KEPINGAN TIGA

9 2 0
                                    

Kau adalah kesalahan dan keindahan yang semesta ciptakan dalam waktu bersamaan

Musim Dingin 2010

Hamparan salju berwarna putih terlihat begitu menenangkan. Dibalik kaca yang sudah terlihat berembun terdapat seorang perempuan berkulit pucat yang sedang memandang hamparan salju yang terlihat dibalik kaca.

Terlihat sebuah kepiluan yang mendalam dibalik sorot matanya. Tubuhnya yang ringkih kini terduduk di atas kursi roda dengan selang infus di tangan bagian kirinya.

"Ava. Bukankah terlalu dingin untuk kau berada disini?"

Suara lembut seorang wanita memasuki rungu Ava dan berhasil mengalihkan pandangannya dari hamparan salju putih di balik kaca.

"Bukankah ini tahun ke dua aku melihat salju dari balik kaca ini Dalena." Ujar Ava dengan nada bicara yang terlampau pelan.

"Sebaiknya kau kembali ke tempat tidurmu. Kau butuh istirahat." Dalena tersenyum tipis dan mulai mendorong kursi roda Ava ke arah tempat tidur.

"Dia tidak bersalah Dalena, kau tahu itu." Ava menggenggam tangan Dalena yang terasa hangat. Berbeda dengan tangan miliknya yang terasa begitu dingin.

"Aku tahu. Kau harus beristirahat sekarang Ava." Setelah mengatakan itu Dalena menyelimuti Ava dan membiarkan Ava tertidur dengan nyaman.

"Kau terlalu hancur untuk mengatasi ini Ava."

◾️◾️◾️

Hiruk pikuk kota terlihat juga terasa menyesakkan. Ratusan atau bahkan ribuan orang berlalu lalang seolah tidak peduli dengan cuaca yang hampir membekukan kota. Mereka semua adalah orang yang sedang berjuang untuk hidup dengan jalan yang berbeda.

Gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi. Salah satunya adalah Matthias Corporation. Perusahaan terbaik dan terbesar disertai gedung yang sangat mewah adalah incaran bagi setiap orang yang ingin memiliki karir cemerlang.

Selain memiliki gedung yang mewah, peluang jenjang karir yang sempurna, sudah menjadi rahasia umum bahwa pemimpin Matthias Corporation adalah pemuda yang sangat tampan. Tidak lain dan tidak bukan adalah Alvi Nick Matthias. Atau dalam kisah kali ini ia dikenal dengan nama Vi.

Matthias Corporation didirikan oleh Vi dengan segala jerih payahnya. Tidak seperti kisah indah didalam buku,Vi bukanlah anak dari seorang konglomerat. Dia adalah seorang yatim piatu yang berhasil mengangkat martabatnya.

Pagi ini Alvi memiliki jadwal untuk mengunjungi perusahaannya. Ya, Vi tidak mengunjungi perusahannya setiap waktu. Ia hanya mengunjungi perusahaan jika sedang mengadakan proyek besar atau jika ada hal yang benar-benar mendesak.

Langkah Vi yang tegas menapaki lantai dingin yang terbuat dari marmer. Pandangannya menatap lurus ke depan. Sesekali ia menanggapi karyawan yang menyapanya dengan senyum tipis. Setiap karyawan yang melewatinya pasti sedikit membungkukan tubuh mereka sebagai bentuk rasa hormat terhadap pimpinan.

Tak jarang para karyawan wanita berbisik dengan rekannya untuk membicarakan betapa tampannya pimpinan mereka. Hal yang sering mereka pertanyakan adalah, apakah lelaki setampan dan semapan Vi tidak memiliki seorang pujaan hati. Bahkan seringkali Vi pun diberitakan bahwa ia tidak menyukai perempuan. Vi mengetahui beberapa gosip tentang dirinya, namun ia tidak begitu memedulikan mereka.

TACENDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang