[Dream] :: UshiSemi

V. Beban

DREAM - HAIKYUU FANFICTION

PAIR : UshiSemi

GENDRE : Romance, Fantasi, dan Humor.

CHAPTER 5 : Beban

HAPPY READING

__________________________________

•

•

•

Setelah kejadian anak panah beberapa hari yang lalu, keadaan istana Arcoiris semakin menegang, para petinggi istana semakin sering mengadakan rapat tertutup, penjagaan perbatasan istana semakin diperketat, bahkan para putri pun tidak diizinkan keluar dari kamar mereka jika tidak dikawal oleh minimal 3 orang penjaga tingkat tinggi.

Eita saat ini tengah duduk dimeja kamarnya berhadapan dengan sebuah cermin besar, ia menatap pantulan dirinya lamat-lamat.

"Siapa kau ? Mengapa aku ada dalam dirimu ? Mengapa aku ada dalam dunia mu ?" Ucap gadis itu kepada pantulan dirinya, ia kembali terdiam dengan wajah masamnya, mengapa semakin banyak hari yang berlalu disini, semakin banyak hal buruk juga yang terjadi.

Gadis itu bangkit dari kursinya dan segera mengunci pintu kamarnya rapat-rapat, setelah selesai mengunci pintu itu, ia langsung mengambil guci yang ada dimeja kamarnya.

'Prang'

Eita memecahkan guci tersebut dan mengambil salah satu pecahannya, lalu ia mendekatkan pecahan itu ke nadi tangannya.

Ya gadis itu ingin mengakhirkan hidupnya, ia berpikir kalau kehidupannya disini selesai, mungkin saja ia bisa kembali ke kehidupan aslinya.

Baru saja ia menempelkan pecahan itu, tiba-tiba suara berat khas seorang pria menyapa indra pendengarannya.

"Kau sungguh jahat dan tidak pengertian, kau tau ? Itu guci yang terbuat dari tanah liat langka yang ada di negeri ujung, guci itu sangat istimewa dan kau dengan mudahnya menghancurkan benda berharga ini ?"

Eita menghentikan pergerakannya, tunggu ada yang aneh.

"Kau masuk dari mana ?! Bukannya pintunya dikunci" balas Eita dengan mata melebar, ia ingat betul sudah mengunci pintu kamarnya, mengapa sekarang pria ini berada dikamar miliknya.

"Kau mengunci pintu, tetapi jendela kecil disana terbuka lebar, kau memang sangat tidak perhatian dengan hal hal kecil"

"Mau apa kau kemari ?"

"Aku Ingin melihat putri bodoh yang menghancurkan benda istimewa hanya karena ingin mengakhirkan hidupnya, mungkin"

"Bisa kau berhenti berbicara ? Sungguh perkataanmu membuatku emosi"

"Baguslah kalau begitu, berikan kunci kamarmu"

"Untuk ?"

"Untuk menjualnya kepada bangsawan kaya raya agar bebas keluar masuk kamarmu"

"Kurang ajar!"

"Ya untuk membuka pintu kamar mu lah, para penjaga didepan pintu termasuk calon ku mengkhawatirkan mu disana"

"Tunggu, calon ?"

"Kenji ! Apa Eita baik baik saja ? Tolong jawab aku" ditengah perdebatan singkat itu tiba-tiba salah satu putri berteriak sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar adiknya.