06. Gagal Modus

38.2K 5K 998
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

............



"Widih, rapi amat lo bang. Mau kemana?" Tanya Jeno saat melihat Mark baru saja menuruni tangga dengan pakaian rapi dan wajah yang terlihat begitu segar.

Berbanding terbalik dengan Jeno yang belum mandi dan kini tengah berbaring santai di sofa ruang tengah sembari menonton netflix ditemani semangkok kuaci yang kulitnya udah bertebaran di atas meja.

"Keluar." Jawab Mark singkat. Mark mengambil sepatu Nike miliknya yang tersimpan di lemari khusus sepatu yang terdapat di bawah tangga. "Bubu Mana?" Tanya Mark yang tengah mengenakan sepatunya.

"Tuh, di dapur. Tumbenan lo keluar sabtu gini, mau malam mingguan lo ya?" Tuduh Jeno dengan tatapan menyelidiknya.

"Kalau malam minggu gue perginya entar malam, bukan tengah hari gini begok."

"Bener juga. Terus lo mau kemana?" Jeno masih bertanya penuh keingin tahuan.

"Kepo amat sih lo kayak emak-emak."

"Gue cuman nanya doang markonah." Kesal Jeno melempar segenggam kuaci ke arah Mark.

"Jeno! Jangan buang-buang makanan. Pungut lagi  tuh kuacinya." Omel Taeyong yang berjalan dari arah dapur.

"Maaf Bu." Ucap Jeno lalu menuruti perintah Taeyong. Cowok itu berjongkok memungut kembali kuaci yang berserakan di lantai.

"Itu juga sampah kulit kuacinya jangan lupa di beresin." Taeyong lalu mengalihkan perhatiannya pada Mark, "Kamu mau kemana bang? Tumbenan kamu keluar Sabtu gini. Biasanya di kamar belajar. Mau pergi kencan ya?"

"Tuh kan, bubu aja ngira lo mau pergi kencan." Sahut Jeno.

Mark mendengus. "Mau belajar keluar. Ada temen yang minta buat diajarin." Terang Mark.

"Minta bayaran bang, sejam goceng. Mayan tuh pulangnya beli cireng." Jeno dengan otak marketingnya.

Mark hanya memutar bola matanya, malas menanggapi adiknya yang rada matre itu. "Bubu, abang bawa si putihnya." Izin Mark. Putih yang di maksud Mark itu mobil Audi A3 milik Taeyong dulu yang sekarang udah dilimpahin ke Mark sih.

Awalnya tuh mobil mau ditukar tambah sama Taeyong waktu mau ganti mobil, tapi mengingat Mark belum ada kendaraan jadi dia kasih ke Mark aja. Sedangkan Jeno lebih suka bawa motor dari pada mobil.

Tuh anak punya dua motor, Ducati Panigale 959 yang biasa di bawanya ke sekolah dan buat balapan, sama satu lagi Vespa berwarna hijau tosca yang katanya khusus buat ngebonceng sang pujaan hati.

"Bawa aja, itu kan punya kamu sekarang. Tuh kuncinya di laci lemari belakang kamu itu." Taeyong heran dengan anaknya yang satu ini, dikasih mobil tapi jarang dibawanya. Lebih sering pakai sepeda ke sekolah. Katanya sih lebih sehat tapi kalau kata Jeno pelit bensin, soalnya Taeyong gak ngejatahin uang bensin.

Lovely | Jaeyong (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang