"BATALKAN PERATURAN TERBARU, PUTRA MAHKOTA!""RAKYAT AKAN SEMAKIN MENDERITA!"
"TIDAK ADA LAGI KESEJAHTERAAN!"
"SEMUA HAK KAMI YANG KALIAN RENGGUT!!"
Pagi sekali Felix telah di Pusing kan dengan keributan yang terjadi di Istana Putih. Rakyat yang seharusnya bekerja entah itu sebagai buruh, petani atau berdagang, kini berkumpul di jalanan hingga halaman Istana. Berdemonstrasi menuntut peraturan mengenai penarikan pajak, yang baru saja di keluarkan 3 hari yang lalu.
Banyak dari warga yang merasa tertindas dan hak nya yang semakin di kurangi. Namun harus membayar dengan harga tinggi untuk kewajiban mereka pada tanah air.
Juga para petani turut menangis penuh kekecewaan atas kenaikan harga air untuk sawah mereka. Sementara, musim kemarau telah berlalu cukup panjang.
Semua itu karena satu perubahan yang di lakukan oleh Sang Putra Mahkota Rousen. Yang telah mengambil alih kekuasaan sementara, hingga sang Raja benar-benar di katakan pulih dari sakitnya.
Dan Kini Felix tengah menggeram tertahan menatap kegaduhan yang terjadi dari jendela ruang kerjanya. Tangan pemuda itu terkepal kuat, menunjukkan jalur otot pada kedua telapak tangannya.
"Bubar kan secara paksa kerumunan di luar sana, tangkap semua yang masih menentang mengenai aturan ini. Dan jadikan mereka sebagai bahan contoh untuk yang lain." Perintah Felix pada sang Ajudan yang sedari tadi senantiasa berada di sampingnya.
Sepekan yang lalu..
"Untuk mewujudkan pembangunan dermaga yang lebih besar lagi, tentu saja kami memerlukan lebih banyak lagi biaya. Apakah anda sanggup untuk memenuhi semua biaya, yang kami anggarkan?"
Felix bersama Pangeran ke 3 Xander melihat dengan seksama pembuatan skema pelabuhan yang lebih besar. Hal ini tentu saja akan menarik kapal dengan muatan penumpang lebih besar, juga penumpang dari luar negeri akan berdatangan.
Belum lagi pasar eksportir rempah hingga hasil dari tambang yang bisa saja menguntungkan untuk pihak mereka. Hal ini bukan tidak mungkin akan menjadikan Rousen sebagai negara kuat. Kemudian ambisi mereka untuk menguasai kepulauan Biru akan dengan mudah tercapai.
"Maka tingkat pajak harus sedikit di tinggikan. Terlebih untuk para petani, bukankah kita sudah sangat sukarela untuk musim kemarau ini?"
Dan hal yang baru saja di kemukakan oleh Xander, membuat senyum puas tercetak di wajah Felix. Yang kemudian tanpa sungkan memberikan tanda tangan nya untuk persetujuan Proyek Dermaga Besar Rousen.
Di ruang rapat rahasia tersebut, terdiri dari 3 perwakilan menteri Rousen. Cadman Aston Menteri pertanahan. Efron Galen Menteri Kedutaan/urusan Luar negeri. Dan terakhir adalah Menteri Perang/Pertahanan Parker Ansley.
Juga pihak Hugworts sebagai pihak pelaksana proyek dermaga. Yaitu menteri luar negeri Marques Layton.
Dibuat dan di setujui oleh pihak terkait.
- Your Majesty Crown Prince Felix Rhein
- Your Majesty 3rd Prince Xander Bourne
-Cadman Aston As Minister of Land
-Efron Galen As secretary of state
- Parker Ansley As Secretary of Defense
KAMU SEDANG MEMBACA
Majesty : The SHADOWS OF THE CROWN PRINCE
Mystery / Thriller"Ketika langit dengan suka cita menyambut, cahaya biru menerangi sinar bulan. Kemudian cahaya dari sang surya terbit tatkala malam, seakan menunjukkan suka cita. Satu napas telah terlahir di iringi tangis haru seluruh rakyat. Namun tatkala langit me...