I chose you, and i'm never changing my mind
•••
🎶Ariana Grande - Side to Side
•••
Duduk santai didepan televisi ditemani segelas minuman dan sepiring nasi goreng, Devlin tak hiraukan Justin yang setia berdiri disamping gadis itu.
Masih saja terbalut rasa malu atas kejadian yang terjadi satu jam yang lalu, gadis yang memakai crop top hitam dan hotpants itu berpura-pura fokus pada makanan dan televisi yang menyala.
Justin yang sadar ada yang berbeda dengan kelakuan nona kecilnya itu hanya diam menunggu apa yang ingin dilakukan Devlin setelah ini. Makanya ia sengaja berdiri disampingnya, karena biasanya ketika Devlin makan, Justin akan duduk menemani gadis itu disamping.
Sebenarnya Justin juga malu atas apa yang terjadi. Ia kalah telak dengan nafsu bejatnya. Apa yang dilakukannya kepada nona kecil itu, tidaklah pantas dan ia menghukum dirinya sendiri karena tidak bisa menahan nafsu sialan itu.
Keduanya terjebak didalam suasana sunyi. Hanya suara dari kartun di televisi yang menemani keduanya. Laki-laki yang hanya memakai kemeja putih tanpa jas itu berdeham pelan.
Kepala gadis itu tertoleh sedikit namun kembali meluruskan dan mengabaikan dehaman Justin yang memang sengaja lelaki itu lakukan untuk pengalihan Devlin.
Diam-diam Devlin bergerak gusar dan membuang napas bosan. Ia meletakkan piring yang sudah kosong ke atas meja dengan sedikit sentakan hingga kaca piring itu sedikit pecah dan suaranya menggema.
Dengan sigap Justin berjongkok dan memperhatikan tangan Devlin dengan khawatir. "Anda tidak apa-apa, Nona? Ada yang luka?"
Meski terkejut dengan yang dilakukannya tanpa sengaja, Devlin lebih terkejut dengan lelaki yang kini memegang tangannya. Raut khawatir tercetak pada wajah tegasnya. Devlin merasakan jantungnya berdebar tak karuan.
Gadis itu langsung tersadar. "Ah, iya, tidak apa-apa." Secepat juga ia menarik tangannya kembali tetapi ditahan oleh Justin karena lelaki itu menggenggamnya.
Dengan posisi yang tampak romantis--Justin berjongkok dihadapan Devlin yang duduk di sofa--, keduanya menatap satu sama lain.
"Baiklah. Mau jalan-jalan mencari udara segar?" Pertanyaan ajakan sederhana yang tanpa sadar diangguki oleh Devlin dengan wajah merona.
Lelaki itu membantu Devlin berdiri dan menyuruh agar nona kecilnya berganti pakaian yang lebih tertutup. Tentu saja untuk menghindari tatapan-tatapan lapar dari lelaki lain.
Kakinya melangkah buru-buru menuju kamar, meninggalkan Justin yang hanya menatap kepergiannya dalam diam.
Sudah hampir sepuluh menit menunggu Devlin selesai mengganti pakaian, Justin akhirnya melangkah menuju kamar Devlin. Ia menaiki satu per satu anak tangga hingga sampai didepan pintu yang tak tertutup rapat.
Ia mendorong pintu itu pelan-pelan dan menemukan siluet gadis yang masih memakai crop top serta hotpants tengah berdiri di depan meja cermin.
Ada yang tak beres pada nona kecilnya. Justin hampir saja memanggil namanya tatkala terlintas pikiran bahwa Devlin tidak ada disini. Matanya melebar secepat kilat pula menetralisirkan wajahnya kembali.
Justin berjalan mendekat dan menyentuh pundak Devlin. Gadis itu menolehkan kepalanya. Justin menemukan wajah tanpa emosi dengan iris hitam gelap.
Terkejut dengan yang terjadi, Justin langsung memutar tubuh Devlin dan memeluknya dengan erat. Ia melupakan bahwa ada satu hal yang tak boleh dilakukan Devlin, dan untung saja ia selalu berada di sisi gadis kecil itu. Jika tidak, mungkin saja ia tak akan bisa menemukan sosok Devlin Hellary Millanez.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomansaYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...