bergerak lincah membuat teh susu, tentunya ajaran dari ibunda terkasih.

"Hmm...pembicaraan orang dewasa memang aneh...terutama ayahku..." Kensu yang masih sibuk menguping tidak menyadari kehadiran di belakangnya.

"Em, kurasa begitu..." [m/n] membalas, sekarang dia sedang berjongkok di belakang Kensu. Dengan wajahnya yang berada tepat di samping wajah omega bersurai hitam.

Beta or...? ||Akaashi Keiji x Seme Male Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang