BAB 2

33 7 6
                                    

-Thursday, March 4-

-09:10 AM-

Pagi yang cerah...

*tap tap tap tap

Langkahnya sangat cepat padahal sangat banyak orang di pasar itu, dia tak menabrak siapapun. Dirinya tertutupi jubah bertudung hitam, tak dapat diketahui identitasnya tapi terlihat seperti bukan anak muda.

Saat tengah seorang paman meletakkan sekantung koin mulia di atas meja pedagang ikan untuk membayar,

*wuuuushh

"?! woy!!"

Orang misterius itu merampasnya!

"MALEEEENG!! MALEEENG!!" paman itu berteriak kesal sambil mengejar si jubah hitam, tapi rasanya sia-sia karena perut besar paman itu sepertinya tak memberikan dia untuk lari terlalu lama. Belum berlari jauh, paman itu sudah ngos-ngosan dan pencuri itu sudah tertutupi keramaian entah kemana.

"MA-MA-MALEEENG... hossh.... haoh... sial..." seru paman yang sudah memegang kedua pahanya yang kelelahan.

Orang sekitar terlihat tak peduli terhadap paman yang malang. Sepertinya kejadian itu sudah sangat sering terjadi di pasar kerajaan Centra.

Orang berjubah hitam terus berlari dan akhirnya melihat kebelakang untuk memeriksa apakah paman itu sudah tak mengejarnya lagi; ya, paman itu jelas sudah tak mengejarnya lagi.

"hehehe makanya situ diet..." ejek orang berjubah hitam sambil terus berlari. Tetapi semua usaha pencuri tak berjalan mulus begitu saja.

*tap tap tap tap tap

Seseorang berlari dan melompat-lompat di sepanjang atap bangunan rumah toko pasar Centra. pisau belati tersimpan di kantung pinggangnya, berseragam cokelat rapi dengan sabuk, rompi, pelindung kulit di dadanya, dan tudung cokelat yang menutupi wajahnya. 

Satu poni rambut pendek cokelat tua-nya keluar dari tudung; pipi kanan berisi bekas luka tebas; matanya tak terlihat, tetapi dilihat dari mulutnya yang datar, sepertinya lelaki itu sedang serius. Dari kecepatannya, dia bisa menyamai si pencuri yang berlari di bawah; maka lelaki itu berlari lebih kedepan dari pencuri itu sampai suatu saat dia menemukan celah,

*tap tap tap tap

*grrrrttt

*whooosshh

Dari atap ia merosotkan dirinya untuk ke sisi bawah atap lalu melompat begitu saja menuju keramaian pasar; tepatnya ke depan pencuri tersebut.

*zziiink

Belati diambil dari pinggangnya saat tengah di udara; dia sudah sangat dekat dari pencuri!

"??!!" pencuri itu langsung menyadari keberadaannya dan langsung melihat ke atas. Sangat jelas pencuri tersebut melihat ada seseorang yang akan menyerangnya dari arah kiri depan. 

"Oit?!!"

*whooosh

"hampir sekali.."

Pencuri itu berhasil menghindar dengan melompat ke samping hingga seseorang yang melesat kearahnya dari atap hanya menyerang angin. Si pencuri tak kehilangan ide, maka mulailah ia menggunakan kekuatannya dan berkata,

"Levasis"

Mantra singkat disebut oleh pencuri itu. Itu adalah kemampuan sihir si pencuri untuk membuat 1 bayangan yang persis seperti dirinya saat ini. Bayangan itu muncul saat dia tengah berlari, jadi penggunaan sihirnya terlihat samar-samar dari keramaian. Pencuri sudah melihat jalan keluar pasar, ia bergegas belok kanan setelah keluar dari pasar sementara itu bayangan sihirnya tetap berlari lurus menuju jalan kota pusat.

You Found MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang