"...ayah..."
"Kensu?!?" Kuroo langsung saja memusatkan pandangannya ke suara putranya.
"Ap-..." Kuroo diam membatu, dirinya melihat anak satu-satunya sedang dipapah seorang remaja yang sangat tinggi. Bahkan dia yakin tinggi remaja ini melebihi si kucing rusia.
"Bocah putih apa yang akan kamu lakukan terhadap putraku?!" Kuroo mengeluarkan feromonnya berniat menakuti Alpha muda didepannya. "Jika kamu melakukan hal yang macam-macam aku tidak segan-segan menghajarmu bocah!"
''...Ayah..." Kensu dengan lemah menutupi wajahnya dengan satu tangan. Malu dengan sikap ayahnya yang bar bar ini.
'Apa salahku...' [m/n] membatin sambil berkeringat. Ayolah, dia hanya ingin membantu.
"Ayah...percuma saja mengeluarkan feromon, dia ini beta..." Dengan suara lemah, Kuroo Kensu, memberitahu ayahnya.
"Ya?, kamu beta?" Kuroo yang mendengar perkataan anaknya. Menghilangkan bau feromon yang menyengat darinya. Sepertinya dia salah paham dengan situasi saat ini.
"Ya, aku beta..." Menunjukkan senyum, [m/n] mengakui dirinya sebagai beta.
"Oh...maafkan aku kalau begitu bocah sepertinya aku salah mengerti tentang situasi." Menunjukkan senyum khas jamet miliknya. Kuroo menghampiri kedua remaja sambil membawa inhibator putranya.
"Kensu, minumlah..." Dengan lembut Kuroo mengulurkan tangannya yang memegang inhibator dan mineral botolan entah dari mana.
"Em..." Mengangguk, Kensu melepaskan pegangannya dari [m/n] dan mengambil inhibator dari ayahnya. Mungkin karena heat, pijakannya tidak begitu kokoh. Membuatnya hampir terjatuh jika tidak ada yang menahannya.
"Hati-hati, minumlah dengan perlahan aku akan memegangmu." Dengan senyum manisnya, [m/n] melingkarkan lengannya yang kokoh di pinggang ramping omega.
''mmm...terimakasih..." Mengangguk pelan, Kensu menimun obatnya. Tapi tidak bisa disangkal kalau dirinya merasa nyaman di dekat [m/n]. Mungkin karena dia beta yang baik.
''hmnn...'' Melihat interaksi putra dan remaja didepannya. Kuroo menyipitkan matanya dan mengelus dagunya. Seolah sedang memikirkan sesuatu, tapi dia tiba-tiba menghembusakan nafas terakhir. Gak, gak, menghela nafas dengan kekecewaan.
"Jika saja kamu ini Alpha dan bukan Beta, aku akan langsung menikahkanmu dengan putraku." Kuroo yang tiba-tiba berbicara dengan nada kecewa.
Uhuk!
"...ehm..uhuk...ayah apa yang sedang kamu Bicarakan?!" Dengan muka marah Kensu langsung bertanya kepada ayah jametnya.
"...'' [m/n] hanya diam dengan senyum kaku. Untungnya dia selalu berhasil menutupi feromonya secara sempurna. Jadi dia selalu dianggap sebagai beta.
'...Sebenarnya aku ini Alpha Paman...' [m/n] membatin dengan hati yang berdisko. Baru bertemu saja sudah diajak nikah.
"Huuuuuh...sayang sekali..." Kuroo tidak memperdulikan perkataan anaknya. Dirinya mulai berpose aneh jika menurut [m/n]. Benar-benar tidak terlihat seperti orang dewasa.
'Ayah siapa ini...bukan ayahku...' Kensu mengalihkan pandangan dari ayahnya. Kenapa dia yang merasa malu disini, seharusnya yang malu itu ayahnya.
"...Heatnya sudah mereda. Jika tidak ada kamu mungkin aku akan dimakan Alpha menjijikkan...Terimakasih...erm...namamu?" Memiringkan kepalanya, Kensu bertanya. Ingin tahu nama penolongnya.
"Hm?" Mengalihkan pandangan dari Kuroo yang masih berpose aneh. Kini pandangan [m/n] bertemu dengan netra emas gelap.
"Namaku [m/n], Sawamura [m/n] salam ke-''Belun selesai berbicara, kedua bahu [m/n] ditekan dengan kuat.
![](https://img.wattpad.com/cover/260620739-288-k569625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beta or...? ||Akaashi Keiji x Seme Male Reader||
FanfictionDiceritakan... Seorang Alpha yang menyamar menjadi seorang Beta demi ketenangan dirinya. Alpha yang polos dan tidak mengerti tentang 'cinta'. Lebih tepatnya dia tidak mengerti bagaimana perasaannya sendiri. Seorang Beta yang cantik, selalu tenang da...