28. Selfish

35.2K 3.8K 1K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Komen dong buat privatter-nya, cukup pakai emot yang ngewakilin ekspresi kalian pas selesai ngebaca. aku pengen tahu, gimana..

....





Silau cahaya matahari yang menyelinap melalui sela gorden, mengusik tidur Taeyong. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum terbuka seutuhnya. Hal yang pertama kali Taeyong lihat adalah dada bidang seseorang yang tengah mendekap tubuhnya.

Perlahan, kepala Taeyong mendongak menatap sosok yang masih terlelap di sampingnya. Pipi Taeyong memerah mengingat hal semalam yang terjadi di antara mereka.

Benar-benar panas dan bikin dia pengen lagi, kalau gak mengingat jika tubuhnya terasa remuk dan bagian bawahnya yang sedikit kebas mungkin Taeyong akan menerjang Jaehyun pagi ini.

Pasalnya, Jaehyun yang tengah tertidur tanpa menggunakan apapun sungguh menggoda iman. Apalagi kalau imannya tipis kayak Taeyong, duh alamat pengen berbuat dosa lagi dia.

Mata Taeyong melirik jam, sudah jam setengah sebelas. Taeyong mengingat semalam mereka selesainya sekitar pukul tiga pagi. Jadi wajar saja jika mereka bangunnya kesiangan.

Tak ingin menganggu tidur Jaehyun, dengan hati-hati Taeyong menyingkirkan lengan Jaehyun yang memeluk pinggangnya.

Taeyong meringis kecil saat merasakan sakit pada bagian pinggang ke bawahnya. Kalau tidak mengingat kondisi dapur yang berantakan karena perbuatan ia dan Jaehyun semalam, mungkin Taeyong memilih untuk melanjutkan tidurnya. Tapi kan gak lucu kalau tiba-tiba Mark dan Jeno pulang lalu melihat pakaian miliknya dan pakaian Jaehyun bertebaran di dapur.

Lagian, setelah Taeyong pikir lagi gak elit banget begituannya setelah sekian lama malah di dapur, aturannya di kamar kan ya? Begitulah kalau udah kalah sama nafsu, di manapun tempatnya gak bakal peduli yang penting enak.

Baru Taeyong ingin menurunkan kakinya dari atas ranjang, sebuah tangan tiba-tiba menarik lengannya hingga ia kembali jatuh tertidur.

"Morning," Sapa Jaehyun dengan suara serak khas bangun tidurnya, ia kembali membawa Taeyong ke dalam dekapannya.

Bukannya marah, Taeyong malah membalas pelukan Jaehyun dan menyamankan posisinya. "Ini udah mau siang mas."

"Oh ya?" Jaehyun melirik ke arah jam, "Ini hari minggu kan ya? Gimana kalau kita tidur lagi aja." Ajak Jaehyun, melupakan fakta jika mereka bukan pasangan menikah dan bebas mau bangun kapan saja.

"Iihh, udah kayak pasangan nikah aja."

Jaehyun menaikan sebelah alisnya. "Kode ya minta dinikahin."

"Gak perlu nanya, udah dapat enaknya kalau gak dinikahin juga aku potong punya kamu." Ancam Taeyong.

"Ngeri amat dek. Kamu tenang aja, mau nikah sekarang juga ayok. Asal jatah tiap malam ya."

Lovely | Jaeyong (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang