Bab Who Dis?

57 6 1
                                    

Nurul dan Min hyuk, mereka menjaga jarak tetapi komunikasi tetap berjalan. Awal-awal mereka saling menghindar membuat teman-temannya bingung, mereka kenapa?. Nurul dan Min hyuk menjawab "kita tidak lagi marahan" karena mereka tetap saling menyapa, dan berkomunikasi walaupun singkat, melalui Line ataupun secara langsung.

Hari ini Nurul dan Min hyuk akan praktek untuk membuat sebuah program televisi dan kelas mereka mengambil tema Musik. Penilaian dilakukan secara perkelas dan perindividu.

Nurul mendapatkan Job Desk sebagai Production Switcher  yaitu orang yang mengatur pergantian kamera, dan Min Hyuk  mendapatkan Job Desk sebagai Sutradara. Jadi, Nurul dan Min Hyuk duduk berdampingan. 

"Studio Standby.... Crew Standby... 5,4,3,2,1" Min Hyuk Memberi aba-aba kepada semua elemen yang bertugas.

"Camera 1, take... Camera 3, take" Ucap min hyuk ke Nurul

Nurul pun menjalankan perintah sang sutradara.

Biasanya yang berperan sebagai Switcher itu laki-laki, tapi karena Dosen Kim tahu Nurul sangat fokus dalam hal camera dan sering menjadi penata camera, akhirnya ia di pilih sebagai switcher dan tidak main-main Nurul sempat menggantikan switcher yang absen ketika bekerja, di akui oleh produser pada program tersebut, Nurul seperti Switcher senior yang sangat rapi dalam pergantian camera.

"I love myself ~~~

ilheobeorin nareul dasi chajeul geoya

Running Running neowa hamkkeramyeon

mwodeun hal su isseo

baradeon gose daheul geunareul"  Gaho-Running

Lagu berakhir, Sutradara pun siap-siap mengeluarkan perintah. 

"CUT" Min Hyuk. Acara pun selesai.

Setelah selesai kami semua bergembira "Yeahhhhhh~~" Nurul hampir bertepuk tangan dengan Min Hyuk, tapi akhirnya tidak terjadi.

"Kerja Bagus, Nurul" Puji Min Hyuk 

"Kau pun, Dabonggg" Nurul pun mengangkat jempol ke arah Min Hyuk.

Semua Crew berkumpul di Stage untuk penilaian secara langsung oleh Dosen Kim.

"Tepuk tangan untuk semuanya" Ucap pak kim. Mereka pun bertepuk tangan

Pak Kim pun mulai menilai dari kinerja sutradara sampai artist.

"Kang Min Hyuk sebagai sutradara, Kamu sangat baik dalam mengatur dan menjaga kerja sama antar crew dan talen, ada beberapa kesalahan yang terjadi dalam pengarahan di backstage ya tadi?" Tanya Pak Kim

Nurul berbicara dengan nada sedang entah dengan siapa "Wow pak kim teliti banget" .

"Yaa pak" Jawab Min Hyuk

"Sebenarnya akan fatal jika tidak ditangani secepat mungkin, tapi ada Nurul yang sadar dan langsung switch Camera."

Yaaa kesalahan itu sangat sering terjadi walaupun sudah dicek berkali-kali, dan kali ini terjadi pada mereka, salah satu camera mendadak mati dan Minhyuk salah mengucapkan perintah, akhirnya langsung Nurul Swicth kamera yang menurut Nurul aman, Alhamdulillah saat Nurul Switch sesuai dengan irama lagu itu.

Penilaian pun selesai. Mereka berniat untuk merayakan selesainya tugas mereka, tapi Nurul izin untuk tidak ikut acara tersebut karena alasan ingin ke suatu tempat.

Sebelum Nurul pergi Min hyuk sudah berpamitan terlebih dahulu karena ada acara.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini adalah hari Jumat, waktunya untuk Nurul mengajar dan Mengisi Imannya yang mungkin Down karena terlalu sibuk dalam Duniawi. 

Saat Nurul masuk masjid ia seperti melihat Min Hyuk sedang mengenakan gamis dan Peci berjalan masuk ke dalam Masjid, Tapi Nurul tidak yakin itu Minhyuk.

"Itu kaya Min Hyuk tapi gk mungkin dia ada di sini"  Ucap Nurul dalam hati

Nurul pun menemui Murrobi (Guru) nya, di ruang beliau yang berada di lantai dasar masjid atau di aula masjid.

"Assalamu'alaikum Umi" salam Nurul

"Wa'alaikumussalam, Masuk Nurul" Umi mempersilahkan Nurul untuk masuk.

Di dalam ruangan tersebut ada Umi Nisa dan suami Umi Nisa yaitu Abi Lee.

"Nurul ada yang mau Abi sampaikan." Ucap Abi. Nurul duduk di samping umi Nisa dan berhadapan dengan Abi Lee.

"Ada apa ya Bi?" Tanya Nurul

"Bismillah... Jadi kemarin ada seseorang datang ke Abi dan meminta Abi sebagai perantara untuk Ta'arufnya, beliau ingin ta'aruf dengan Nurul. Ia seorang Mualaf 2 tahun lalu, InsyaAllah secara agama beliau baik, sholeh, dan ini CV nya."

Nurul terdiam, apakah sudah waktunya ia untuk menikah? 

"Kalau kamu masih bingung, coba Istikhoroh dulu sayang" Ucap Umi Nisa yang menenangkan Nurul.

"Coba Sholat istikhorah dan jika sudah menemukan jawabannya Nurul boleh melihat CV nya, coba bicarakan dengan orangtua Nurul dan jika di izinkan Nurul boleh menyerahkan CV Nurul ke si Ikhwan" Penjelasan Nurul.

Nurul tidak menanyai nama Si Ikhwan karena kata Abi, Si Ikhwan tidak mau disebut namanya, biarkan Nurul yang melihat dalam CV tersebut.

Pada Sepertiga malam, Nurul pun sholat istikhorah dua rakaat. 

"Alloohumma innii astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudrotik, wa as-aluka min fadhlikal adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'alaamul ghuyuub.

Alloohumma in kunta ta'lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii faqdurhu lii wayassirhu lii tsumma baariklii fiih.

Wa in kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii fashrifhu 'annii washrifnii 'anhu waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardlinii.

Ya Rabb, Engkau lah Maha Mengetahui mana yang terbaik untuk hamba-Mu, Jika memang ia yang terbaik yang Engkau siapkan sebagai penyempurna separuh agamaku, sebagai Imam dan kelak menjadi ayah untuk anak-anakku, maka pertemukan kami dalam ikatan yang Engkau ridhoi. Yakinilah dan teguhkan lah hati ini untuk melangkah dalam kebaikan Ya Rabb. Tetapi jika ini tidak baik untuk agama ku, kehidupanku, maka takdirkanlah diriku dalam kebaikan kemudian jadikanlah diriku ridho dalam menerimanya."

To be continued

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Assalamu'alaikum Chingudeul

gimana si tanggapan kalian tentang cerita ini? Ngebosenin yaaaaa :)

Afwan jika sering terlambat untuk upload cerita

Dan

baru beberapa hari ini ayah saya menghadap Sang Kholik

Mohon do'a Chingu Fillah untuk Ayah saya, Semoga beliau diterima disisi Allah, di ringankan siksa kuburnya. :) Al-Fatihah

Jazakumullah Khairan yang sudah mendo'akan




Love Blossom In Ar RahmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang