"Tapi sudah terlambat Selena." Scarlet tersenyum lebar. Ia mendekati wanita itu, menyentuh sudut bibirnya yang robek lalu menekannya dengan kuku panjangnya sampai Selena meringis keras.
"Sekarang sudah saatnya aku serius merebut semuanya dari mereka." Tawa jahat milik Scarlet menggema dan menyeramkan.
Selena berusaha melepaskan tangannya, namun hanya ada rasa sakit yang dirasa. Ikatan tersebut cukup kuat sehingga Selena memilih untuk menyerah.
"Jika aku tahu seperti ini akhirnya, aku tidak akan pernah mendengarkan wanita gila sepertimu!!!!" teriak Selena.
Scarlet mendengus, kemudian sedikit membungkuk dan menaikkan dagu Selena. "Kau membuat Kakakmu sakit hati, tahu? Tapi tidak masalah, sebentar lagi kau pasti akan menyesali perkataanmu."
Perasaan Selena bercampur aduk. Dia melihat Scarlet pergi ke sebuah ruangan. Lima menit kemudian, ia kembali bersama seseorang. Mata Selena menyipit, berusaha mengenali sosok tersebut.
Dan ternyata orang tersebut adalah saudara sekaligus kekasih Scarlet, siapa lagi kalau bukan Peter Cosino? Dua orang gila.
Peter menarik kursi, mempersilahkan Scarlet duduk sedangkan pria itu menatap Selena dengan wajah datar.
"Apakah ada pesan terakhir, adikku?"
Jantung Selena berdetak kencang. Segala kemungkinan atas ucapan Scarlet bisa saja terjadi saat ini. Dan meyakinkan lagi bahwa Scarlet sudah menyiapkan sebuah pistol di dekat kakinya.
"Kalian berdua berengsek!! Orang gila yang haus harta!!!! Kuharap kalian mati ke neraka!!!!" teriak Selena penuh kebencian.
Pistol yang semula terletak di kaki Scarlet berpindah ke tangan dan melepaskan pelatuk sehingga tembakan kilat itu mengenai kaki Selena. Wanita tersebut menjerit kesakitan. Dengan keadaan tangan yang terikat, membuatnya tak bisa apa-apa untuk memegang kakinya yang terkena tembak.
"Ups," Scarlet menatap pistol dan kaki Selena secara bergantian. "Maaf adikku, aku khilaf menembakmu. Itu kurasa karena aku terkejut dengan teriakanmu." meski begitu, tak ada ekspresi bersalah melainkan sebuah senyuman lebar.
"Tidak perlu berlama-lama lagi, kau sudah tidak berguna Selena." ujar Scarlet seraya meniup ujung pistolnya. "Lakukan." perintahnya kepada Peter.
Tanpa berbicara, pria itu berjalan mendekati Selena. Sedangkan pandangan Selena mengabur dan ia tak bisa menangkap apapun dengan baik.
Tiba-tiba pakaiannya dirobek oleh Peter. Pria itu melucuti celananya membuat Selena terkejut dan sontak menendang apapun yang ada didepannya. Meski tidak mengenai Peter, pria itu memukulnya kuat.
"Tidak!!!!" Selena memberontak. Ia menunduk dengan menggerakkan kakinya agar Peter menjauh.
Scarlet bersiul. Tak lama muncul dua pria berbadan kekar. Scarlet menyuruh mereka untuk memegang tangan Selena sementara itu Peter bergegas melanjutkan membuka celana dalam Selena. Air matanya mengalir deras diselingi teriakan untuk berhenti.
Di dalam ruangan tersebut diisi dengan teriakan dan tangis Selena serta tawa Scarlet yang terdengar mengerikan. Peter memperkosanya secara berutal, tak peduli keadaan Selena yang mulai melemah.
Yang Selena ketahui untuk terakhir kalinya, ia terkulai dalam keadaan terikat serta Scarlet yang menarik pelatuk hingga peluru mengenai jantungnya.
Semuanya berlalu begitu cepat. Selena tak sempat berbicara karena ia begitu kesakitan. Sebelum menutup mata, Selena menangkap high heels merah Scarlet yang berdiri di depannya.
"Itu akibatnya kalau kau berkhianat, Selena. Selamat tinggal."
Dan detik itu juga, jiwanya seakan dicabut secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomanceYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...