3. CIS : Obsesi

13 3 0
                                    

"Kim Amy, 23 tahun, bekerja sebagai Florist di sebuah toko bunga di distrik Gangnam, Seoul. Yatim piatu, tidak punya keluarga. Ah, tidak. Dia punya seorang kakak sepupu laki-laki yang sudah menikah. Dia adalah Park Jimin dan Nam Hyesoo."

"Park Jimin?" Tanyanya saat mendengar 2 nama yang dikenalnya.

"Iya Tuan. Park Jimin sahabat Anda." Jelas Sekretaris Cha kemudian memberikan berkas tentang Kim Amy.

Taehyung membaca semua informasi tentang Kim Amy yang tertulis secara lengkap. Bahkan hingga tempat tinggal dan foto-foto masa kecil nya. Untuk hal-hal seperti ia memang selalu bisa mempercayai sekretaris nya itu.

"Hah, tidak kusangka dunia sesempit ini. Bagaimana bisa Jimin tidak pernah mengatakan padaku kalau ia punya sepupu.." Kim Taehyung tersenyum miring saat melihat foto Kim Amy dengan Park Jimin.

"Tidak cukup dengan Nam Hyesoo yang merebutnya dariku sekarang ternyata ia juga diikuti oleh jalang kecil seperti dia?" Taehyung melempar berkas itu kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

"Apa ada informasi lain?" Tanya nya pada Cha Jinwoo.

Jinwoo yang mendengar pertanyaan tiba-tiba Tuan nya tersentak kaget. Sejujurnya ia memang menyembunyikan satu informasi karena ia pikir itu sedikit aneh.

"Ada satu informasi aneh tentang gadis itu Tuan."

Taehyung mengangkat satu alis nya, "Apa?"

Jinwoo meletakkan sebuah amplop putih di meja Taehyung. Taehyung kemudian membuka dan membaca sebuah kertas dengan lambang rumah sakit didalamnya.

"Hah... gila.." ia tersenyum miring setelah membaca kertas tersebut.

"Kim Amy... gadis itu membuatku sedikit tertarik.."

Jari lentik Taehyung mengusap pelan sebuah figura foto diatas meja yang didalamnya terdapat foto nya dan Jimin saat mereka remaja. Disana Jimin merangkul nya dengan senyum lebar dan Taehyung yang menatap kamera dengan tatapan datar dan senyum tipis nya.

"Aku jadi penasaran bagaimana wajah Park Jimin saat aku mengetahui informasi penting tentang adik sepupu kesayangannya." Taehyung menumpukan wajah nya pada tangan kirinya.

"Bawa dia padaku. Dan jangan sampai Jimin mengetahuinya." Taehyung tersenyum.

Ini pasti akan menyenangkan.

Cha Jinwoo yang melihat senyuman bak psychopath itu hanya bisa merinding.

"Baik, Tuan." Ia kemudian berbalik pergi setelah membungkuk hormat.

Sejujurnya sampai saat ini Cha Jinwoo masih tidak bisa terbiasa dengan bagaimana cara Taehyung menyelesaikan masalah. Meski sudah bertahun-tahun bekerja dengan nya Jinwoo masih tak ingin percaya bahwa Taehyung bahkan bisa membunuh seseorang jika itu diperlukan. Terlebih lagi jika semua hal itu berhubungan dengan Park Jimin.

Sejak dulu Kim Taehyung memang memiliki semacam obsesi pada Park Jimin, sahabat nya. Karena saat kecil hanya Park Jimin lah yang datang pada nya disaat semua orang menjauhi nya dan membuang nya. Mereka sudah bersama lebih dari separuh hidup Kim Taehyung hingga bagi Taehyung hanya Jimin satu-satunya teman, sahabat, dan keluarganya. Namun, cara pria itu dalam menjaga hubungan nya dengan Park Jimin menjadi semakin gila. Semakin dewasa ia semakin mengatur tentang siapa yang boleh dan tidak boleh berada didekat Park Jimin.

Bahkan tidak aneh jika Jinwoo menyebut Tuan nya itu mungkin adalah seorang gay. Namun anehnya Kim Taehyung tidak pernah benar-benar memiliki ketertarikan kearah itu pada Park Jimin. Bagi nya ia hanya menjaga apa yang sejak dulu adalah miliknya. Itulah sebab nya juga sampai sekarang Taehyung masih membenci Nam Hyesoo, istri Park Jimin yang menurut nya telah merebut satu-satunya milik nya darinya.

"Haah..... Nona itu pasti akan berakhir sama seperti korban sebelum nya." Jinwoo menghela napas kasihan. Ia hanya berharap setidaknya Tuan nya masih memiliki sedikit rasa kemanusiaan dalam dirinya.

****

Bogo shipda
Ireoke malhanikka deo
Bogo shipda
Neohi sajineul bogo isseodo
Bogo shipda
Neomu yasokhan shigan
Naneun uriga mibda
Ijen eolgul han beon boneun geotto
Himdeureojin uriga

Suara lagu mengalun lembut disebuah toko bunga bernama Mikrokosmos Florist. Kim Amy tampak sibuk merangkai sebuah buket bunga sambil bersenandung mengikuti alunan musik.

"Ini dia~ buket bunga cantik untuk Tuan yang akan menyatakan perasaan nya." Kim Amy memberikan buket bunga itu pada seorang pria dihadapan nya.

Pria itu tertawa malu kemudian mengeluarkan kartu nya untuk membayar, "Tolong doakan agar saya diterima ya, Nona Florist." Ucap pria itu sambil tersenyum malu.

Amy tersenyum lebar dan mengacungkan kedua ibu jari nya. "Bunga Rangkaian Florist Amy adalah jimat keberuntungan untuk Anda!"

"Baiklah, sampai jumpa Nona Florist." Pria itu melambaikan tangannya kemudian segera pergi. Amy pun balas melambaikan tangan pada pria yang tengah jatuh cinta itu. Ia tersenyum menatap punggung pria itu yang berlari dengan semangat sambil memeluk buket bunga nya.

"Beruntung sekali wanita yang dicintai sampai seperti itu. Kalau sampai pria itu ditolak kusumpah-in wanita itu tidak akan bisa merasakan cinta sejati selamanya!" Amy mengepalkan tangannya.

Ia kemudian mengambil penyemprot tanaman dan menyemprotkan bunga-bunga. Hari ini cukup panas padahal kemarin hujan deras. Ia sendiri bingung bagaimana bisa cuaca berubah begitu cepat. Lalu ia teringat dengan pria kurang ajar yang ia temui di halte. Setelah membuat pria itu basah kuyup karena genangan air yang terciprat dari ban bus Amy langsung melarikan diri dengan menaiki bus. Semoga saja mereka tidak perlu bertemu lagi.

Saat Amy tengah sibuk dengan pikiran nya tiba-tiba suara bel di atas pintu berbunyi menandakan ada tamu yang datang.

"Selamat datang di Mikrokosmos Florist, ada yang bisa saya---- KAU?!" Penyemprot tanaman di tangan nya terjatuh saking terkejut nya ia. Pria yang tadi ia pikirkan sekarang berada tepat di hadapannya dengan senyum miring di wajah menyebalkannya.

"Ketemu kau."

Amy melangkah mundur dengan waspada saat pria itu melangkah maju dengan aura yang menyeramkan. Ia meraba meja disamping nya dan mengambil sebuah pot tanaman.

"Berhenti atau akan ku lempar pot ini ke wajah mu!"

Taehyung menghentikan langkah nya.

"Kenapa, apa seperti ini cara mu menyambut pelanggan? Melemparkannya dengan pot?" Ia mengangkat dagu nya dan tersenyum miring.

Amy tetap waspada dengan pot yang ia pegang, "Melihatmu yang datang kesini dengan wajah seperti itu jelas kau tidak datang sebagai pelanggan."

Amy berpikir mungkin saja pria itu dendam padanya karena apa yang ia lakukan di halte. Ia tidak memperhatikan nya kemarin tapi setelah melihat nya lagi penampilan pria itu jelas bukan orang biasa.

Kim Taehyung tak bisa menahan senyum nya saat melihat gadis itu yang tampak ketakutan seperti seekor kucing yang diganggu wilayah nya. Melihat sekilas wajah nya ternyata ia bisa melihat sedikit kemiripan gadis itu dengan Park Jimin. Ia tak akan meragukannya lagi kalau mereka benar-benar sepupu.

"Ini jadi semakin menyenangkan."

Seperti nya Kim Taehyung telah menemukan mainan barunya.

****

Demi apa woy gw demen bgt nulis part Taehyung di sini😭😂 Gw jdi ngebayangin Taehyung klo bener2 terobsesi gitu gmn ya😂

VOTE DAN KOMEN NYA JUSEYO🙆‍♀️💜

사랑해❤
보라해💜

CryinsomniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang