Cerita ini 100% hanya fiksi.Maaf jika ada kesamaan nama tokoh dll,dan juga dialog saya ganti ke bahasa Indonesia agar dimengerti oleh pembaca.
°°°°°
Suara hentakan kereta kuda memecah keheningan sawah di malam hari,di dalamnya tampak seorang lelaki bertubuh tegap duduk memandang gelapnya malam.Di dampingi sang sipir yang sibuk mengendarai kereta, pria itu tampak bosan.
Disisi lain pesawahan,seorang gadis terlihat panik dan kebingungan.Ia berlari kesana dan kemari,gadis itu tersesat.Sudah tiga jam ia mencari jalan pulang,namun nihil,gadis itu tak dapat menemukannya.Karena lelah,ia duduk di bawah pohon kelapa.Gadis itu menangis,merasa menyesal karena mencoba kabur dari rumah.
Tak lama,ia mendengar suara kereta kuda dari arah belakang.Sang gadis berhenti menangis dan merasa memiliki harapan.Ia tak peduli siapapun yang ada di dalam kereta itu, siapapun yang menolongnya ia berjanji akan memberikan imbalan kepada orang itu.
"Berhenti!!" Gadis itu menghalang kereta,kemudian kereta itu berhenti.
"Siapa?" Terdengar suara bariton berat dari dalam kereta,suara yang penuh kewibawaan.
"Saya Aruna,karena suatu alasan saya tersesat disini.Jikalau boleh, saya ingin meminta tumpangan untuk pulang ke rumah" Aruna berjalan mendekati kereta,kini ia melihat dengan jelas wajah laki laki itu.Walaupun di tengah gelapnya malam,Aruna merasa paras sang laki laki masih tetap bersinar.Aruna terpana melihat laki laki itu.
Hal yang sama terjadi dengan laki laki itu,ia merasa getaran aneh di hatinya ketika melihat Aruna.Untuk beberapa saat tatapan mereka bertemu dan terpaku,mereka saling berbicara melalui tatapan.Aruna lalu tertunduk malu, wajahnya memerah semerah tomat.
"Jadi,apa saya boleh menumpang?" Aruna kembali bertanya.
Laki laki itu tersenyum,senyum termanis yang pernah Aruna lihat."Baik,silahkan saja naik" Aruna mengangguk,dibantu sang lelaki ia naik ke kereta.
Setelah memberitahukan alamat rumahnya,laki laki itu terdiam.Aruna tak mengerti dengan responnya."Kalau boleh tahu,nama akang siapa?" Aruna memecah keheningan.
"Oh ya,aku Arjuna" Jawab Arjuna kembali tersenyum manis.
Keduanya berbincang bincang hingga tanpa sadar mereka telah dekat dengan rumah Aruna,sang sipir pun menghentikan keretanya.Tersadar kereta yang telah berhenti berjalan Aruna dan Arjuna menghentikan percakapan mereka.Aruna pun berterima kasih dan turun dari kereta.Namun saat ia hendak melanjutkan berjalan,Aruna teringat akan janjinya.
"Kang Arjuna!" Panggil Aruna yang melihat kereta Arjuna telah beranjak pergi.
Kereta kembali berhenti.Dengan tergesa gesa Aruna menghampiri Arjuna."Saya tadi telah berjanji akan memberikan imbalan kepada orang yang telah menolong saya,jadi saya ingin menepati janji saya kang" Aruna menjelaskan.
Arjuna mengangguk ngangguk, sementara Aruna hanya menunggu Arjuna menuturkan keinginannya.
"Kalau begitu aku tidak bisa menolak" kalimat Arjuna terjeda.
"menikahlah denganku kalau kita tidak sengaja bertemu kembali" Setelah mengatakan itu,Arjuna tersenyum lalu kereta kembali melanjutkan perjalanan.
Sementara Aruna mematung, jantungnya berdegup sangat kencang.Kalimat Arjuna dapat melumpuhkan hatinya.Bagaimana orang asing itu bisa membuatnya jatuh cinta dalam sekejap?
Aruna,gadis berumur 12 tahun ini menemukan cinta pertamanya.
"Teh Aruna?kenapa senyum senyum sendiri?" Suara seorang perempuan memecahkan lamunan Aruna,ia menoleh ke sumber suara.Itu adalah Ayara,anak dari pengasuhnya.
"Ahh Ayara, mengagetkan saja" Aruna tersenyum malu karena dirinya tertangkap sedang senyum senyum sendiri.
"Lagian teh Aruna senyum senyum sendiri,Ayara kira kan kesambet" Ayara tersenyum menampakkan deretan gigi ompongnya.
"Ada ada saja kamu Ayara,saya jadi merinding" Aruna memegang kuduknya yang merinding.
"Ayara cuma bercanda teh hehe,oh ya,teh Aruna kemana saja?baban dan ambu gelisah teh Aruna gak pulang pulang" tutur Ayara.
Aruna yang mendengar penuturan Ayara langsung panik,ia baru teringat alasannya tersesat di daerah pesawahan.Ya,Aruna tersesat karena mencoba kabur dari rumah.Aruna ketakutan setengah mati memikirkan ayahnya yang akan marah.
"Yasudah,kalau begitu Saya kedalam dulu ya Ayara!!"
Aruna berlari secepat kilat,ia tahu perbuatannya sangat kekanak-kanakan.Sesampainya di dalam rumah,Aruna dapat melihat kedua orang tuanya dengan wajah panik duduk di ruang tamu.
"Aruna?ya allah Aruna...,kemana saja kamu nak?ambu khawatir" Ibu Aruna langsung memeluk Aruna ketika melihat Aruna.
Sementara sang ayah menghela nafas panjang,ia lega karena putri semata wayangnya kembali ke rumah.Aruna langsung diajak duduk oleh sang ibu.
"Kamu kemana saja nak?" Ibu Aruna kembali melemparkan pertanyaan yang sama.
"Tadi selepas pulang dari rumah Anindita,Aruna mendengar ambu dan babab membicarakan tentang perjodohan.Aruna gak mau dijodohkan,ban,ambu" Aruna bercerita,air matanya mengalir seketika.
"Astaghfirullah nak,Babab dan ambu bukan mau menjodohkanmu.Babab dan ambu hanya berniat menjodohkan Ayara dengan anak juragan tanah,agar kelak hidupnya tak menderita nak." Ibu lagi lagi memeluk Aruna.
"Tapi memangnya Ayara mau?Jangan paksa Ayara ambu,bab.Aruna tahu umur Aruna masih 12 tahun,tapi Aruna yakin masa depan yang cerah bukan berasal dari perjodohan dengan anak orang kaya saja" Aruna menuturkan pendapatnya.
"Kamu memang masih kecil Aruna, jadi tak usah ikut campur.Makan dan tidur,jangan merepotkan orang lagi" Ayah angkat bicara.
Aruna yang mendengar perkataan Ayahnya langsung masuk ke kamar,ia kesal karena selalu dianggap masih kecil dan belum memiliki hak untuk berpendapat.
°°°°°
Vote + komen untuk lanjut, terima kasih telah membaca cerita saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna dan Aruna
Fiksi RemajaDahulu kala,dua insan yang tak sengaja bertemu saling jatuh cinta satu sama lain.Namun bak Romeo dan Juliet,mereka tak bisa bersatu karena restu kedua keluarga,bukan,cinta mereka tak hanya terlarang restu keluarga,akan tetapi restu suku masing masin...