KABUR 21+

177 2 0
                                    

POV Sany

Aku tak menyangka bahwa keputusanku datang ke Amerika menimbulkan hubungan yang tak inginku jalani dengan seorang pria Eropa dan tidak aku kenal dan mengklaim bahwa aku miliknya.

"Sayang kau sudah selesai makan ? Kenapa kau diam saja"tanyanya.
Aku yang sedari tadi termenung di buat kaget oleh suaranya ya saat ini kita ada di meja makan untuk sarapan bersama.

"Ha ? Hmm... Tidak aku tidak lapar"jawabku.
"Tapi setahuku kau belum makan dari tadi malam"
Tiba tiba saja suara perutku nyaring berbunyi dan dia pun tersenyum melihatnya.

"Habiskan makananmu sayang aku tak ingin kau sakit"
"Iya"jawabku singkat.

"Baiklah aku pergi kekantor dulu kau diam di rumah jika kau bosan di sana ada perpustakaan dan taman belakang"
"Ohh dan ya Kamu jangan berusaha kabur tidak ada gunanya dariku" katanya dengan Tegas dan mengintimidasi.

Aku pun hanya terdiam aku tak mudah menurutin berkataan orang lain aku akan kabur setelah kau pergi dasar bajingan emang kau siapaku.

Setengah jam saat Kenneth pergi aku pun mengendap endap melewati pintu belakang yang tidak ada penjaganya dan akhirnya aku bisa kabur aku lari menjauh dari mensionnya berlari sekencang mungkin hingga aku sampai di jalan raya besar aku pun melambaikan tangan ku untuk mencari tumpangan untuk ke apartemenku aku akan kembali ke Indonesia tempat ibuku berada.

Sesampainya di apartemen aku pun bergegas merapikan pakaianku mengambil pasportku dan memesan tiket penerbangan hari itu juga syukur penerbanganny siang ini dan ini masih jam 9 pagi aku pun bergegas menuju lift sesampainya aku di lobi aku memanggil taksi untuk pergi ke bandara bersyukur sekali aku bisa lolos dari dirinya aku menghembuskan nafas lega.

Tiba di bandara aku langsung berbaur dengan kerumunan mencari toilet dan mengganti bajuku menutupi jawahku dengan masker dan topi untuk mengelabuinya.

Sembari menunggu pesawat aku pergi ke kedai kopi yang berada di bandara ku duduk di pojok kafe menunjukan keluar dari bandara dan seketika mataku membulat sempurna di sini aku takut dia mengetahui ku di sini tidak, tidak aku biarkan dia mengenaliku aku pun masih duduk santai di kafe sambil berdoa dia tidak mengenali diriku.

Tapi percuma saja aku ketahuan abislah aku mungkin aku pulang kekampung halamanku dengan sebuah nama saja aku menangis tersedu sedu karena saat ini aku sudah di dalam mobil mewahnya.

"Sudahku katakan sayang kau tidak bisa kabur dariku, dan kau mau kemana sayang?" Bentaknya.
Aku hanya diam membisu aku takut ibu aku ingin pulang.

Dia merampas pasportku dan tiketku dia melihat kemana aku akan pergi.

"Kau mau ke Bali ke Indonesia ? Ada apa dengan mu Sany aku ini kekasihmu kenapa kau pergi ?" Bentaknya lagi.

Aku masih terus menangis hatiku panas dia membentakku bahkan ayahku saja tidak pernah membentakku seperti itu.

"Jawab Sany kau tuli"

"Iya aku kabur darimu aku ingin pulang aku tidak mencintaimu kau bukan kekasihku tolong lepaskan aku Ken aku ingin bertemu ibuku, kau tidak bisa melarang ku untuk bertemu ibuku"teriakku di depan wajahnya, aku kesal marah kecewa aku bukan budakny.

Dia menghisap wajahnya kasar.

"Bukan begini caranya sayang jangan kabur kau bisa meminta baik baik kepadaku, aku tidak peduli mau kau mencintaiku atau tidak yang pasti kau hanya milikku akan ku percepat pernikahan kita membuat kau hamil anakku agar tak bisa lari lagi dariku"

"AKU TIDAK MAU KAU BAJINGAN KEN KAU BRENGSEK AKU BENCI DIRIMU"teriakku padanya.

POV Kenneth

Aku tak akan membawanya ke mansionku lagi dia pasti akan kabur ku bawa dia ke apartemen ku agar penjagaan semakin ketat agar dia tidak lagi kabur dariku.

ON FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang