[Dream] :: UshiSemi

VI. Petunjuk

DREAM - HAIKYUU FANFICTION

PAIR : UshiSemi

GENDRE : Romance, Humor, Fantasi

CHAPTER 6 : Petunjuk

HAPPY READING

_____________________________________

•

•

•

Matahari masih bersinar terang, namun udaranya tidak terlalu panas.

"Hahhhh, cuacanya sangat nyaman, aku jadi ingin berlibur ke pantai" ucap Eita yang baru saja turun dari kereta kuda milik kerajaannya.

"Untuk berlibur walau hanya sekedar keliling istana saja susah, kau malah ingin pergi ke pantai" saut Hajime yang ikut turun dari kereta kudanya.

"Hahaha, iya juga ya, o iya, nanti aku boleh ikut rapat kan ?"

"Ya memang untuk apa kau disini hah ?! Sepertinya juga kau punya beberapa informasi, jadiii, bergunalah sedikit nanti"

"Jadi selama ini aku tidak berguna ?!"

"Tepat ! Adikku pintar sekali"

Eita mulai berjalan mengikuti kakaknya itu dengan rasa kesal yang mendalam, 'lu masih aja ngeselin sih ?' Batinnya berteriak.

Mereka berdua berjalan bersamaan dengan para petinggi kerajaan utara lainnya untuk memasuki area kerajaan Erelis, kerajaan terkuat yang ada di kawasan utara.

"Woah, prajuritnya seram" cuit Eita yang sedang mengamati lingkungan kerajaan itu.

"Senjata mereka juga sangat mengerikan"

"Apa yang mereka lakukan saat latihan ya ?"

"Mereka makan apa saja ya ?"

"Apa mereka bisa ku ajak bermain kartu ?"

"Woah, pedangnya tajam sekali, terbayang jika aku tertebas"

"Tutup mulutmu atau pedang itu benar-benar akan menebasmu !" Balas Hajime yang sudah pusing dengan ocehan tidak penting dari adiknya itu, Eita yang mendengar itu langsung menutup mulutnya.

"Hehe, maaf"

Mereka semua kembali berjalan ke ruang rapat dengan tenang, sesampainya di ruang rapat kerajaan Erelis, mereka semua di sambut oleh para petinggi kerajaan itu dan beberapa pelayan.

"Mungkin ini ruangan yang akan sering kau kunjungi jika kau menikah denganku nanti dan menjadi ratu ku" celetuk Wakatoshi dengan watadosnya dan suara yang cukup besar, Eita yang mendengar itu langsung gelagapan.

"Kecilkan suaramu ! Lagi pula siapa yang mau menikah dengan mu hah ?!"

"Sudahlah adikku yang manis, tidak usah malu-malu kucing seperti itu, aku tau pasti di dalam hati kau sangat senang kan ?" Goda Hajime sambil mengelus-ngelus kepala Eita.