"Salah ga sih suka sama yang udah beristri? Kan laki-laki boleh punya lebih dari satu istri bahkan empat." Ujar Maryam, atau gadis yang biasa di panggil Aya ini sangat benci dengan poligami mengingat ayahnya yang menikah lagi ketika ibunda meninggal. Tapi, gadis itu seperti terjebak perasaannya sendiri.
Selama dua jam pelajaran Fikih, dirinya begitu memperhatikan yang didepan yang tak lain adalah ustaz baru disekolahnya. Dengan ketampanan dan perangai hangat terlebih mengingatnya dengan seseorang yang pernah membantunya membuatnya berpikir bisakah mereka bersama?
"Gila lu Ay, sadar! Masih banyak kali jomblo di luar sana pake acara sukanya sama suami orang lagi!"
"Hehe, bercanda lu mah di bawa serius amat. Btw. Kita belum tau loh siapa tau beliau single kan?" Elak Aya sambil menaikkan satu alisnya.
"Mata lu tuh ya, gak kedip selama pelajaran. Merhatiin pelajarannya atau gurunya?" Sewot Laila yang sangat gemas dengan temannya ini. Ya walau ucapan Aya ada benarnya, mengingat dari wajah ustaznya terlihat masih muda.
"Gurunya lah, pake nanya!" Jawab santai Aya dengan senyum seperti mendamba.
Mendengar itu Laila tambah geram sampai mengepalkan tangannya, "Ihh, tuh mulut pengen gue sabet pake karet boleh gak?! Bikin naik darah terus!"
"Ay, serius kamu suka sama Ustaz Akbar? Kemarin aku liat beliau main sama dua anak kecil mungkin itu anaknya." Sambung Ira yang benar-benar penasaran dengan temannya. Ira sendiri adalah gadis lugu asal bandung yang sangat lembut bertolak belakang dengan kedua sahabatnya.
"Bisa jadi tuh Ay, kan di sekolah kita ustaz ga boleh ngajar di Akhwat (perempuan) kalau belum nikah, berarti pasti beliau udah nikah!" Sahut Laila meyakinkan.
"Kalau dipikir-pikir ya gue juga gak mau lah sama yang udah beristri, tapi setiap ngeliat mukanya ingetin gue sama seseorang, masa sih itu dia tapi dia? Apa dia gak inget gue sama sekali?" Sambung Aya sambil mengingat kejadian dua tahun lalu, dengan menopang tangan dibawah dagunya.
"Dia siapa Ay?" Tanya Ira yang tak mendapatkan jawaban dari Aya.
Sementara yang di tanya malah asih melamun mengingat kejadian dua tahun lalu sebelum dia bisa berkumpul dengan teman-teman tepatnya setelah ayahnya menikah lagi.
"Ayah tega ngebentak Aya demi dia?!"
"Aya! Jaga ucapan kamu ayah bunda tidak pernah mengajarkan kamu berbicara tidak sopan dengan yang lebih tua!"
"Terus ayah maunya apa? Aya keluar dari rumah ini?!"
"Iya! Aya akan keluar sekarang juga!""Puas kan Lo ngehancurin keluarga gue, bunda meninggal sekarang ayah benci sama gue itu kan yang lu mau?!"
"Aya! Cukup ayah bilang cukup dan tutup mulut kamu!"
"Ayah mau mukul aku? Pukul yah!"
"Mas udah, mas. Aku gak papa. Jangan begitu ke Aya mas."
"Ahh.. gua muak sama semua drama ini, munafik?!"
BRAK!!
AYA!!"AY!!"
"Ay, lu masih ngomong sama kita kan?" Tanya kedua temannya, tapi yah ditanya masih dalam lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Kamu Yang Kuinginkan
Romance🔰Sekuel dari Garis Takdir || 🌡️Romantis-Teenfiction-Spiritual ⚠️+16 (bijaklah dalam menanggapi bacaan) ⚠️JANGAN BACA KALAU HANYA MEMBUATMU LALAI!! Al-Qur'an sebaik-baiknya bacaan 🙏 Kabur dari keluarga yang menurut orang lain sempurna adalah pili...