Seagul 1

1.8K 174 29
                                    

Matahari mulai memancarkan sinarnya. Setitik cahaya menyelinap masuk di antara fentilasi kamar hotel VVIP yang gelap.

Di atas ranjang mewah, tampak dua insan tengah terlelap dibawah selimut yang membalut tubuh telanjang mereka.

Xaviera, wanita itu terbangun. Perlahan membuka matanya mendapati langit-langit kamar yang terasa asing baginya. Wanita itu mulai merenggangkan badannya berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya. Namun, ia justru di kejutkan oleh punggung kokoh seorang pria tanpa busana di sampingnya.

Xaviera pun bangkit dari tidurnya, mulai meniti seluruh tubuhnya yang sialnya dalam keadaan tak jauh berbeda dengan pria asing yang tengah membelakanginya. Seketika ia terdiam, dengan pikiran berkecamuk di dalam sana, memikirkan kemungkinan-kemungkin yang akan terjadi. Tak kuasa menahan benteng pertahanannya, air mata pun menggenangi pipinya yang memerah.

'Aku harus segera pergi dari sini'

Sejenak ia memandangi si pemilik punggung kokoh yang terlelap itu, sebelum akhirnya perlahan ia mulai beranjak dari tempat tidur, menyahut pakaiannya yang tergeletak di atas lantai begitu saja. Setelah usai memakai kembali pakaian yang semalam ia kenakan. Wanita itu pun bergegas meninggalkan tempat yang terkutuk itu baginya. Langkahnya cukup tergesa-gesa, sesekali ia melirik ke belakang untuk memastikan pria itu tak mengejarnya.

ketika langkahnya sampai di luar hotel ia pun bergegas menghampiri sebuah taxi. Sepanjang perjalanan hanya ia habiskan dengan berkutat akan pikirannya tentang apa yang telah terjadi padanya. Nihil, ia tak dapat mengingat apapun untuk menemukan jawaban yang membuatnya harus berakhir dengan pria asing di dalam tempat terkutuk itu.

Atensinya beralih ketika taxi itu berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar besi berwarna putih yang tampak sederhana namun elegan. Xaviera pun turun dari taxi dan membawa langkah lemahnya masuk ke dalam rumahnya.

Kosong, beruntung ia tak harus menjawab pertanyaan yang pasti akan kedua pria itu tanyakan padanya, ia mulai menaiki tangga menuju bilik bernuansa putih miliknya, membanting tubuh ke kasur kesayangannya dan mulai menangis dalam diam.

'Tidak...aku kenapa? Apa yang sudah terjadi padaku? Siapa laki-laki itu? Kenapa semua ini terjadi padaku dan kenapa harus aku yang mengalaminya?'

Xaviera menggeleng keras, dari yang wanita itu ingat dirinya tengah berada di sebuah restaurant Hotel GV King, duduk seorang diri menunggu Garry Rodriguez sang kekasih.

Mereka berencana untuk merayakan anniversary hari jadi yang pertama. Sebenarnya mereka berjanji untuk bertemu jam 7 malam, tetapi Xaviera memutuskan untuk datang lebih awal karena dia ingin memberi sebuah kejutan kecil untuk sang kekasih.

Xaviera hanya memesan menu kesukaan Garry dan sebuah kue dengan hiasan yang cantik, tunggu bayangan seorang pelayan pria yang memberikan sebotol wine mahal untuknya membuat kepalanya pening, ia bangkit merubah posisinya menjadi duduk, mencoba mengingat kembali pelayan itu mengatakan ia mendapatkan hadiah dari restaurant karena bertepatan dengan ulang tahun Hotel tersebut.

Pelayan itu menuangkan segelas wine dan memberikannya kepada Xaviera, tanpa pikiran negatif ia pun tak menolak untuk menerima wine tersebut. Awalnya ia membiarkan wine itu bertengger di atas meja, namun sang kekasih yang tak kunjung tiba membuatnya sedikit dehidrasi, sayang jika harus menenggak minuman yang ia pesan, kala sang tokoh utama belum tiba.

Wanita itu mulai meneguk wine hingga tandas. Setelah itu dia tak bisa mengingat apapun.

“Aaargggghhhh...tidak!!!” teriak Xaviera, dengan kedua tangan yang menarik erat rambut panjangnya.

Teringat sesuatu, Xaviera mulai membuka tas dan merogoh nya asal mencoba menemukan smartphone miliknya. Dapat, sialnya smartphone tersebut dalam keadaan mati karena kehabisan baterai. Wanita itu mulai mencharger smartphone nya dan perlahan mulai menyalakannya kembali.

SEAGUL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang