Chapter 36

7.4K 257 14
                                    

Beberapa siswi itu berjalan mendekatinya. Dengan tatapan sinis yang dilayangkan cukup membuat Devlin paham mengapa ia dibawa ke gudang ini.

"Asisten, kau sudah boleh pergi." ucap Pearl tanpa memutuskan tatapannya pada Devlin.

Devlin menoleh, menemukan Senta mengangguk takut tanpa menatapnya dan berlalu meninggalkan tempat tersebut. Sepertinya permainan kali ini benar-benar sudah dimulai.

"Perkenalkan, namaku adalah Pearl Ramona Guadalupe. Satu-satunya ahli waris dari keluarga Guadalupe. Disini, akulah yang berkuasa. Tidak boleh ada yang menolak kemauanku termasuk kau si murid baru yang miskin!" Pearl berujar dengan dagu naik keatas. Menunjukkan bahwa ia adalah penguasanya.

"Eve, berikan aku berkasnya."

Siswi berambut blonde mengambil benda yang dikatakan Pearl diatas meja lalu memberinya kepada gadis itu. Pearl tersenyum sinis ketika membacanya.

"Yvonne Lindsey, anak ketiga dari lima bersaudara. Ibunya bernama Marcia De Louis yang bekerja sebagai kepala pelayan di rumah puteri terakhir Millanez, Devlin Hellary."

Tap.

Gadis berambut seperempat ungu itu menutup berkasnya dan tertawa pelan. "Benar-benar miskin dan tidak sepantasnya kau sekolah di sini, terlebih lagi masuk di Grade A!"

Mereka tidak tahu saja kalau Devlin sudah memanipulasi seluruh berkas tentangnya dan sengaja membuat riwayat bahwa ia adalah anak dari Bibi Marcia. Jika mereka berpikir kalau ia tidak tahu apa-apa, maka salah.

Pada nyatanya, Devlin sudah mengetahui kalau salah satu temannya bekerja sama dengan Kate Guadalupe yang tak lain adalah kepala sekolah IDS untuk memberi berkas tentangnya. Kalau saja Devlin juga tidak bekerja sama dengan Anne, maka Devlin tak akan tahu apa maksud dari Pearl dan sekawanan.

Di British High School, Victoria dan kedua temannya boleh saja membuli dirinya dan disana Devlin masih menjadi diri sendiri. Tapi di IDS? Tentu saja akan berakting menjadi orang yang menjadi korban bully.

Lihat saja seberapa menang mereka dalam melakukan hal rendahan itu. Devlin akan mengalahkan mereka jika sudah waktunya. Bukankah menikmati permainan sangatlah menarik?

"Bagaimana mungkin Thomas mau berjalan bersama anak cupu sepertinya." Brittany menggeleng heran.

"Ya. Dia pasti melakukan sesuatu terhadap Thomas di dalam ruang musik." kata Helen.

"Berani-beraninya dia mendekati pangeran sekolah." kata Brenda.

Evelyn tersenyum sinis. Ia berdiri tepat dihadapan Yvonne dan meneliti dari atas sampai bawah lalu fokus ke wajahnya. "Dasar jelek. Jangan harap kau bisa hidup tenang disekolah ini. Apalagi dekat-dekat dengan Thomas karena kau tidak pantas bersamanya! Pearl lebih unggul dari segi apapun."

Pearl mengibaskan rambutnya dengan wajah angkuh. Ia menyentuh dagu Yvonne hingga berhadapan dengannya. "Ingat, kau hanya murid baru yang kebetulan sedang beruntung karena bisa masuk di sekolah elit seperti IDS. Tapi kau harus sadar diri kalau kau tidak pantas dekat dengan Thomas."

Dibelakang kelima gadis itu, Victoria dan Doris hanya diam tanpa ikut campur. Pada dasarnya ia dan Doris hanyalah boneka dalam kelompok Pearl. Jika dibandingkan dengan Pearl, Victoria hanya terlahir dari keluarga yang sederhana, yang kebetulan terkenal karena Ibunya seorang desainer ternama di Australia.

Berbeda dengan dunia Pearl. Gadis itu lahir dari salah satu keluarga kerajaan Eropa. Mengingat itu membuat Victoria merasa kesal karena hidupnya di sekolah IDS hanya sebagai 'tikus'. Tidak seperti ketika ia berada di British High School. Bisa membuli orang lemah. Ia mengenang saat-saat menyenangkan itu.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang